28

1.4K 160 6
                                    

"Terkadang memang perasaan tidak harus di katakan, cukup dipendam dan dirasakan sendirian."

🥀

🔊turn on the music🔊

🥀

Soobin dan Lia pun memilih pergi dari tempat itu dan langsung pergi ke ruangan BEM.

"Sorry ya, tiba-tiba meluk." Ucap Lia.
"Eh? Nggak apa-apa kok, aku tau kamu lagi sedih." Ucap Soobin. "Kita langsung ke ruang BEM aja."
"Oke."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruangan BEM yang cukup dekat dari parkiran, Soobin juga menggenggam tangan Lia yang dingin, ia merasa mungkin Lia bisa menjadi lebih tenang.

"Eh iya udah sarapan belum?" Tanya Soobin.
"Belum, nggak usahlah mau diet." Jawab Lia.
"Diet? Kamu ngapain diet sih, kamu udah proporsional kok, mending makan. Kalo lagi sedih terus nggak makan tuh malah nanti sakit, stres, jadi kamu mendingan makan aja oke? Kamu tuh udah cantik, kamu nggak perlu dengerin kata orang lain." Ucap Soobin.
"Wow."
"Lah kok malah wow."
"Ya wow aja gitu."
"Wow gimana?"
"Jarang banget ada orang yang kayak gitu, tapi itu dampak dari aku nggak terlalu punya banyak temen juga sih, jadi jarang yang kayak gitu, palingan Jaemin."
"Kamu harus percaya diri, terus bersyukur juga." Ucap Soobin sambil tersenyum.

"WOI BAMBANG!!!" Panggil Yujin dari jauh.

Soobin dan Lia pun refleks menoleh.

"Pagi banget lo berdua dateng, bareng ya?" Tanya Yujin.
"Nggak." "Iya." Ucap Lia dan Soobin bersamaan, kemudian mereka langsing bertatap-tatapan.
"Udah iya aja, gue tutup mulut kok." Ucap Yujin sambil bergaya seperti menyeleting mulutnya. "Udah nggak sama Ryuryu lagi Bin?" Tanya Yujin.
"Nggak, udah ah nggak enak gue bahasnya." Ucap Soobin.
"Awet ya sama yang ini? Hahahahah. Udah berapa bulan?" Tanya Yujin sambil tertawa.

Lia yang melihat mereka berdua hanya bisa ikut menyimak sambil bertanya-tanya.

"Ryuryu? Kayaknya cewek yang kemarin di kafe, masuk akal sih."

"Nggak pacaran." Ucap Soobin.
"LAH IYA!? Deket banget tapinya. Gas atuh."
"Ssttt."
"Sorry hehe." Ucap Yujin. "Lia, kamu asli orang Bandung apa bukan?" Tanya Yujin sambil menghampiri Lia.
"Hmm, aku asli Korea heheh, tapi papa ku Indo sih." Jawab Lia.
"Ooh, i see. Eh iya, lupa kan gue, Bin, panggung udah setengah jadi, tiket udah ke jual full. Tapi dari management artisnya bilang kalo mereka bakalan dateng telat, terus enaknya gimana, soalnya kan kita juga udah nyusun jadwalnya waktu itu." Ucap Yujin.
"Kok bisa acara telat segala sih, nggak profesional. Tapi kalo dituker performance lain malah bisa kelamaan nantinya. Apa gue main gitar dadakan aja? Buat ngisi kosong-kosong gitu." Ucap Soobin.
"Great idea! Kan lo ngeband ya, lupa gue. Terus main gitar aja gitu? Gak ada nyanyinya? Masalahnya gue nggak bisa nyanyi.. LAH IYA! Lia bisa nyanyi kan? Gue dulu pernah liat Lia perform pas masih SMA, iya kalian tampil berdua aja, kan cocok tuh." Ucap Yujin semangat.
"Eh, tapi aku nggak tau masih bisa nyanyi atau nggak, udah jarang sih." Ucap Lia.
"Nggak apa-apa nanti kita latihan bareng, ya meskipun cuman dua harian." Ucap Soobin.
"Lo sekalian pembukaan sama Lia berarti, btw udah kirim proposal kan?" Tanya Yujin.
"Udah kok, ya kalo belum, ini panggung gak bakal ada, tenang. Tapi kemaren juga gue sampe begadang mikirin proposal." Ucap Soobin.
"Enaknya lagu best part aja kali ya? Biar duet nya enak." Ucap Lia.
"Iya bener, itu aja mumpung lagi ngehype hahahah." Ucap Yujin.
"Ada dresscode nya gitu nggak?" Tanya Lia.
"Oh iya!! Gue nggak mikirin itu saking sibuknya." Ucap Yujin.
"Udah pake yang santai aja tapi pantes." Ucap Soobin.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang