45

1.2K 123 10
                                    

"Hal yang paling sulit di lakukan itu memang ikhlas ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hal yang paling sulit di lakukan itu memang ikhlas ya?"

🌻

09.00

Ruangan VVIP yang cukup luas itu lengang, hanya menyisakan Lia seorang diri, ia tertidur kembali sekitar dua jam. Ia bahkan tak mampu mengingat kejadian kemarin malam karena baginya itu sudah cukup mengerikan.

Sambil bertanya-tanya di mana Jaemin, iya, dia begitu khawatir dengan adiknya itu.

*tok tok tok *cklek

Seseorang tampak membuka pintu.

"Aah, you're awake." Ucap satu cowok yang kini masuk ke dalam kamarnya.

Lia menyipitkan matanya, mencoba melihat jelas siapa orang tersebut.

Lee Jeno.

"Ini, tadinya gue kira lo belum bangun. Gue bawain bubur ayam." Ucap Jeno sambil meletakkan sebungkus bubur ayam di meja tamu.
"Thanks." Balas Lia.
"Gimana, udah enakan? Lama banget lo bangun." Ucap Jeno sambil tersenyum.
"Dua jam doang kok, lama darimananya." Ucap Lia.
"Iya, dua jam di tambah dua hari, lama kan, gue sempet ngira lo koma. Ternyata nggak." Ucap Jeno.
"Eh emang iya? Dua hari? Lah serius?" Tanya Lia yang cukup syok saat mendengar hal tersebut.
"Iya, tenang gue udah bilang kok ke dosen lo kalo lo nggak bakal masuk. Dan dia memaklumi kok jadi lo santai aja istirahat ok?" Jawab Jeno.
"Jaemin di mana?" Tanya Lia.
"Jae? Di kamar sebelah. Dia masih belum sadar, banyak luka lebamnya. Dokter aja kaget, terus tulang belakangnya ada masalah juga katanya. Tapi kata mereka nggak usah khawatir karena Jaemin pasti sembuh." Jawab Jeno.

Jeno mendekati Lia dan menarik kursi untuk duduk di samping kasur Lia.

"Bukan salah lo kok."
"Jadi, jangan nyalahin diri lo sendiri." Ucap Jeno.

Lia menghela nafas, terlalu banyak hal yang terjadi dengannya saat ini.

"Soobin tau nggak sih kalo gue lagi begini?"

"No, handphone gue mana?" Tanya Lia.
"Kayaknya ketinggalan deh di rumah lo, soalnya dari kemaren nggak ada sama sekali." Jawab Jeno.
"Oh, oke. Em, dari kemaren lo di sini terus?" Tanya Lia.
"Iya, gue nganterin mama gue buat nemenin mama lo." Ucap Jeno.
"Makasih ya, oh iya, Soobin nggak nanyain lo apa-apa gitu? Lo masuk kelas kan?" Tanya Lia.
"Soobin? Gak tau deh, ga ketemu."
"Serius? Duh handphone pake ketinggalan segala lagi." Ucap Lia sambil menepuk dahinya.
"Udah nggak usah di pikirin, kalo dia peduli juga nanti dateng sendiri." Ucap Jeno yang kini melepaskan topinya dan merapikan rambutnya.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang