31.

2.1K 92 2
                                    

•pada dasarnya bersahabatan antara wanita dan laki² tidak akan murni persahabatan, pasti salah satu dari mereka menyimpan perasaan•
Leonandra.

Drt..Drt..Drt..

Hp Leo bergetar pertanda ada telfon masuk.
Leo menekan tombol hijau yang tertera di layar ponsel dan menggesernya ke kanan.

"Halo bun, kenapa?".

"Kenapa kamu buat Melly menangis?".

"Gapapa".

"Bunda minta maaf baru bisa menghubungi kamu sekarang, tapi bunda nggak habis fikir, kamu bakal berbicara sekasar itu sama Melly".

"Arul lakuin itu agar Mama melly benci sama arul, dan kembali menyayangi eric".

"Tapi rul, cara kamu salah, itu akan membuat Eric makin benci sama kamu".

"Biarin, Arul pantas di benci sama eric, karena arul yang udah ngerusak kebahagiaan Eric dari kecil".

"Itu bukan salah kamu rul, itu salah bunda, seharusnya bunda bawa kamu ke korea waktu itu".

"Bunda juga kesulitan waktu itu, arul faham. Jadi arul mohon sama bunda, biarin arul selesai in masalah ini dengan cara arul sendiri".

"Iyah nak, bunda percaya sama kamu".

"Yaudah Arul mau ke kelas dulu, jaga diri Bunda".

Tut..tut..tut...

Sambungan telefon diputuskan secara sepihak oleh Leo.

"Huh".
Leo mengelah nafas kasar.
Suasana hatinya kali ini benar² kacau, ia tak habis pikir hatinya akan merasakan sesak hanya karena kehadiran Rio.

Bel masuk sudah berbunyi sejak 10 mnt yang lalu, tapi hal itu tidak membuat Leo beranjak dari tempat nya saat ini.
Yah, sekarang Leo berada di rofftop sekolah untuk menenangkan diri.

"Aaaaakkkkhhhhhh". Leo melempar kursi kayu yang tadi ia duduki sampai kursi itu hancur.

"KENAPA GUE HARUS KAYAK GINI!!". Teriak Leo sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

"Ternyata lo nggak pernah berubah".
Suara dingin itu membuat Leo menoleh.

"Eric, ngapain lo disini?".

Eric mendekati Leo.
"Gue, lagi tidur siang, dan tindakan lo tadi buat tidur siang gue terganggu".

"Oh".

"Minta maaf sama gue".

Leo tersenyum tipis.
"Enggak".

"Sudah gue duga".

"Kalau lo udah bisa nebak tindakan gue kenapa lo nyuruh gue lakuin itu". Leo melenggang pergi meninggalkan Eric.

Namun perkataan Eric selanjutnya membuat Leo menghentikan langkah nya.

"Gue berharap kali ini lo nggak bakal lari dari kenyataan lagi. Atau lo selamanya bakal jadi pengecut".

Leo menoleh ke arah Eric.
"Gue juga berharap kali ini lo ga akan sebangsat dulu". Kemudian Leo berbalik dan melanjutkan langkah nya.

🍓🍊🍓🍊🍓🍊🍓🍊

Fani berjalan tergesa-gesa menuju rofftop, ia merasa bersalah pada Leo karena ucapan nya tadi.
Seharusnya Fani bisa lebih menghargai perasaan Leo, dan tidak terlalu antusias soal kepindahan Rio bukan?.

"Fani".

Mendengar namanya di panggil, Fani menghentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara.

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang