47.

1.8K 92 11
                                    

09:00.

"Arul cepetan lelet banget lo kek cewek". Teriakan Vano menggelegar ke seluruh ruangan rumah Leo.
Yah, Laki² itu tengah kesal.
Pasalnya ia sudah menunggu Lebih dari 30 mnt namun yang di tunggu tak kunjung menampakkan wajahnya.

Sudah dari pagi Vano berada di rumah Leo. Membantu Leo mengemas barang²nya yang akan di bawah ke amrik nanti.

Leo mengambil penerbangan pagi tepatnya pukul 10:00. Dan itu tinggal satu jam lagi.

"Lo yang kayak cewek. Bawel".

Mendengar itu Vano langsung menoleh dan mendapati Leo tengah bersusah payah membawa kopernya menuruni tangga.

"Kan tadi gue udah bilang, masukin barang nya di bawah aja jangan di atas". Vano bangkit dari duduknya dan menghampiri Leo untuk membantunya.

"Emang lo mau bolak balik naik tangga cuma buat ngambil baju gue hah". Sarkas Leo.

Vano menatap Leo tajam.
"nggak mau wlee". Ucapnya cengengesan Lalu menjulurkan lidahnya, membuat Leo mengangkat tangannya, namun sebelum Leo mendaratkan pukulan di badan nya vano langsung berlari keluar, meninggalkan Leo sendiri.

Melihat itu Leo hanya bisa tersenyum.
Kenangan bersama Vano dan teman² nya yang lain mendadak berputar di kepalanya. Membuatnya sedikit berat meninggalkan Bandung. Kota yang menjadi latar semua hal bahagia dan sedih dalam hidupnya selama 17 thn ini.
Kota yang mempertemukannya dengan Fani, gadis yang hangat, Ceria dengan sejuta rasia dalam hidupnya. Gadis yang berhasil menyairkan Hati es nya. Dan juga gadis yang menjadi sumber keberaniannya untuk menghadapi kenyataan hidup.
Namun lagi² sifat egoisnya menghancurkan itu semua.
Sampai sekarang Leo sama sekali tidak tahu, apakah yang ia lakukan ini benar?. Apa ini jalan yang terbaik untuknya dan Fani?.
Meskipun ia banyak sekali berbuat kesalahan pada Fani, dan membuat gadis itu sering menangis. Tapi soal perasaan nya, tidak dapat di pungkiri lagi bahwa ia masih mencintai gadis itu.

"Arul!!, Cepetan!!". Teriakan Vano dari luar berhasil membuat Leo sadar dari lamunannya. kemudian Ia berjalan menghampiri Vano.

"Iyah!!". Jawabnya.

Vano menepuk pundak Leo pelan. ketika laki² itu sudah berada di depannya.
"Jangan lemot. Penerbangan lo tinggal 1 jam lagi. Angga sama yang lain juga udah nunggu di sana". Ucapnya kemudian Ia memasuki mobil.
"Gue yang nyetir". Lanjutnya.

Leo mengangguk faham. Kemudian menyusul Vano memasuki mobil.

🍒🍒🍒🍒

Fani dan Rena sedang berada di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas Biologi.
Sedangkan Ara tengah pergi ke kantin untuk membeli minuman dan beberapa camilan. Maklum lah setelah jam istirahat berbunyi mereka langsung pergi ke Perpus.
Al hasil mereka harus berbagi tugas.

"Ren ini bener nggak sih jawaban soal nomer 3". Fani menunjukan kitap Biologi pada Rena.

"Iyah bener, buruan deh lo tulis".

"Iyah".

"Fani!!". Teriakan Ara mengambil anastesi seisi perpustakaan.

Merasa namanya di panggil. Fani sontak menoleh dan menatap Ara tajam. Gadis itu langsung berdiri dan menghampiri Ara, Kemudian mengajaknya duduk disebelahnya.
"Ini perpustakaan Ara, kenapa lo harus teriak² sih". Ujar Fani berbisik.

COLD BOY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang