21

1.6K 177 16
                                    

"Kamu terlalu pahit untuk di ingat, tapi terlalu manis untuk di lupakan."

🥀

🔊turn on the music🔊

🥀

"Bosen banget sih." Ucap Lia yang kini men-scroll instagramnya.

"Ke taman kota ah, biarin udah malem juga, pengen refreshing. Mama juga masih syuting, paling minta anterin Mang Juna. Gausah ajak  Jae ah dia mah riweuh." Ucap Lia, ia pun segera pergi ke kloset untuk mengganti pakaiannya dengan sweater, celana jogger dan sepatu converse.

Ia pun segera cepat-cepat pergi ke lantai bawah dan menghampiri Mang Juna yang terlihat sedang membaca koran dan minum teh.

"Mang, anterin aku ke taman kota dong, pengen refreshing aja." Ucap Lia.
"Lah udah malem gini beneran mau?" Tanya Mang Juna.
"Masih jam delapan ini, bentar doang, pengen liat-liat aja." Ucap Lia.
"Yaudah deh, mau ditungguin apa nggak di sana?"
"Kalo lama nggak apa-apa ya?" Tanya Lia.
"Iya nggak apa-apa, palingan nanti kalo nyonya minta di jemput, kita ke sana ya." Jawab Mang Juna.
"Oke deh, ayok, tapi nggak usah bilang-bilang Jae ya, nanti dia mah ngomel-ngomel kayak emak-emak." Ucap Lia.
"Ahahahah, gapapa toh malah bagus, berarti dia sayang sama kamu." Ucap Mang Juna yang masuk ke dalam mobil dan mengeluarkannya dari garasi.

Mang Juna memang sudah jadi supir andalan keluarga Lia selama 20 tahun. Bahkan sebelum Lia dan Jaemin lahir, karena itu Mang Juna akrab betul dengan keluarga kecil ini, meskipun ada belasan pembantu di rumah yang megah ini, ia tetap jadi andalan keluarga Lia.

Setelah mobil keluar dari garasi, Lia pun langsung masuk ke dalam mobil, terlihat dari dalam mobil, satpam sedang membukakan pagar untuk mereka.

"Eh iya Lia, tadi pagi ada temennya nyonya ya?" Tanya Mang Juna.
"Iya mang, temen lama mama, lagi mampir tadi."
"Ooh, terus tadi yang cowoknya anaknya bukan?"
"Iya mang, kenapa emang?"
"Nggak, tadi dia sopan banget dateng-dateng salam dulu sama Mang Juna, wah kaget saya kan, jarang-jarang ada orang kayak gitu, terus dia nanya masuk ke rumah lewat pintu mana." Ucap Mang Juna.
"Ooh gitu."

Lia memang tahu Jeno anak yang sopan, terlihat dari cara ia berbicara dan bersikap, meskipun Jeno memang terlihat dingin tapi tetap saja, Jeno yang dulu ia kenal mungkin tak jauh berbeda dengan Jeno yang sekarang.

Akhirnya Lia pun sampai di taman kota.

"Makasih ya mang, tunggu sini aja, Lia cuman pengen muter-muter sama duduk-duduk." Ucap Lia.
"Yaudah, mamang juga pengen beli jagung bakar hahahah."
"Yaudah suka-suka Mang Juna aja, aku pergi ya."

Lia pun berlari-lari kecil menyusuri taman kota, atau alun-alun Bandung. Ia begitu senang melihat banyak orang yang berjualan makanan dan beberapa diantara mereka mengadakan live music. Tak lama, Lia pun melihat stan roti bakar di depannya, ia pun segera pergi ke sana dan memesannya.

🌿

Malam ini Jeno tak bisa menghindari kegalauannya akan Ryujin. Ia mungkin hanya akan tetap ada di balkon rumahnya sambil menatap bintang malam dan bermain gitar nya.

"Ih anjir, cowok boleh galau gak si? Mana gue ini kayaknya galau banget lagi, galauin cewek loh gue, kapan lagi coba." Ucap Jeno sambil metik-metik gitar.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang