Prince

1.5K 129 39
                                    

"Jadi mau menceritakan sesuatu? Prince."

Jungkook berujar saat ia dan Victory berada didalam mobil yang melaju meninggalkan pelataran halaman parkir rumah sakit.

Banyak kebingungan yang terus saja singgah dikepalanya.

"Aku tau apa isi pikiranmu! Bertanyalah aku akan menjawabnya."

"Kenapa kau dipanggil dengan sebutan Prince? Apa kau seorang pangeran? Dari mana?"

"Itu panggilan kesayangan untukku dan adikku. Dan Jungkook, bisakah kau mulai sekarang panggil aku V saja."

"Sebenarnya siapa dirimu? Bukan bermaksud merendahkan, tapi kau hanya seorang pengawal kenapa ibumu bisa dirawat diruang VVIP dan orang-orang diluar ruang rawat tadi --"

"Aku tau kau pasti heran akan hal itu, baiklah aku jelaskan."

Suaranya terdengar datar dan hal itu sejalan dengan ekspresi wajahnya yang kini tengah serius mengemudi.

"Sebenarnya aku adalah anak pemilik organisasi jasa pengawalan yang orang tuamu pakai, aku juga tidak sepenuhnya bekerja sebagai pengawal, hanya saat-saat tertentu saja aku melakukan pekerjaan tersebut. Panggilan tadipun berlaku untuk para pekerja orangtuaku."

Mobil terhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah, V menatap sekilas wajah menawan Jungkook untuk kemudian kembali melempar pandang pada jalanan didepannya.

"Aku juga seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Dan untuk ruangan VVIP tadi, jangan heran lagi kenapa ibuku bisa dirawat di ruangan itu. Karna ya, ayahku tak akan keberatan untuk menyewa ruangan itu untuk ibuku walau harus membayar mahal."

"Ya baiklah aku mengerti, sekarang bisa antar aku kerumah Yoongi Hyung?"

"Kau ingin kita ke Jepang?"

Menoleh untuk memandang V disebelahnya, Jungkook tak akan mengelak bagaimana bertambah tampannya wajah serius V yang sedang mengemudi, tapi kemudian dia berdecih.

"Aku minta antar kesana juga kau tak akan mau, ya tentu saja rumah orang tua Yoongi Hyung disinilah."

"Kau kan hanya bilang rumah Yoongi Hyung bukan rumah orang tuanya, harusnya --"

"Jadi kau mau menyalahkan?"

"Tidak tidak, tidak ada yang salah. Jadi kemana kita sekarang?"

"Jalan saja nanti aku beri tahu."

.
.
.

"Jadi bagaimana kabarmu Hyung?"

"Seperti yang kau lihat."

"Sudah beritahu Chris soal ini?"

"Sudah."

"Lalu tanggapannya?"

Wajah sendu Yoongi sudah cukup mejelaskan bagaimana sedihnya Yoongi saat ini.

Beberapa waktu yang lalu Yoongi dinyatakan hamil, dan ia yakin kalau ia hanya tidur dengan Jimin, namun lelaki kelebihan volume bibir itu justru tak memberikan respon saat Yoongi memberitahukan kabar ini. Dan sekarang lelaki itu justru menghilang bagai ditelan bumi, tak ada kabar yang Yoongi terima sejak saat itu.

Entah dorongan dari mana, Yoongi justru merangsek masuk kedalam pelukan Victory, ia hanya ingin sedihnya dapat sedikit berkurang. Karena ya, saat ini ia memang sedang butuh pelukan hangat, dan Victory ada dihadapannya saat ia butuh itu.

Jungkook yang baru kembali dari dapur sambil membawa nampan harus sedikit menahan diri, ia mengerti keadaan kakak sepupunya ini. Jadi dia hanya diam bersandar didepan pintu kamar Yoongi, menunggu momen yang tepat untuk masuk.

ROYAL FAMILY (V.K/H.J/C.B)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang