Leo sedang bersantai di kamarnya. Dia baru saja pulang dari bandara beberapa jam lalu.
Yah, karena urusan Bunda Dessy sudah selesai di indo, makanya hari ini Bunda Dessy kembali ke korea.
Tok..tok..tok...
Suara ketukan pintu terdengar dari luar kamar Leo.
Leo sempat mengabaikan ketukan itu sebentar, karena ia pikir bi nur pasti hanya ingin menyuruhnya makan."Den Leo ada tamu aden di bawah!!". Teriak bi nur dari Luar.
"Siapa?, kalau Angga suruh naik aja bi!!" jawab Leo berteriak, agar bi nur bisa mendengarnya juga.
"Bukan den Angga den!!"
Mendengar itu, Leo segera bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya.
"Terus siapa bi?" tanya Leo saat sudah di hadapan bi nur.
"Aden Lihat sendiri aja" jelas bi nur.
Leo mengangguk, lalu berjalan menuju ruang tamu diikuti bi nur di belakangnya.
"Ngapain papa sama eric kesini" ucap Leo ketus, saat melihat eric dan papa aldric berada di ruang tamu rumahnya.
"Papa mau bicara sama kamu" ucap papa aldric tegas
"apapun itu Leo nggak tertarik" Leo membalikan badannya, ia berniat meninggalkan papa aldric dan eric.
Namun perkataan Eric selanjutnya berhasil membuat Leo mengurungkan niatnya."Kalau lo pergi gitu aja brarti lo pengecut".
Leo menatap Eric tajam.
"Lo yang pengecut" sarkas Leo tidak mau kalah.Eric tersenyum remeh.
"oh ya, gue baru denger tu, bukannya selama ini lo yang jadi pengecut. Pengecut yang selalu lari dari kenyataan".Leo mengepal tanggan kananya kuat, emosinya sudah berada di puncak.
ia ingin sekali memukul eric sekarang juga.
Tapi Leo tidak bisa, karena ia tidak mau rumah nya berantakan hanya gara-gara satu serangga."Setidaknya gue nggak kayak Lo yang selalu manfa...".
"UDAH CUKUP!!" teriak papa aldric.
"Kalian nggak capek, setiap ketemu selalu berantem, dan kamu Leo hormati eric sebagai kakak kamu"."Hah kakak" Leo tertawa sinis. "Gue nggak pernah punya kakak kayak dia". Kali ini Leo menunjuk eric dengan jari.
Membuat Eric geram.
Eric ingin memberi pelajaran kepada Leo, tapi tangan nya di tahan oleh papa Aldric."Duduk" tegas papa Aldric pada Eric dan Leo. Dan mereka hanya menurut.
"kalian tau hotel lion di amerika sudah di resmikan, dan papa mau kalian bersaing untuk merebutkan saham utama" jelas papa Aldric.
"Kenapa kita harus bersaing pa, kan udah jelas eric anak pertama, jadi eric yang harus pegang saham utama". Protes eric.
Leo menatap eric sambil tersenyum remeh.
"Jangan pernah bawah² soal status lo yang anak pertama itu, asal lo tau status lo itu nggak ada gunanya" Leo menatap manik mata Eric tajam.
"Gue terima pertandingan ini, tapi kalau lo takut sama gue, Lo bisa ngundurin diri dan biarin saham utama jatuh ke tangan gue"."oke, kita akan bertanding, dan lihat aja nantinya gue yang akan menang". tegas Eric Pada Leo.
Papa Aldric menatap Leo dan Eric secara bergantian.
"Bagus."
setelah itu papa Aldric bangkit dari duduknya di ikutin Eric dan sekertarisnya.***
Leo menghela nafas lega, saat orang yang sudah lama ia hindari pergi dari rumahnya.
Tapi Leo masih tak habis pikir kenapa ia menerima pertandingan konyol itu, ia sama sekali tidak berharap menjadi pemegang saham utama di hotel itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...