22:30.
Fani masih stay menonton drakor yang sempat ia lewatkan beberapa hari. fakta bahwa besok ia tidak libur sekolah bukan menjadi halangan lagi baginya untuk tidak menuntaskan episode. Meskipun tahu kemungkinan terbesarnya adalah tidur di kelas, Fani benar² tidak perduli.
"Ahh kiyowo". Pekik Fani senang saat melihat Aktor drama yang sedang ia tonton melakukan aegyo.
Fani menoleh ke arah ponselnya, yang sudah menampilkan notif dari Leo.
Dengan malas Fani mengulurkan tangan nya, mengambil ponsel yang berada sesikit jauh disebelah kanannya.
Fani membuka unlock layar. Matanya membulat utuh, lalu ia meruba posisi tengkurapnya menjadi duduk. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, berharap pesan yang ia baca hanya sekedar mimpi atau halusinasinya saja.
Leonndra.
'Fara kakak lo ada di rumah sakit'.Hanya itu yang Leo kirim, tapi sukses membuat Fani begitu terkejut. Cukup lama Fani memandangi pesan itu. Kenapa Fara menghubunginya lagi?. dan kenapa lewat Leo?. Hanya pertanyaan itu yang ada difikirannya saat ini.
Sadar bahwa pesan yang dibaca bukan hanya sekedar mimpi. Fani bergegas turun dan menghampiri kakak nya.
Aris yang sudah tidur nyenyak pun terpaksa harus bangun karena Fani menggedor pintu kamarnya dengan keras.
laki² setengah tua itu berdiri, lalu berjalan malas untuk membuka Pintu."Apa?". Ucapnya dengan suara khas bangun tidur.
"Fara di rumah sakit". Fani berkata sambil menundukan kepala.
"Fara?". Aris nampak masih bingung dengan ucapan Fani.
Namun detik berikutnya ia sadar dan langsung memeluk Fani.Aris tau meskipun Fani mengucapkan nama Fara dengan lancar. tapi fikirannya sekarang pasti sudah dipenuhi oleh kejadian belasan tahun lalu. Kejadian Yang menyebabkan traumanya. dan retaknya hubungan persaudaraan mereka.
'pasti ini gara² mama sama papa lagi di luar kota' batin Aris kesal.
Aris merasa kasihan pada Fani, baru beberapa hari ini adiknya itu bisa tersenyum dan bercanda lagi. Tapi sekarang senyuman Fani dibuat hilang kembali oleh Fara.
Aris mengelus rambut Fani pelan.
"Gimana kalau kita kasih tau sekertaris papa aja, biar dia yang lihat Fara".Fani menggeleng pelan. "Enggak, kita aja yang lihat Fara bang". Ucapnya pelan, namun masih bisa di dengar jelas oleh Aris.
Fani melepas pelukan Aris, kemudian menarik tangan Aris pelan. "Ayo".
"Bentar fan". Aris berlari masuk ke kamarnya dan mengambil kunci serta jaket. Setelah itu ia kembali menghampiri Fani dan menyampirkan jaket yang ia ambil di bahu Fani.
Sekarang gantian Aris yang menarik tangan Fani.
***
Tak butuh Waktu lama, mereka pun sampai di rumah sakit. Aris keluar terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Fani.
"Lo bener mau temuin dia fan?". Tanya Aris lagi. sebenarnya ia sangat khawatir tentang keadaan adiknya ini. Ia takut kalau Fani nantinya akan drop, seperti dulu.
Fani mengangguk.
Entah kenapa hatinya kali ini sangat mendorong ia bertemu Fara, dan menghadapai traumanya.
Meskipun fikirannya berkata lain.Aris menggenggam tangan Fani erat. Bahkan sekarang saja tangan nya sudah sangat dingin.
Aris membuka pintu ruang rawat Fara. Kali ini Ia dikejutkan dengan ketiga sosok laki² yang ada di ruangan itu. Yang salah satu diantara mereka adalah orang yang pernah menjadi pacar Fani.
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD BOY ✔
Fanfiction°_Kamu gaakan tau betapa sedih dan bahagianya seseorang sebelum kamu berjalan di jalan yang orang itu lalui_° Menceritakan tentang kehidupan dua remaja yang memiliki kesulitan dan luka masing-masing. Fanindya Zenata. Seorang gadis cantik dengan kep...