"Kenyataan yang menyakitkan lebih baik, dari kebohongan yang menyenangkan."
🍂
🔊turn on music🔊
🍂
Sore ini Lia berencana untuk pergi ke cafe setempat. Ia berencana pergi sendiri untuk mencari ketenangan setelah hari nya yang melelahkan.
"Mang Juna, ke cafe ini ya." Ucap Lia sambil menunjukkan lokasi cafe tersebut dari ponselnya.
"Ookeee." Ucap Mang Juna.Lia menatap jendela samping kirinya, ia memikirkan siang tadi di ruangan BEM itu, ia melihat jelas Soobin ada di sana, duduk di balik mejanya, sempat tersenyum ke arahnya.
Lia pun langsung menampar wajahnya sendiri agar tak memikirkan hal itu lagi.
~~
"Yaudah aku tunggu kamu di kafe ini ya." Ucap Soobin di telepon.
"Iya, aku udah mau nyampe kok." Ucap Ryujin.
"Oke." Soobin pun menutup telepon itu.Ryujin tersenyum bahagia, sudah lama mereka tidak bertemu berdua seperti ini, karena Soobin sendiri selalu menundanya, menurut Ryujin, jika memang Soobin tak memiliki perasaan yang sama seperti Ryujin itu tak apa. Karena pada dasarnya perasaan tak bisa dipaksakan, dan biarlah perasaan seorang Ryujin bertepuk sebelah tangan, ia tak pernah menyesal untuk mencintai ketua BEM itu.
Tak lama ia pun sampai di kafe tersebut, ia segera masuk ke dalam untuk menemui Soobin.
"Hai." Sapa Ryujin sambil menaruh tas selempangnya di sebelah kursi yang akan ia duduki.
"Hai, gimana kuliahnya?" Tanya Soobin.
"Hmm baik kok, kamu?"
"Baik." Jawab Soobin.
"Udah pesen?" Tanya Ryujin.
"Udah, belum dateng tapi, kamu udah aku pesenin makanan kesukaan kamu kok." Ucap Soobin.
"Oh ya? Thanks loh." Ucap Ryujin.
"Iya santai aja, nanti aku aja ya yang bayar." Ucap Soobin.
"Eh udah aku aja." Ucap Ryujin.
"Nggak perlu." Ucap Soobin.Makanan yang dipesan pun datang membuat keheningan menghampiri mereka sejenak, membuat suasana canggung yang cukup mengganggu, Ryujin tak bisa berhenti menunduk, ia tak mengerti semua situasi ini.
"Jadi mau ngomongin apa?" Ucap Ryujin.
Soobin menggigit bibirnya, ia tak tega mengatakan perasaannya.
"Perasaan kamu ke aku gimana sih?" Tanya Soobin.
"Hm? Baik kok." Ucap Ryujin sambil menyeruput secangkir coklat hangat itu.
"Baik aja?" Tanya Soobin."Nggak, lebih dari itu. Lebih dari itu perasaan aku ke kamu Bin, aku suka sama kamu."
"Hmm, nggak tau deh." Ucap Ryujin.
"Oh yaudah." Ucap Soobin."Aku suka sama kamu Bin, beneran."
"Kalo kamu ke aku gimana?" Tanya Ryujin.
Soobin terdiam sejenak.
"Ya nggak kenapa-kenapa." Ucap Soobin.
"Nggak kenapa-kenapa gimana?" Tanya Ryujin.
"Ya.. nggak lebih dari teman." Ucap Soobin."Udah aku duga kamu bakal bilang begitu."
"Oh gitu." Ucap Ryujin.
"Kamu jangan punya perasaan lebih ya ke aku." Ucap Soobin.
"Kenapa?" Tanya Ryujin.
"Aku takut nggak bisa bales." Ucap Soobin.
"Nggak apa-apa kok." Ucap Ryujin.
"Jadi kamu punya perasaan ke aku?" Tanya Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us [LIA & SOOBIN]
Teen Fiction[SELESAI] Soobin, seorang ketua BEM yang di kenal dengan kepintaran dan keramahannya. Lia, seorang anak dari keluarga selebritis terkenal. Apa semesta mau menyatukan kedua orang berbeda ini? "Aku seneng, semesta ngebiarin aku untuk kenal sama kamu."...