31

1.4K 148 9
                                    

"Nggak semuanya harus selalu diraih, terkadang kita juga harus mengalah dengan diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak semuanya harus selalu diraih, terkadang kita juga harus mengalah dengan diri sendiri."

🥀

"naega dangsin-ui namja chinguga doel su issseubnikka?"
*boleh nggak aku jadi pacar kamu?

Lia yang tadinya masih tersenyum-senyum ria sekarang jadi bingung sendiri, ia langsung menatap Soobin aneh. Iya, Lia memang belum pernah berpacaran seumur hidupnya. Ia juga bingung harus menolaknya atau menerimanya.

Karena pertama, ayahnya akan meledak dan mungkin akan lebih menyeramkan dari itu.

Kedua, ia memang menyukai Soobin, tapi mengetahui ia masih ingin fokus dengan kuliahnya membuat ia bingung.

Ketiga, ia juga masih maba, akan sangat aneh kalau sampai berita ini tersebar, mungkin akan menjadi topik utama di kampus nya. Mengetahui ketua BEM di sana berpacaran dengan seorang maba.

"Bercanda kok hahahahah, cuman pengen ngeledek aja, jangan di bawa serius oke?" Ucap Soobin sambil tertawa.

"Sumpah keceplosan, mulut lo Bin astaga, bego, bego, bego!"

"Hahahah, lagian aku juga bingung gara-gara lupa hangeul." Ucap Lia sambil tertawa.

Lia menghembuskan nafas lega, ia lebih baik menganggap kalau ia lupa bahasa Korea daripada menjadi salah tingkah tak beralasan.

"Yakin lupa?" Tanya Soobin. "Sebenernya jawab nanti-nanti juga nggak apa-apa sih. Aku tau kamu masih maba, dan tanggung jawab kamu masih banyak. Tapi ya nanya duluan nggak apa-apa kan? Biar nggak keduluan." Ucap Soobin sambil tersenyum.
"Jadi bukan bercanda nih?" Tanya Lia.
"Ya, perasaan itu nggak boleh dipaksain, tapi nggak boleh ditahan-tahan juga. Kan kalau pun kamu pada akhirnya sama orang lain, seenggaknya aku nggak nyesel karena telat ngungkapin perasaan aku." Ucap Soobin. "Tunggu, berarti kamu inget kan?" Tanya Soobin sambil menghadap ke Lia.
"Hah, inget apa?" Tanya Lia sambil ikut menoleh ke arah Soobin.
"Ha-nge-ul." Ucap Soobin sambil tersenyum.

Lia menelan ludah, oke, dia memang tipe orang yang tak bisa berbohong.

"Pas kamu ngomong gitu, aku langsung inget heheheh." Ucap Lia.
"Jawab nanti-nanti juga nggak apa-apa kok."
"Serius?"
"Ya kan perasaan nggak harus dipaksain."

Lia yang melihat hal seperti itu hanya bisa tersenyum. Ia pun menggandeng lengan Soobin dan menyandarkan kepalanya di bahu Soobin.

"By the way, dingin nggak?" Tanya Soobin, ia berencana untuk meminjamkan jaketnya kepada Lia seperti di novel-novel.
"Nggak juga." Ucap Lia.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang