14

1.9K 201 3
                                    

"Membuka hati untuk orang yang baru itu, tak semudah mencintaimu."

🍂

🔊turn on the music🔊

🍂

Lia dan Jaemin sudah sampai di kafe. Mereka juga sudah memesan makanan dan minuman, Jaemin yang sedari tadi melihat Lia yang malah terus-terusan melihat ponselnya, menjadi bosan dan akhirnya membuka percakapan.

"Lia, masih inget Jeno nggak?" Tanya Jaemin.

Pertanyaan yang terlalu tiba-tiba tersebut membuat Lia menjatuhkan ponselnya ke lantai.

Funfact. Jeno adalah sahabat lama Lia, saat SD, Lia juga sering bolak-balik dari Korea>Indonesia. Rumahnya yang megah itu bertetangga dengan keluarga Jeno, yang ayahnya merupakan konglomerat. Jadi dulu Lia sering main ke rumah Jeno dan begitupun sebaliknya, namun dengan alasan yang tidak jelas, keluarga Lia memilih untuk pindah rumah, ke komplek yang lebih mewah dan elite.

"Masih, inget banget, jelas." Ucap Lia sambil mengambil ponselnya yang jatuh.
"Kemaren aku ketemu dia di komplek bekas rumah kita, aku iseng lewat situ, tapi kebetulan banget, kayaknya dia satu kampus sama kamu, soalnya aku liat almamater nya sama kayak di kampus kamu." Ucap Jaemin.
"Emang iya? Serius? Aku penasaran, sekarang dia gimana? Beda banget nggak sama yang dulu?" Tanya Lia penasaran.
"Iya, dia sekarang tinggi, terus kek gimana ya, putih kulitnya." Jawab Jaemin.
"Jujur, aku kangen banget sama dia, nggak bohong." Ucap Lia.
"Iya aku tau, dulu kamu deket banget sama dia, pas dateng ke Indo kamu mainnya sama dia mulu, aku aja kadang di kacangin. Sampe aku inget banget kamu pernah keliling komplek buat beli permen sambil boncengan sepeda sama dia hahahah." Ucap Jaemin.

Nostalgia tiba-tiba ini tentu saja langsung membawa Lia ke masa lalu nya bersama Jeno, membuat ia begitu merindukan hal seperti itu lagi, Jeno yang lebih tua darinya dulu mampu membuat Lia merasa aman akan keberadaannya, membuat ia begitu menyayangi Jeno. Namun, saat keluarganya pindah rumah, itu juga saat terakhir ia melihat Jeno.

"Aku dah lupa muka dia sama badannya kayak gimana." Ucap Lia sambil menyedot jus semangkanya yang baru saja datang.
"Aku masih inget, gak tau kenapa, soalnya emang dari dulu sering ketemu sih, cuman gak gitu akrab kan jadi cuman saling lewat aja." Ucap Jaemin.
"Kangen jadinya, coba aja ya aku di kasih kesempatan ketemu dia sekali aja." Ucap Lia.
"Cari aja coba di kampus kamu." Ucap Jaemin yang kini menyeruput mint tea nya yang baru saja datang.
"Ya kali aku harus nanya ke orang satu-satu eh kamu tau yang namanya Jeno nggak? Masa gitu." Ucap Lia.

🕊

Jeno baru sampai di rumahnya, ia pun langsung memarkirkan motor benelli nya itu di garasi, dan langsung masuk rumah. Ia masih sedikit galau dengan Ryujin. Ia sebenarnya tahu kalau Ryujin memang membutuhkannya untuk jadi orang yang selalu ada untuknya. Namun di sisi lain ia juga lelah terus seperti ini, ia tahu ia menyayangi Ryujin, ia tahu ia ingin lebih dari sekadar hubungan sahabat yang terus mengikat keduanya.

"Gue udah terlanjur sayang sama lo, gue mau buka hati buat orang lain, tapi, nggak ada orang yang sifatnya kayak lo, nggak ada yang mampu bikin gue luluh selain lo, dan nggak ada yang mampu bikin gue sesayang ini sama orang lain selain lo."

Ditengah kesunyian, ponsel Jeno yang tadinya diam malah berbunyi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang