"Mungkin kita nggak sadar, tapi sekecil apapun perhatian kita ke orang lain, akan membuat orang itu bahagia."
🍃
🔊turn on the music🔊
🍃
08.00
Lia baru saja bangun. Laptop, buku, dan kertas tampak berserakan dimana-mana. Ia tidur sekitar jam satu malam karena terlalu banyak tugas sejak minggu lalu. Ia pun segera melihat ponselnya untuk mengetahui jam berapa sekarang, dan melihat beberapa notifikasi baru.
Lia langsung tersenyum saat melihat beberapa notif dari Soobin, dan satu notif dari Jeno dan Yeji.
"Tumben banget dah banyak gini, bales punya Soobin dulu deh, kasian udah sejam."
"Tapi mager ngetik, yaudahlah telfon aja ya kan."
Lia pun langsung menelfon Soobin.
"Haloo."
"Morning, baru bangun tidur ya?"
"Iya nih, kamu mah udah dari tadi pasti."
"Iya tau aja, udah di kampus malahan sekarang. Hari ini mau ke kampus nggak?"
"Pengen sih."
"Nggak kecapean serius? Udah begadang lagi."
"Nggak, lebay banget dah kalo kecapean."
"Halah sakit mah bengong ntar."
"Nggak, masa aku sakit. Jarang banget lagian."
"Jarang-jarang, eh taunya pingsan kan gak lucu."
"Nggak kok, dibilangin ngeyel ih."
"Btw hari ini yang mc Yeri sama Haechan ya."
"Oh? Yaudah, aku kira masih kita."
"Kita muterin bazaar aja ya? Kemaren kan kamu belum muterin bazaar sama sekali. Udah nggak apa-apa, nggak usah peduli in ciwi-ciwi yang ngomongin."
"Huft, abisnya gimana ya nggak enak aja gitu, apa-apa diliatin, apalagi kan kamu juga banyak yang suka, gimana sih."
"Ya kan aku sukanya sama kamu, yaudalahya. Biarin aja yang lain."
"Yaudah deh."
"Terus nanti kesini mau sama Mang Juna?"
"Kayaknya mau ngajak Nana deh."
"Woh tumben banget kalo dia mau."
"Kayaknya mau deh, dia seneng pergi ke tempat-tempat kayak gitu."
"Oh gitu, eh by the way Yeji jadian ya sama Yeonjun?"
"LAH EMANG IYA!?"
"Kata Yeonjun sih iya, makanya aku nanya beneran, taunya kamu nggak tau juga."
"BENTAR AKU MAU TELFON DIA DULU, DADAH."
"Da—"Karena shock, Lia pun lebih memilih untuk langsung menelfon Yeji, walaupun sebenarnya Yeji juga belum tahu kalau dirinya sudah berpacaran dengan Soobin.
"Ne~ LIA YAAA BOGOSIPEOYO!!!"
"KANGEN-KANGEN APAAN DAH, EH LO UDAH JADIAN SAMA SI KATING GALAK!?"
"Kating galak? OH MY PRINCE YEONJUN?"
"LAH KOK UDAH BERUBAH NAMANYA!?"
"Iya Lia jadi sebenernya..."
"SEBENERNYA APAAN!?"
"Iya gue udah jadian sama dia, baru seminggu sih."
"EH KEMANA AJA SEMINGGU NGGAK NGASIH TAU GUE, TERNYATA."
"Maap sayangku cintaku, nanti gue ceritain deh fullnya, pokoknya—"
"Kaget banget gue tadi di telfon Soobin—"
"LAH KOK TUMBEN TELFONAN SAMA SOOBIN!? MANA MASIH PAGI LAGI, BERARTI LO TELFONAN SAMA SOOBIN DULU TADI?"
"I-iya."
"JANGAN-JANGAN LO DAH JADIAN JUGA SAMA DIA NGAKU LO!?"
"Nggak, apaan sih, ngawur deh lo."
"Ah, masih pdkt an? Lambat banget sih, ga gentle nih Soobin."
"Te-terus lo mau ngampus sekarang?"
"Iya kayaknya, soalnya gue kemaren belum sempet ngeliat lo ngemc sama Soobin."
"Tapi hari ini bukan gue mc nya."
"Lah iya? Siapa?"
"Kak Haechan sama Kak Yeri."
"Ooh, Yah ketinggalan dong gue kemaren. Sebel banget sumpah. AH BADMOOD KAN GUE nggak bisa liat ship gue di kampus secara langsung eak. Terus lo nggak ngampus hari ini?"
"Pengennya sih gitu. Abis gue capek banget abis begadang."
"Ih ayo atuh, temenin gue, please~ kita muterin bazaar ayok lah."
"Hmm, oke oke. Nanti janjian aja di sana, gue agak telat ya tapi."
"Iya, yaudah ya gue lagi ngasih makan lele dulu, dadah."
"Lele?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [LIA & SOOBIN]
Teen Fiction[SELESAI] Soobin, seorang ketua BEM yang di kenal dengan kepintaran dan keramahannya. Lia, seorang anak dari keluarga selebritis terkenal. Apa semesta mau menyatukan kedua orang berbeda ini? "Aku seneng, semesta ngebiarin aku untuk kenal sama kamu."...