Matahari menampakkan sinarnya, membuat suasana pagi terasa hangat.
Fani berlari kecil mengitari taman dekat komplek rumahnya.
Ya, kebiasaan fani di hari minggu pagi adalah berolahraga."Fani" teriak seorang laki² dari arah lapangan basket.
Namun fani tidak menghiraukan panggilan laki² itu.
Bukannya sombong atau apa, tapi fani sedang memakai earphone.Sadar orang yang di panggil sedang memakai earphone, muncul ide jahil dari laki² itu.
Dan.....
Tuk....Bola basket mendarat tepat di atas kepala fani hingga membuatnya terjatuh dan merintih kesakitan.
Dengan sisah kesadaran dan kekuatannya, fani mengambil bola basket yang berada tidak jauh dari tempat dirinya terjatuh, kemudian ia berdiri.
"Ya, apa apaan ini, siapa yang ngelempar bola basket ke arah gue" kesal fani sambil mengusap kepalanya.
Melihat ekspresi kesal Fani membuat sang pelaku tertawa terbahak-bahak.
"Hwahahahaha rasain lo".Dengan langkah pasti, fani mendekati sang pelaku.
"Ya, Rio lo yang ngelempar bola ini ke gue" tegur fani kepada rio."Hahaha iyah, habisnya lo nggak noleh pas gue panggil" jelas Rio sambil tertawa.
Fani melempar bola basket ke arah Rio. "Dasar o'on nggak gitu juga kali lo pikir nggak sakit".
"Ups" Rio menangkap bola basket itu dengan sempurna "maaf, lain kali nggak ngulangi lagi deh" ujar Rio sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
Hal itu membuat fani menghela nafas.Rio berjalan mendekati fani, kemudian ia menepuk pundak fani lembut.
"Karna lo udah masuk area lapangan basket, nggak afdol dong kalau nggak main ya kan"."Bener tuh, ayo lah, gass" ujar fani sambil tersenyum.
Rio adalah teman satu smp fani. Mereka dulu sering bermain bersama dan bertukar cerita, tapi semenjak mereka memasuki SMA yang berbeda mereka jarang sekali bertemu.
Hanya hari minggu yang membuat mereka bertemu itupun tidak setiap hari minggu mereka pasti bertemu, karena mereka disibukan dg urusan dan kegiatan masing².
Dan ya, waktu SMP fani adalah kapten basket putri.🍓🍊🍓🍊🍓🍊🍓🍊
Setelah bermain basket cukup lama, akhirnya fani memutuskan untuk pulang.
"Akhhh, Akhirnya ni tenggorokan di guyur hujan" dengus fani sambil mengusap tenggorokannya.
"Dari mana fan?". Pertanyaan itu membuat fani terkejut dan segera memalingkan wajahnya ke sumber suara.
"Ngagetin terus, untung gue nggak punya sakit jantung, dari taman emang kenapa, tumben nanyain, jangan bilang lo mau nyuruh gue beli ketoprak di pasar, gue nggak mau oke, lagian lo kan bisa nyetir mobil sendiri ngapain harus nyuruh gue sih". Tuding fani kepada aris.
Crewet mode on _Aris.
Dengan ekspresi kesal aris menonyor kepala fani.
Membuat fani spontan mengusap kepalanya.
"Yang mau nyuruh lo beli ketoprak itu siapa anjir, gue cuma mau bilang tadi Leo kesini nyariin Lo". Jelas aris kemudian melangkah pergi meninggalkan Fani.Mendengar penjelasan aris membuat Fani mengalami mode lemot, ia masih berusaha mencerna perkataan aris.
"Abang gue bilang apa si anjir, Leo siapa lagi" Fani memejamkan matanya sekejap.
Detik berikutnya, fani membuka matanya kasar dan mengangkat satu jari telunjuknya ke udara. "manusia es nyari gue ngapain?".
Dengan kekuatan super panik fani berlari menuju kamar abang nya.
Ia menggebrak pintu kamar aris berkali kali.
"Abang bukain, ngapain leo cari gue" teriak fani dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...