Aris membantu Fara mengemas barang² nya. Yah, hari ini Fara sudah di perbolehkan pulang oleh dokter.
"Kak aar". Panggil Fara.
"Hem".
"Fara ikut tinggal sama kakak dan Fani ya".
Spontan Aris menoleh dan menatap adiknya itu.
"Kenapa?, fasilitas yang di kasih bunda sama ayah masih kurang buat fara?"."Ih.. Bukan gitu kak, fara cuma bosen aja tinggal sendiri, boleh ya kak". Mohon Fara.
"Fani masih punya trauma sama kamu far, kakak takut nanti Fani drop lagi". Jelas Aris dengan nada selembut mungkin, agar tidak menyinggung perasaan adiknya itu.
Fara tidak bisa membujuk Aris lagi. kalau sudah membahas masalalu, iapun tak bisa membenarkn tindakannya dulu meskipun ia juga punya alasan.
Aris masih menatap Fara yang sekarang menundukan kepalanya. Sebenarnya ia tidak tega melihat Fara seperti ini, tapi dia juga bingung harus bagaimana, jika dia mengizinkan Fara tinggal dengan nya dan Fani, apa nanti Fani bakal baik² saja?. Apa dia bisa menjamin Fara tidak melakukan hal² yang buruk pada Fani nanti?.
Aris mengusap lembut puncak rambut Fara.
"Kakak janji, nanti kakak sering mmpir kerumah bunda"."Serius!". Pekik Fara kaget sekligus senang.
"Iyah".
🍒🍒🍒🍒
Leo tengah berkumpul dengan teman² nya di basecame.
sudah lama mereka tidak berkumpul. Selain masalah yang bertubi² datang kepada Leo. Kesibukan dari Angga, Andre, Aldo dan Vano juga menjadi penghalang."Jadi selesai acara ulang tahun sekolah loh bakal ke amrik beneran rul?". Tanya Aldo.
Leo mengangguk.
"Batalin ajalah rul, loh ga kasian sama kita, lo nggak sayang sama sahabat² lo ini" mohon Aldo dramatis.
"Enggak". Jawab Leo singkat padat dan jelas.
Aldo menghela nafas pelan.
Berbicara dengan Leo soal keputusaanya sendiri seperti ini sama saja berbicara dengan balok es, selain dingin juga keras."Udahlah Do, jangan sok² an mau ngehalangi Arul ke Amrik, orang hidup lo aja belum bener". Sahut Andre.
"Nah bener tuh ndre gue setuju". Timpal Vano sambil ber tos ria dengan Andre.
Bug!!.
Aldo melempar bantal sofa yang tepat jatuh di atas kepala Andre dan Vano.
"Rasain tu, kayak hidup lo berdua bener aja". Sewot Aldo.
Pertarungan mereka bertiga berlanjut smpai tiba² Leo berdiri dan meninggalkan ke empat temannya tanpa berkata apa².
Angga yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya pun dibuat bingung oleh tingkah Leo yang tiba² pergi.
Angga melihat ke arah tiga temannya, berniat meminta penjelasan, tapi ketiga temannya itu hanya mengidikkan bahunya, tanda bahwa mereka juga tidak tahu apa².
"Pasti ini gara² lo ngajak ribut ni do" Vano mulai membuka suaranya dan menyalahkan Ando.
"Apa²an lo, orang lo sama Andre yang mulai". Jawab Aldo tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...