02

3.6K 355 29
                                    

"Perasaan itu datangnya selalu tiba-tiba, tak pernah ada yang merencakan."
🍂

🔊turn on music🔊

🍂

Hari ini Soobin terlihat kelelahan, belum lagi mengurus kepanitiaan, dan jadwal nya yang cukup menumpuk setelah membuka acara penyambutan pagi tadi. Terpikirkan olehnya untuk sarapan di depan kampus, karena kebetulan ia juga belum sarapan. Ia pun pergi menuju pintu keluar Aula, dilihatnya banyak mahasiswi yang menatap dirinya, apakah ia risih? Tentu saja, ia sangat risih.

Ia pun akhirnya tertarik untuk membeli lontong sayur yang cukup terkenal di kampusnya itu.

"Bu yun lontong sayur satu makan disini ya." Ucap Soobin.
"Iya bro, okeh bro." Ucap Bu Yuni.
Soobin pun menarik kursi plastik yang ada di bawah meja makan dan langsung duduk.
"Eh Bin, kamu teh kenal nggak, ama anak gubernur itu? yang cantik itu." Tanya Bu Yuni.
"Nggak bu kenapa emang?" Tanya Soobin.
"Itu dia baru masuk kuliah disini euy, femes dia teh, pada ngomongin, banyak nih ya yang bilang dia teh nyogok, soalnya masuknya teh pake jalur undangan atuh, ih aneh aneh aja yah." Ucap Bu Yuni sambil meletakkan semangkuk lontong sayur ke atas meja Soobin.
"Siapa emang namanya?" Tanya Soobin penasaran.
"Lia, Choi Lia. Masa kamu nggak tau." Ucap Bu Yuni.
"Ooh, iya saya tau orangnya, cuman nggak tau kalo dia maba di sini, emang iya dia nyogok, ibu mah jangan kemakan hoax dulu atuh Bu." Ucap Soobin sambil mengambil sesendok sambal.
"Ih namanya teh berita jaman sekarang ya, nggak ada yang bener, ibu aja takuut melulu bawaan nya." Ucap Bu Yuni sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Mendengar nama Lia barusan membuat Soobin sedikit penasaran, ia berniat untuk melihat berkas nama-nama siswa baru sehabis makan untuk memastikan rasa penasarannya.

~~

Lia masih berada di tempat yang sama, ia memutuskan untuk mengikat rambutnya karena merasa kegerahan. Melihat Yeonjun yang sedang ngomel-ngomel sendiri membuat Lia lelah mendengarkannya.

"Laper banget." Ucap Lia.
"Iya sama, makan yuk ntar, makan seblak, di depan kampus ada yang enak banget." Ucap Yeji semangat.
"Seblak?" Tanya Lia.
"Jangan bilang lo nggak tau seblak." Ucap Yeji.
"Nggak hehe, gue nggak tinggal di Indo, setengah hidup gue tinggal di Korsel." Ucap Lia.
"Ya ampun, emang ya holkay mah beda, pokoknya abis ini lo harus makan seblak." Ucap Yeji.

Tiba-tiba Yeonjun menyadari mereka berdua yang mengabaikan dirinya dan langsung menyahut.

"SIAPA YANG NYURUH KALIAN NGOBROL BERDUAAN!? MAJU, BERDIRI DI DEPAN!" Ucap Yeonjun dengan sangat tegas.
Lia dan Yeji pun langsung menelan ludah, mereka ketakutan, saat itu juga.
"GAK PUNYA KUPING? MAJU. DENGER NGGAK KALIAN!?" Ucap Yeonjun kali ini nadanya lebih tinggi.
"Iya iya tunggu, nggak mau sabaran banget sih." Ucap Yeji sebal.
"GAUSAH NGEYEL, GUE DENGER." Ucap Yeonjun.
"Berisik." Gumam Lia.

Mereka pun berdiri di depan.

"Kalian berdua bakal berdiri di sini sampe bubaran. Gue gak peduli kalian capek atau nggak." Ucap Yeonjun.

~~

Soobin sudah berada di kampus, ia masuk ke ruangan BEM, kebetulan ada seorang sekretaris, yaitu Kamelia.

"Mel, ada daftar anak baru nggak?" Tanya Soobin.
"Ada, kenapa emang? Tumben banget." Tanya Kamelia.
"Nggak pengen liat aja." Ucap Soobin.
"Oke, nih" Ucap Kamelia.
"Thanks." Ucap Soobin.
"Taro lagi ya ntar, gue di panggil dosen soalnya, bye~" Ucap Kamelia.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang