UN Village II

2.7K 206 4
                                    

"Hey siapa namamu?"

"Kita tak punya waktu untuk berkenalan, aku harus membantu orang tersebut."

Berakhir Chanyeol terpaksa menemani sosok mungil tersebut karena tak mungkin membiarkannya seorang diri membawa orang yang dihajar oleh bawahannya.

"Hey kau baik-baik saja?"

"Ya, aku baik."

"Tapi kau tampak pucat, apa kau sakit?"

"Mungkin hanya kelelahan saja."

"Aku harus pergi, mau ku antar sekalian?"

"Bolehkah antarkan aku kembali ke tempat tadi? Aku meninggalkan sepedaku disana."

"Tenang saja sepedamu tadi sudah diamankan oleh orangku. Boleh aku tau namamu?"

"Terima kasih, namaku Baekhyun. Byun Baekhyun."

"Baiklah Baekhyun, aku Kim Chanyeol. Bisa kita pergi sekarang?"

"Lalu bagaimana orang tersebut?"

"Orangku nanti yang akan mengurusnya."

"Baiklah."

Chanyeol mempersilahkan Baekhyun untuk jalan terlebih dahulu dan menunggunya di depan lobby Rumah sakit, sementara dirinya mengambil mobil. Ia memerintahkan bawahannya untuk mengikutinya saja. Ia tak akan melewatkan kesempatan saat bisa berdua dengan Baekhyun.

.
.
.

"Dari taman yang tadi lurus saja, nanti ada persimpangan jalan kau bisa berbelok ke kanan lalu jalan lurus lagi, rumah ku disebelah kiri cat warna putih no.12."

"Baiklah aku akan mengingatnya, kau bisa istirahat dahulu kalau kau mau. Akan aku bangunkan saat sudah sampai."

Setengah jam kemudian sampailah mereka di depan rumah yang Baekhyun katakan tadi. Chanyeol sudah membangunkan Baekhyun lantas ia turun dari mobil, berlari kecil memutari mobil dan membukakan pintu untuk Baekhyun.

Berlebihan memang tapi Baekhyun membiarkan saja Chanyeol melakukannya.

Diteras rumah tersebut sudah ada dua orang yang sedang duduk sambil berbincang Chanyeol yakin itu orangtua Baekhyun.

"Astaga Hyunie kemana saja kau, kenapa baru pulang?"

"Sebenarnya tadi aku sudah sampai didepan taman, namun aku menolong orang yang tengah dipukuli lalu membawanya ke Rumah sakit."

"Lalu dia?" Tanya tuan Byun menunjuk orang asing yang ada disebelah anaknya tersebut.

"Selamat malam Tuan dan Nyonya, perkenalkan saya Kim Chanyeol."

"Dia yang tadi membantuku menolong orang tersebut. Dia juga yang menawarkan diri mengantarkan aku pulang."

"Terima kasih sudah mau mengantar anak kami pulang nak Chanyeol."

Ucap nyonya Byun tersenyum ramah.

"Sama-sama Nyonya, sebelumnya saya pamit pulang Tuan dan Nyonya."

"Baiklah hati-hati dijalan nak."

"Maaf Tuan Nyonya, apa saya boleh datang kemari lagi?"

Tuan Byun yang penasaran dengan maksud ucapan Chanyeol pun mengangguk.

"Dan bolehkah saya membawa kedua orang tua saya?"

Ketiganya nampak terkejut dengan pertanyaan Chanyeol, bahkan kalimat Chanyeol selanjutnya mampu membuat ketiganya melotot tidak percaya.

"Saya berniat melamar Baekhyun, untuk menjadi pendamping saya. Saya sadar ini terlalu spontan dan mengejutkan, tapi jujur saya menyukai Baekhyun sejak awal saya melihatnya. Memang belum jatuh cinta, tapi saya yakin seiring berjalannya waktu, cinta akan tumbuh diantar kami."

"Bagaimana bisa Chanyeol? Kita bahkan baru bertemu beberapa jam yang lalu."

"Apa menyukai seseorang membutuhkan alasan? Tapi bila kau ingin alasan yang masuk akal, aku terkesan pada sikap peduli dan ramahmu. Juga mata sipit yang melengkung indah saat kau tersenyum sebagai nilai tambahnya."

Baekhyun dan Nyonya Byun sudah kehabisan kata-kata. Bagaimana bisa seorang pemuda asing dengan mudah mengatakan niat yang begitu serius.

"Apa yang bisa kau janjikan pada anakku?"

"Sebelumnya saya ingin berkata jujur terutama padamu Baekyun. Orang tadi dipukuli di taman sebenarnya adalah target untuk saya tangkap karena dia berhutang pada organisasi saya. Ia kabur saat ditangkap jadi bawahan saya terpaksa memukulinya. Dan saya adalah Kim Chanyeol keturunan keempat juga calon penerus organisasi Royal Family, kalian bisa mencari tau nanti tentang organisasi tersebut. Saya berbicara seperti ini bukan bermaksud menakut-nakuti, saya hanya ingin jujur tentang diri saya pada kalian."

Walau terkejut, ketiganya tetap menyimak penjelasan panjang lebar yang Chanyeol sampaikan. Hingga akhirnya selesai dan kini Chanyeol lah yang menunggu tanggapan atas perkataannya.

"Aku serahkan semuanya pada anakku, terserah bagaimana keputusannya. Tapi aku harap kau tak memaksa bahkan melakukan kekerasan dengan kekuasaanmu pada keluarga kami."


*****



Bibit unggul turunan keluarga Kim dan keluarga Byun.

Bibit unggul turunan keluarga Kim dan keluarga Byun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya minta dicolok gak sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya minta dicolok gak sih?

ROYAL FAMILY (V.K/H.J/C.B)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang