•
•
•
•
•
•
•Fani berlari kencang menuju gerbang sekolahnya.
Jam di pergelangan tangannya sudah menunjukan pukul 07:10. Yaps hari ini Fani telat.
Hal itu disebabkan oleh Fani yang bangun kesiangan, dan apesnya lagi Aris tidak bisa mengantar, al hasil Fani pergi kesekolah naik bus dan sekarang telat.
Sesampainnya di depan gerbang Fani tidak melihat satpam sekolah berada di posnya.
"Pasti satpamnya lagi sarapan di kantin nih". Kesal Fani sambil memukul gerbang yang sudah tertutup rapat itu.Tanpa berfikir panjang Fani berlari menuju samping sekolah dan memanjat pagar.
Berhubung pagar samping sekolahnya tidak begitu tinggi jadi Fani tidak begitu kesulitan untuk memanjatnya.
Gerbang yang Fani panjat berhadapan langsung dengan ruang BK jadi banyak siswa yang memutuskan manjat gerbang belakang di banding gerbang samping meskipun pagar samping lebih rendah.Tapi Fani sama sekali tidak menghiraukan itu.
Yang ada di fikirannya sekarang ia harus tetap masuk sekolah. daripada ia pulang dan mendapat ceramah dari Aris.
Soal di hukum Fani sama sekali tidak keberatan toh kali ini dia memang salah.Bruk.
Srek.
Fani berhasil lompat dari pagar dengan selamat, tapi rok bagian belakangnya sedikit sobek karena tersangkut.
"Ah. ada² aja". dengus Fani sambil memutar mata malas. Dengan satu tangan yang memegang roknya yang sedikit sobek.
Pandangan Fani tertuju pada ruang BK yang tertutup, seperti tidak ada tanda² kehidupan disana.
"Pak yono sama bu Aura ga ada kali ya". Tampa sadar sudut bibir Fani sedikit tertarik keatas. "Brarti gue ga dihukum dong, yea". dengan semangat Fani berbalik.
Hendak melangkahkan kakinya menuju kelas.
Tapi langkah itu berubah mundur karena ada seseorang yang membuat Fani terkejut."Loh.." Fani menunjuk orang yang ada di depannya dengan jari telunjuk dan menatap orang itu dengan tatapan syok.
"ken_apa di_sini, bu_kan_nya di ke_las". Ucap Fani gugup."Lo telat?". Tanya orang itu dingin.
"I_yah, kenapa?, lo mau hukum gue yaudah hukum aja".
Dengan cepat orang itu menarik Fani.
"Ikut gue"."Kemana?".
"Tempat hukuman lo". Jawab orang itu, yang membuat Fani diam.
Jantung Fani berdegup sangat cepat. sudah lama ia tak merasakan genggaman tangan ini. tak melihat tubuh laki² di depannya ini dengan jarak yang dekat.
Mengingat kenangan-kenangan itu membuat Fani ingin menitihkan Air mata, tapi ia sadar, ia tidak boleh melakukan itu di depan laki² yang sudah hidup lebih baik tanpa dirinya.
Fani menarik sudut bibirnya membentuk senyuman paksa.Disisi lain laki² yang sekarang sedang memegang tangan Fani juga merasakan hal yang sama.
Hati yang sesak dan jantung yang berdegup kencang.
Satu kejadian seperti ini seolah olah membuat pertahanan laki² itu hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...