52.

1.8K 95 18
                                    

"Dari Leo".

Deg.
Jantung Fani berpacu Lebih cepat dari sebelumnya. Entah perasaan seperti apa yang ia rasakan sekarang. Bahagia, terharu, sedih, bingung. Semua perasaan itu bercampur aduk jadi satu.

Fani hanya menatap kotak itu tanpa berniat membukanya.
Bahkan wajahnya pun masih datar.
Tidak menampakkan ekspresi apapun.

"Fan, kok nggak di buka kadonya".
Angga yang sedari tadi hanya mengamati Fani akhirnya angkat bicara. Ia juga merasa bingung sekarang. Bukannya senang kenapa Fani mala diam saja. Seharusnya ia merasa senang bukan?.
Leo masih ingat dengannya.

"Fa..". Angga Hendak menyentuh bahu Fani agar gadis itu menoleh. Namun Belum sempat tangan Angga mendarat. Fani terlebih dahulu menoleh dan menatap Angga dingin. Bikin kaget saja.

Untuk beberapa saat Angga dibuat tidak bernafas oleh Fani. Mulutnya terkunci rapat. Kenapa tiba² ia menjadi sangat gugup.

"tok...tok...tok". Suara ketukan jendela mobil itu, membuat Angga tersadar dan segera menurunkan kaca jendela mobilnya.

"ada apa ya?". Tanya Angga. Perasaan dia tidak melanggar peraturan parkir atau apapun.

bukannya menjawab. orang yang mengetuk jendela tadi malah memberi isyarat dengan jarinya pada Angga agar dia keluar.

Angga menurut saja.

"Maaf mas ada apa ya?, perasaan saya tidak melakukan kesalahan". Angga berucap kembali saat ia sudah keluar dari mobil dan berhadapan dengan orang yang memakai tudung dan masker itu.

Orang itu hanya diam. Tidak menjawab pertanyaan Angga sama sekali. Bahkan tubuhnya tidak menunjukan gestur apapun.

"Kalau tidak ada apa², lebih baik mas pergi saja". Angga hendak membuka pintu mobilnya, namun tangannya ditahan oleh orang itu.

Dengan pasrah Angga menoleh kembali. dan menatap orang yang ada dihadapannya ini tajam.

Orang itu perlahan membuka tudungnya, lalu membuka maskernya.
Tapi Angga masih tidak dapat mengenali orang ini, karena dia menunduk.
Saat Orang itu menegakkan kepalanya dan membalas tatapan Angga.
Angga sangat terkejut.

"Leo". Ucap Angga spontan.

Fani yang tadinya hanya diam, dan mengamati Angga dari dalam mobil. Dengan cepat ia membuka pintu mobil dan keluar menyusul Angga.

"Kok lo ada disini?". Tanya Angga pada Leo.

"Kenapa?. Lo kaget".

"Iyah lah ogeb!". Angga berteriak tepat di depan wajah Leo.
Bukannya marah atau apa. Leo malah membalas teriakan itu dengan senyum hangatnya.
Setelah itu ia memeluk Angga senang.

"Maaf nyusahin lo bro, tapi gue rasa sekarang gue nggak butuh lo". ucap Leo berbisik.

Angga segara melepas pelukan Leo, lalu ia melihat Fani yang sudah berdiri di samping mobilnya seraya menatap mereka tanpa ekspresi.

Angga yang mengerti situasi pun segera membuka pintu bagasi mobilnya dan mengambil kado yang ia bawa, lalu memberikannya pada Fani.

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang