Hari ini..
Hari pertama Fani kembali ke sekolah setelah 2 minggu lebih libur."Aku rindu suasana sekolah". Dengus Fani sambil berjalan ke arah mading.
tiba-tiba seorang perempuan berlari dari arah mading.
Ternyata itu Rena, sahabat Fani yang super kepo dan lebay."Apa?" kata Fani saat rena sudah berada di depan nya.
"Lo udah lihat mading belum?" kata Rena yang masih berusaha mengatur nafasnya.
"Belum, kan lo berhentiin gue disini". Jawab Fani dengan nada bicara datar.
"Oh iyah ya. Hehehe"
Tuk..
Jitakan hangat mendarat dengan mulus di kepala Rena membuatnya meringis kesakitan.
Ya siapa lagi kalau bukan Fani yang menjitak nya."Aw" rena mengusap kepalanya dengan kasar, membuat fani tertawa lepas.
"Hwahahahaha".
Melihat Fani tertawa membuat rena ingin sekali membuang fani ke antartika SEKARANG!!
Btw antartika dimana woy?.
Auah bodo amat."Udah ketawanya" Rena melipat kedua tangan nya di depan dada.
Mendengar nada bicara rena yang dingin, membuat fani menghentikan aksi tawanya."Gue punya kabar baik, tapi ada kabar buruknya juga, tapi ga buruk² amat, palingan juga lo kaget, bisa jadi juga Lo seneng" lanjut rena dengan nada yang sama, membuat fani bergidik ngeri.
Sahabat gue waras nggak sih. _Fani.
"Berita apa?"
Seketika rena tersenyum."Kita sekelas lagi, yea, Lo duduk bareng gue yah" detik berikutnya rena memeluk fani. Membuat fani mencibirnya dalam hati.
Yea dasar nenek lampir abal abal. _fani.
"terus kabar buruknya apa?" sekarang giliran nada bicara fani yang dingin.
Rena melepas pelukannya, kemudian menatap fani senang. "Lo tau Leonandra Davis Digantara kan?"
"Tau, anak kelas X Ipa 2 yang sifatnya sedingin es dari kutub utara, terus yang fans nya di mana² itu kan" jawab Fani panjang lebar.
"100 poin for you baby, sekarang dia sekelas dengan kita kelas XI Ipa 3"
Fani menaikkan alisnya."Terus".
"Lo nggak seneng".
"Enggak"
"Nggak kaget?".
"Enggak" fani melangkah menuju kelas membuat rena bedercak kesal.
"Gue nyesel kasih tau lo" teriak rena sambil menghentak hentak kan kakinya. Kemudian menyusul fani yang sudah berada jauh di depan nya.
Bruk....
Tubuh Fani bertabrakan dengan seorang laki² yang baru keluar dari ruang BK.
"Eh dasar manusia kalau jalan pakek mata dong, jangan pakek riting sepeda motor". Kata fani sambil membenarkan seragamnya. Membuat laki laki yang berdiri di depannya bingung.
Dengan ekspresi yang tidak ada rasa bersalahnya Leo meninggalkan Fani yang masih berdiri di depan ruang BK.
"Fan lo nggak papa kan?" tanya riki
"Nggak papa kok Rik" jawab fani santai.
"Tuh anak bener² dingin ya sifatnya, masak dia nabrak lo tapi gak ngucapin apa-apa, tapi lo beruntung banget sih, pagi-pagi udah tabrakan sama cowok seganteng Leo" sahut rena sambil memandang punggung Leo yang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...