"Hai kamu, yang akan selalu aku tunggu setiap harinya."
🥀
🔊turn on the music🔊
🥀
PRANG!!
Ryujin yang sedang berada di dapur, kaget setelah mendengar suara pecahan. Ia pun segera berlari menuju kamar ibunya.
"Bun? Kenapa bun?" Ucap Ryujin sambil menghampiri ibunya.
Dilihatnya ibunya yang menangis sambil mengacak-acak rambutnya, ternyata guci di kamar ibunya pecah. Ia ingat guci itu benda termahal di rumahnya.
"Bunda! Astaga, kenapa bun!?" Tanya Ryujin yang kini duduk di samping ibunya.
"Ayah dek..."
"Ayah kenapa bun?" Tanya Ryujin sambil menenangkan ibunya yang menangis tersedu-sedu.
"Ayah meninggal dek..." Ucap Bunda Ryujin yang kini tangisannya semakin menjadi-jadi.Ryujin hanya bisa terdiam. Kini ia bersandar di tembok sambil meneteskan air mata. Ia tak menyangka hidupnya jadi seperti ini. Meskipun ia membenci ayahnya yang memang beberapa hari ini tak menampakkan diri, tapi tetap saja rasanya ada lubang besar di hatinya sekarang.
☁️
Jeno menghadiri pemakaman ayahnya Ryujin, tidak hanya ia yang ada di sana, banyak teman kampus yang datang, bahkan Soobin, Yeonjun, dan Chaewon pun datang. Ia sebenarnya ingin menenangkan Ryujin, namun dilihatnya Ryujin kini memeluk Soobin sambil menangis tersedu-sedu.
"Kenapa gue nggak bisa jadi orang yang ada di samping lo sekarang?"
Dilihatnya Soobin kini menenangkan Ryujin yang terlihat sangat sedih. Jeno bahkan hanya bisa melihatnya dari jauh. Ia sangat ingin menghampirinya, tapi Jeno juga sadar diri, karena hati Ryujin memang bukan untuknya. Jadi mungkin Soobin bisa membuatnya lebih bahagia, jika itu memang membuat Ryujin lebih tenang, ia akan membiarkannya, meskipun itu menyakiti hatinya, lagi pula ia memang bukan siapa-siapa kan?
Ryujin pun yang sedari tadi bersama Soobin menghampiri Jeno yang hanya bisa menatap kedekatan mereka.
"Jeno? Makasih ya udah dateng." Ucap Ryujin.
"Iya, lo yang sabar ya, gue yakin lo bisa ngelewatin semua ini, percaya deh." Ucap Jeno.
"Makasih ya, lo emang yang temen gue yang paling the best." Ucap Ryujin sambil memeluk Jeno.
"Pokoknya kalo ada apa-apa lo bisa telfon gue kapanpun. Gue pasti-"
"Bakalan ada di sisi lo selalu 24 jam, iya kan? Gue tau, hafal malah." Ucap Ryujin.
"Iya lo emang udah tau." Ucap Jeno sambil mengusap air mata Ryujin dengan jarinya.
"Gue gak tau gimana caranya gantiin baiknya lo ke gue, tapi, gue juga pasti bakalan selalu ada buat lo." Ucap Ryujin."Kenapa lo nggak bales perasaan gue aja? Apa bahkan lo nggak tau kalo gue udah sejatuh cinta itu sama lo?"
"Iya." Ucap Jeno singkat.
☁️
"Oh jadi gitu." Ucap Jaemin.
"Udah kan? Itu aku udah ceritain semua ke kamu, dari awal aku masuk kuliah sampe sekarang." Ucap Lia.
"Iya iya hehe, terus berarti kamu belum pacaran sama dia kan?"
"Nggak lah, udah sana ah keluar." Ucap Lia.
"Btw, kayaknya malem ini papa pulang."
"Hah? Kok, bukannya dua hari yang lalu udah pulang?"
"Nggak tau, kayaknya lagi nggak terlalu sibuk. Mungkin kita bakalan makan bareng lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [LIA & SOOBIN]
Teen Fiction[SELESAI] Soobin, seorang ketua BEM yang di kenal dengan kepintaran dan keramahannya. Lia, seorang anak dari keluarga selebritis terkenal. Apa semesta mau menyatukan kedua orang berbeda ini? "Aku seneng, semesta ngebiarin aku untuk kenal sama kamu."...