53.

2K 94 3
                                    

"Fani".
Fara yang baru saja datang dan duduk di hadapan Fani itu berhasil mengambil perhatian Fani yang tengah tertuju pada nasi gorengnya.

"Apa?".

"Fani balikan ya sama Leo?".

"Uhuk...uhuk...uhuk".
Fani segera mengambil gelas air yang ada di dekatnya, lalu meneguknya sampai habis. Pertanyaan Fara Benar² mengejutkannya.

"Bener ya?". Tanya Fara lagi.

"Kata siapa gue balikan sama Leo".

"Fara barusan dikasih tau sama Leo sendiri".

Fani diam. Ia tidak ingin menjawab pertanyaan Fara sekarang. Bagaimana bisa Leo memberitahu Fara tanpa berdiskusi dulu dengannya.
Dan bagaimana bisa dia lupa tentang Fara yang juga dekat dengan Leo.
Mungkin ini maksud perkataan Leo yang menyuruhnya mikir dulu semalam.

Fani melihat Fara sendu. Ia merasa bersalah sekarang.
"Far, gue minta maaf" Lirih Fani.

"Kenapa minta maaf, emang Fani ada salah sama Fara?".

"Bukannya lo_". Fani menggantungkan ucapannya. Melihat sekeliling. Untung saja mama dan papanya sudah berangkat kerja pagi² tadi. dan kakaknya masih di dalam kamar.
"Suka sama Leo". Lanjutnya hati², takut membuat Fara tersinggung.

Sekarang gantian Fara yang diam. Matanya mengamati wajah Fani lama.
Sampai Fani di buat menahan nafas oleh tatapan itu.

"Far, gue bener² minta maaf". Fani kembali berucap.

Namun Fara tetap diam.
Setelahnya dia tertawa.
"Jangan minta maaf. Fara cuma nganggap Leo sahabat kok nggak Lebih. Kalau Fani nanya Fara suka nggak sama Leo. Tentu saja Fara suka. Tapi hanya sebatas sahabat".

Jawaban apa itu. Fani sudah merutuki dirinya sendiri dari tadi. tubuhnya sudah mulai bergetar karena takut. Dan Fara dengan reseknya menjawab seperti itu.

"Serius?". tanya Fani tidak percaya.

Dengan cepat Fara mengangguk membenarkan pertanyaan Fani tentang keseriusannya.
"Tadi Fara udah ngirimin pesan selamat buat Leo. Sekarang tinggal buat Fani. Selamat ya Fani jangan sampek putus lagi".

"Iyah, makasih". Ucap Fani seraya tersenyum canggung pada Fara.

"Yaudah, Fara berangkat duluan ya sama kak Aris, Fani nggak papa kan naik bus".

"iyah nggak papa kok. Hati-hati".

"Iyah, dah Fani".

🌹 🌹 🌹 🌹

Mobil Leo berhenti dengan sempurna di tempat parkir sekolah.
Laki-laki itu keluar dari mobil dengan menggendong tas nya sebelah di bahu kiri.
Tentu saja kehadiran laki-laki itu membuat siswi yang melihatnya terkejut sekaligus senang. Cogan mereka yang pernah hilang akhirnya kembali lagi.

Tidak menghiraukan teriakan histeris dan ucapan kagum yang di tujukan padannya.
Leo malah berjalan mendekati seorang gadis yang baru saja melewati gerbang.

"Hai cewek". Sapa nya genit.

"Gue bukan lonte lampu merah". Ketus Fani.

"Kamu lebih dari lonte tau nggak".

"Hah!?".
"Bilang apa tadi?".

"nggak bilang apa² Fani". Leo merangkul Fani, membawa gadis itu berjalan bersamanya menyusuri koridor.

"Leo balikan ya sama Fani".

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang