42

1.1K 117 7
                                    

"Terkadang salahnya manusia adalah berharap pada orang yang salah."

🍃

"Jae." Panggil Lia.
"Hm?" Jawab Jaemin.
"Aku nggak siap kalo kamu harus pergi." Ucap Lia.

🍂

Soobin sekarang masih saja mondar-mandir sana sini untuk melihat apakah semuanya sudah siap. Ia juga sempat berkeliling beberapa stan bazaar.

Tak ada waktu baginya untuk duduk untuk bersantai. Dan ternyata tamu penting untuk acara hari ini juga datang lebih awal. Taehyun dan Beomgyu kini sedang berbicara dengan manager tamu tersebut. Sedangkan Yujin hari ini malah absen karena ada acara keluarga di Aussie. Jadi Soobin harus bekerja dua kali lebih lagi hari ini.

"Yen, jangan lupa kasih tau Jungwoo buat cek jumlah kursi penonton." Ucap Soobin.
"Oke, eh, Lia mana btw? Kok tumben gak sama lo?" Tanya Yena.
"Dia lagi on the way ke sini, bareng adeknya katanya." Jawab Soobin.
"WAIT!? SA-SAMA NA-NA JAEMIN!? OMG SERIUSAN!? KALO UDAH DATENG KASIH TAU GUE YA, YAUDAH GUE MAU KE JUNGWOO DULU." Ucap Yena sambil berlari meninggalkan Soobin menuju Jungwoo.

Ditengah kesibukannya yang sedang menjadi-jadi, dari mulai mengangkat-angkat meja dan kursi ke atas panggung, lalu berbagai properti lainnya. Belum lagi membagi-bagikan makanan.

Dilihatnya seorang perempuan dari kejauhan yang menghampirinya, dengan rambut sebahu dan berpakaian sweatshirt hitam dan celana jeans pendek, juga sepatu Vans nya. Ia datang membawakan hal yang sama setiap harinya.

"Caramel latte sir?" Ucap Ryujin sambil menyodorkan caramel latte yang ia beli di muara kepada Soobin.

Soobin hanya bisa diam sambil menatap Ryujin, ia tak mau menerimanya tapi di sisi lain ia benar-benar tak enak dengan Ryujin.

"Take it. Anyway, aku mau ngomong sama kamu sebentar, ya?" Tanya Ryujin.

Soobin hanya mengangguk mengiyakan ajakan Ryujin, mereka pun pergi ke taman yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat event. Mereka langsung duduk di bangku taman. Dibawah pohon-pohon rindang.

"Kenapa? To the point aja, gue nggak punya banyak waktu." Ucap Soobin.
"I wanna tell you something."
"Apa?"
"I still can't for get about you until right now." Ucap Ryujin sambil mendongakkan kepalanya. Melihat pepohonan yang menghalangi cahaya matahari.

Soobin menghela nafas panjang. Ia malas kalau sudah berhubungan dengan perasaannya dengan Ryujin. Complicated. Kata terbaik yang bisa menggambarkan hubungan mereka berdua saat ini.

"Inget gak, pas kamu bilang. "Ada gue, nggak apa-apa." Aku tenang banget pas kamu ngomong kayak gitu.

Flashback.

27-08

Ryujin phobia gelap. Dan kebetulan pada saat itu mereka ikut kegiatan mendaki gunung. Pada saat itu semua gelap. Tak ada lampu. Juga sangat dingin. Rombongan pendaki yang berjumlah dua belas orang itu pun hanya bisa saling bergandengan tangan dan mengandalkan senter, karena belum menemukan tempat yang tepat untuk mendirikan tenda.

Pada saat itu juga Ryujin berada tepat di belakang Soobin, gemetaran, ia begitu takut dengan gelap. Dan sama sekali tak ada yang menghiraukannya.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang