08

2.3K 261 10
                                    

"Ada dua hal yang nggak bisa kita paksain, pertama perasaan, kedua takdir."

🍂

🔊turn on music🔊

🍂

Ryujin akhirnya sampai di rumahnya, ia segera turun dari sepeda motor yang dikendarai oleh Soobin.

"Makasih ya." Ucap Ryujin sambil melepas helm nya.
"Iya, sama-sama." Ucap Soobin, ia pun mengambil helm tersebut.
"Kayaknya hujan nya gak akan berhenti deh, masuk dulu ya?" Ajak Ryujin.
"Nggak usah makasih, aku mau ngerjain tugas dulu di rumah, aku pergi ya." Ucap Soobin.
"Oh yaudah, hati-hati ya." Ucap Ryujin sambil tersenyum.

Ryujin pun masuk ke dalam rumahnya, dadanya begitu sesak, setetes air mata pun kembali jatuh di pipi kirinya, ia segera menduduki sofa yang ada di ruang tamu. Ia kembali mengusap wajahnya untuk kesekian kali.

Tiba-tiba ponsel yang ada di tas nya pun berbunyi,

Ryujin pun langsung mengangkatnya sambil mengusap air mata di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin pun langsung mengangkatnya sambil mengusap air mata di wajahnya.

"Haloo?"
"Ujinn, makan malem yok nanti."
"Gue kenyang."
"Tunggu, suara lo kok kayak abis nangis, lo kenapa? Gue kesana ya?"
"Nggak gak usah."
"Lo harus cerita sama gue."
"Cerita apa sih."
"Gue udah kenal lo cukup lama, gue tau lo nangis, dan gue udah janji buat selalu ada di sisi lo kapanpun lo butuh."

Ryujin hanya terdiam, ia sudah tak mampu menahan tangis nya.

"Gue dateng nanti malem, titik!"
"Nggak gak perlu." Ucap Ryujin sambil menangis.
"Nggak lo gak bisa nahan gue."

Jeno pun menutup telepon tersebut. Suara tangis Ryujin kembali pecah di langit-langit rumah, di lengkapi dengan hujan deras yang jatuh kala itu.

~~

Soobin sampai di rumahnya, ia datang dengan keadaan basah kuyup, ia segera masuk ke rumah nya dan berganti pakaian.

Ia kembali mengingat waktu tadi, di mana matanya dan mata seseorang yang ia sukai bertemu, seakan saling menerawang perasaan satu sama lain.

"Mungkin, dia orang yang harus gue perjuangin."

Soobin pun mengambil segelas air putih dari dispenser dan meminumnya, setelah itu ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Ia tersenyum sendiri, namun merasa bersalah pada saat bersamaan, Ryujin, ia memang bukan orang yang ia cintai, namun, tetap saja ia akan merasa kehilangan ketika cewek itu memutuskan untuk pergi, namun bagaimana pun ia memang sudah melakukan hal yang harus di lakukan, karena mengatakan hal yang sebenarnya lebih baik daripada harus terus mengatakan kebohongan belaka. Maka keduanya juga harus menerima takdir yang menghampiri, dimana cinta bertepuk sebelah tangan itu pasti selalu ada.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang