11.

3.7K 160 4
                                    

*Berjalan lah denganku agar mereka tau kau milik ku.*
_Leonandra_


*06.10*
Fani sedang menikmati sarapannya bersama Aris.

Tok.. Tok.. Tok..

"Siapa sih yang dateng sepagi ini" gerutu Fani. "Bukain bang" ujarnya tanpa mengalihkan pandangan nya dari makanan.

Mendengar itu, Aris menghentikan aktifitas sarapan nya, kemudian berjalan menuju pintu utama. Tak lupa ia mencibir fani dalam hati.

Untung adek, kalau enggak uda gue lempar kursi. _Aris.

Aris membuka pintu utama. matanya menangkap sosok Laki² yang memakai seragam sekolah seperti fani.

"Teman nya Fani ya" tanya Aris ramah. Kemudian ia mengulurkan tangan nya. "Kenalin gue kakak nya Fani, nama gue Aris tapi panggil aja kak Aar".

Leo tersenyum canggung. "Eh iyah kak, kenalin nama gue Leo" ujar nya sambil membalas uluran tangan Aris.

Aris menatap Leo tajam, ia merasa nama itu nggak asing baginya. Tiba tiba Aris mejentikan jarinya. Membuat Leo menatapnya bingung. "Oh ya, gue inget, brarti Lo pacarnya Fani dong bukan teman nya".

Leo menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal "iy_ah kak" jawab nya gugup.

"Santai, nggak usah gugup, gue nggak ngelarang lo pacaran sama adek gue kok" Aris tersenyum ramah.
"Ayo masuk dulu, fani lagi sarapan".

Aris melangkah masuk, diikuti Leo di belakangnya.

"Siapa yang dateng bang?" tanya Fani yang masih stay dengan posisinya tadi, yaitu Memandang makanannya.

"Pacar lo" Jawaban Aris sontak membuat fani tersedak, lalu ia segera meminum air putih yang ada di hadapannya.

Setelah itu Fani menoleh ke arah Aris, dan benar Leo berdiri di belakan nya.

"Ya, manusia es, Kenapa dateng sepagi ini" kesal Fani.

"Biar nggak telat".

"Tuh denger biar nggak telat" ledek aris.

Fani menghentak hentakan kakinya kesal, "Aku siap² dulu, tungguin" setelah itu fani langsung berlari menuju kamarnya.

"Duduk dulu, kakak ambilin minum".
Leo mengangguk, lalu duduk di sofa ruang tamu.

Sudah hampir 15 mnt Leo duduk di sofa sendirian, sedangkan Aris sudah pergi setelah memberinya minum, katanya sih ada urusan.

"Ayo" Suara itu membuat leo bangkit dari tempat duduknya.

"Lama banget". Protes Leo.

"Lo aja" fani menepuk bibir nya pelan "eh kamu aja datang nya kepagiaan" setelah itu fani melangkah keluar rumah di ikuti oleh Leo.

10 mnt kemudian mereka sampai di parkiran SMA bangsa. Suasana tempat parkir sudah mulai ramai.

Seperti biasa fani berjalan mendahului Leo. Meskipun mereka tidak berjalan ber iringan tapi banyak yang menatap mereka iri.

Banyak juga yang menatap Fani aneh, pasalnya lagi² Fani ngedumel nggak jelas di koridor. "Senin, selasa, rabu, kamis, jum'at, sabtu, minggu, itulah nama² hari" Fani terus mengulangi perkataan nya itu. Ia tampak tak perduli dengan orang sekitarnya termasuk Leo.

Dasar manusia nggak punya malu. _Leo.

Sampai akhirnya Fani ingat kalau hari ini akan ada apel.
Mendadak ia berhenti dan menoleh ke belakang.

"Apa?". Tanya Leo dengan nada suara dingin.

Fani melipat kedua tangan nya di dada, "Dasi mana?".

"Di tas" jawab Leo santai.

"Kok nggak di pakek".

"Enggak, kayak orang ngantor aja". Leo melangkah mendahului Fani. Belum 2 langkah tas Leo sudah di tarik Fani. Membuat pemuda itu seketika menoleh.

"Mau apa"
Fani tidak mempedulikan perkataan Leo, ia tetap terfokus untuk mencari dasi Leo di tasnya. Sampai akhirnya "Ketemu" ujarnya lalu menarik kera baju Leo.

Leo terkejut. tapi entah kenapa tangan nya tidak bisa bergerak untuk menyingkirkan tangan Fani, dan bibirnya tidak bisa berbicara agar fani melepaskan kera bajunya.

Dalam waktu beberapa menit Leo jadi manekin gaes😂

Di saat ia merasa seluruh anggota tubuhnya tidak bekerja, Tapi kenapa jantungnya malah berdegup kencang.

Bagaimana tidak sekarang fani tengah memakaikan dasi di lehernya. "Udah" ujar fani sambil merapikan pakaian Leo. Kemudian ia pergi ke kelas dan meninggalkan Leo sendiri di koridor.

Banyak yang menatap dan mencibir Fani. Tapi fani tidak mempedulikan itu.
Karena ia merasa yang dia lakukan tadi tidak merugikan orang lain.

Untuk waktu yang cukup lama Leo terdiam.

Sampai akhirnya Vano memukul pundak Leo pelan. "Ngapain lo disini sendiri rul, pakek acara nunduk segala lagi"

Seketika Leo tersadar "ini mau ngambil tas" Alibi Leo.
Tapi emang benar tas Leo ada di lantai. Ya siapa lagi yang naruh dilantai kalau bukan Fani.

"Yaudah ayo ke kelas" ajak Vano yang langsung di angguki Leo.

**************

*Apel*

Benderah merah putih berkibar dengan gagah di ujung tiang.
Sebenarnya hari ini bukan hari senin tapi karena kata kepala sekolah ada pemberitahuan makanya sekarang di adakan apel.

Setelah semua dirasa sudah rapi, disiplin, dan tidak ada yang berbicara, kepala sekolah memulai pidatonya.

"Assalamualaikum wr, wb." suara lantang pak doni membuat seluruh makhluk hidup di lingkungan SMA bangsa seketika memperhatikannya.

"Waalaikumsalam wr, wb." jawab seluruh siswa tak kalah lantang.

"Seperti tahun² yang sebelumnya, tahun ini juga kita akan melaksanakan pertandingan persahabatan dengan SMA galaksi, kalian tahu kan, dari dulu sampai sekarang kita selalu memenangkan pertandingan ini, tapi tahun lalu kita kalah, bapak harap kalian bisa mempertahankan kinerja tim kalian seperti tahun² yang sebelumnya, dan mengembalikan nama baik SMA bangsa, pertandingan ini terdiri dari, Volly, Basket, Futsal dan tekwondo, sekian pemberitahuan dari bapak, wassalamualaikum wr,wb."

"Waalaikumsalam wr,wb." seluruh siswa pertepuk tangan dan bersorak, mereka begitu antusias dengan pertandingan kali ini.

Tapi bagi Angga, Vano, Andre, Aldo dan Leo pertandingan ini bukan hanya pertandingan biasa, tapi perang.

Akhirnya up juga🥳

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang