Chaotic

1.8K 157 24
                                    

Suasana lorong rumah sakit yang semula sudah tenang seketika bertambah hening. Sepasang anak dan ayah itu diam mencerna apa yang baru saja terjadi.

Kepalanya tertunduk dan menggeleng, tak habis fikir kenapa ayahnya dengan mudah melayangkan tangan yang jujur ia akui tak bisa dikatakan pelan.

Namun bukan itu yang menjadi masalah, tapi perkataan ayahnya lah yang justru melukai perasaannya.

Padahal dirinya sedang berusaha belajar untuk menggantikan posisi sang ayah nantinya, namun respon yang didapat jauh dari ekspektasinya dan justru malah mengecewakan.

Memutuskan melenggang pergi sembari menyeka sudut bibirnya yang terasa perih dengan punggung tangan.

Bahkan ia mengabaikan sang adik yang berdiri sembari mendekap menyembunyikan wajah seseorang dalam pelukannya.

Perasaannya sedang tidak baik-baik saja, jadi Taehyung tak mau repot-repot menyapa adiknya. Tujuannya hanya satu saat ini, yaitu bar dan alkohol.

.
.
.

"Maafkan aku, saat bersama Hyung kau jadi sering melihat kejadian seperti ini bahkan sudah berulang kali. Ayo Hyung antar pulang dan setelah ini kau tak usah menemani Hyung lagi."

"Ti..tidak aku tidak apa, sungguh. Aku hanya ingin terus disisi Hyung, mau terus menemani Hyunjin Hyung."

"Terima kasih. Sekarang bisa tolong belikan makanan untuk kita juga ayah Hyung?"

Setelah Jeongin mengangguk dalam pelukannya, Hyunjin mengecup sekilas puncak kepala Jeongin dan melepaskan pelukan mereka kemudian meminta seorang pengawal untuk menemani Jeongin yang sudah mulai melangkah menjauh.

Hal ini ia lakukan sebagai bentuk antisipasi kalau kalau kejadian seperti yang tadi terjadi lagi pada dirinya.

Walau tak mendengar jelas apa yang ayah dan kakaknya ributkan, tapi ia yakin sang ayah sedang kalut juga emosi. Dan mungkin sang kakaklah yang tengah tertimpa sial kemudian menjadi pelampiasan.

Kini ia yang harus menyiapkan diri, bisa saja ia yang selanjutnya. Mengingat watak keras sang ayah, juga cerita tentang ayahnya yang dahulu adalah orang yang tempramental, hanya pamannya lah yang bisa mengimbangi juga sang ibulah yang mampu mengendalikan sifat ayahnya tersebut.

"Dad, What's wrong?"

Kembali hanya gelengan yang bisa King Yoda berikan sebagai jawaban. Otaknya terlalu lambat mencernah apa yang baru saja ia lakukan pada putra sulunya.

Seperti saat ini, Hyunjin masih berusaha mendesak ayahnya agar mau menjelaskan apa yang baru saja terjadi antara sang ayah juga kakaknya.

Mengingat darah Baekhyun juga mengalir dalam tubuh Hyunjin membuat sifat keras kepala ibunya juga ikut menurun pada kedua buah hati mereka.

King Yoda hanya tak ingin kembali menjadikan putranya pelampiasan, cukup Taehyung saja jangan sampai Hyunjin juga terkena imbas akibat emosinya yang mulai tak terkontrol.

"Just go and leave me alone son."

"No, let me here with you."

"Pengawal, cepat bawa dia pulang!"

Hyunjin berusaha memberontak dalam pergerakannya yang terbatas akibat kedua tangannya dipegangi oleh dua orang bodyguard yang segera menyeretnya keluar rumah sakit.

Meninggalkan satu pemuda manis yang sedang menunggu pesanan makanan dikantin rumah sakit tersebut. Jeongin pasti akan kebingungan karena tak mendapati Hyunjin ditempatnya semula.

Tapi ia yakin para pengawalnya bisa menjaga dan mengantar Jeongin pulang kerumahnya.

.
.
.

"Sial, apa aku sefrustasi ini sampai sampai membayangkan Jungkook ada disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sial, apa aku sefrustasi ini sampai sampai membayangkan Jungkook ada disini?"

Taehyung yakin walau toleransinya rendah terhadap alkohol, tapi dirinya tidaklah mabuk atau mungkin belum. Tapi kenapa bisa bayangan Jungkook malah muncul tak jauh dari bar stool yang ia duduki saat ini.

Seingatnya Jungkook baru akan pulang dari Jepang setidaknya 2 hari lagi.

"Apa aku sudah memberimu izin untuk kau pulang ke Korea tanpa diriku?"

"Jung?"

Taehyung linglung, bagaimana bayangan Jungkook bisa terasa nyata dihadapannya. Apa pengaruh alkohol dalam minumannya sudah mulai bereaksi, bahkan ia baru menenggak setengah gelas dari pesanannya.

"Kau tak sadar sudah melalaikan tugasmu Victory Kim?"

"Jungkook? Itu dirimu?"

"Aku bertanya padamu V, jangan balik beri aku pertanyaan."

Ah ternyata benar pemuda kelewat manis dihadapannya adalah Jungkook, Jeon Jungkook yang ia tinggal pulang lebih dahulu karena kabar buruk mengenai sang ibu.

Hanya kekehan ringan sebagai jawaban, ia membatin, kenapa harus bertemu orang yang keras kepala dan suka berdebat macam Jungkook disaat seperti ini?


*****


Serem ya gengs muka anak sama bapak ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serem ya gengs muka anak sama bapak ini?

Semoga ga berlobang itu jidat orang pada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga ga berlobang itu jidat orang pada.

ROYAL FAMILY (V.K/H.J/C.B)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang