54. {END}

2.7K 87 14
                                    

Selesai membayar gojek, Fani berjalan masuk ke dalam rumahnya. Kali ini ia pulang sekolah naik gojek. Karena Aris harus menjemput Fara.
Tadinya Leo ingin mengantarnya pulang, namun Fani menolak. Ia tidak ingin jadwal belajarnya berantakan karena Leo.

"Bi nur". Panggil Fani.

Mendengar itu Bi nur yang tadinya di dapur segera menghampiri Fani.
"Iyah non, ada apa?". Tanyanya.

"Fara udah pulang ya bi?".

"Udah non".

"Terus abang kemana?".

"Oh den aris, tadi katanya ada urusan sebentar non".

Fani hanya ber oh ria.
"Bibi mau ke pasar ya?". Tanya Fani lagi.

"Iyah non".

"Aku mau nitip dong bi, cemilan aku yang biasanya udah habis tolong beliin ya bi".

"Siap non, kalau gitu bibi pergi dulu ya". Pamit bi nur.

"Iyah bi hati-hati".

Bi nur hanya mengangguk sambil tersenyum.

Setelah kepergian Bi nur.
Fani berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar Fani menaruh tas nya di meja belajar, lalu mengambil handuk dan mandi.

10 menit kemudian Fani keluar dari kamar mandi dengan memakai celana pendek berwarna navy dan kaos pendek berwarna putih bertuliskan Smile. Gadis itu duduk di depan meja rias lalu menyalahkan pengering rambut dan mulai mengeringkan rambutnya.

Suara ketukan pintu, membuat Fani menoleh.
Terlihat Fara berdiri di ambang pintu kamarnya dengan rambut yang agak berantakan.

"Far, kenapa?". Tanyanya.

Tanpa menjawab Fara berjalan mendekati Fani. Pandangan Fara hanya terfokus pada Fani.
Hal itu membuat Fani takut. Tubuhnya gemetar. Ingatan kejadian buruk yang terjadi padanya saat masih kecil berputar ulang.

"Fa...Ra". Panggil Fani gagap.

Selama ini Fani sudah mencoba menjadi lebih kuat, mencoba menerima Fara kembali, mencoba melupakan semua hal buruk yang pernah terjadi padanya.
Tapi kenapa saat ia berhadapan dengan kejadian yang sama, ia masih bereaksi seperti dulu.
Apa yang terjadi?.
Apa semua hal yang di pelajari Fani untuk menjadi lebih kuat sia sia saja?.

"Fanindya Zenata". Ucap Fara sambil tersenyum tipis.
"dari kecil kenapa lo selalu ngambil milik gue hah!!". Bentaknya. lalu mengacak acak meja rias Fani.

Fani menjadi lebih takut. Tubuhnya semakin gemetar. Gadis itu berubah duduk di lantai sambil menutup kedua kuping nya erat.
Tanpa ia sadari, air matanya jatuh begitu saja.

Melihat itu Fara tersenyum senang.
"Seharusnya dari dulu lo nggak usah mencoba lebih kuat dari gue. gue lebih suka lihat lo kayak gini".

"Tapi gue kurang puas. karena lo lupa kenangan paling indah saat kita masih kecil".

^Flashback on^

Sore itu saat usia Fara dan Fani 6 tahun, mereka berdua bermain di taman dekat rumah mereka.

Fani yang lebih suka bermain dengan banyak orang memilih untuk gabung dengan beberapa temannya yang sedang bermain masak-masak.
Sedangkan Fara memilih untuk bermain dengan serangga yang ia temukan di bunga yang ada di taman.

"Selangganya lucu, nanti Fala bawa pulang ah". Fara berucap senang sambil mengamati serangga yang ada di tangannya.

Tiba-Tiba ada dua orang asing yang menghampiri Fara.
"Adek suka serangga ya?". Tanya salah satu orang itu.

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang