06

2.5K 264 16
                                    

"Seandainya memilikimu semudah mengagumi mu pasti aku sudah jadi orang paling bahagia di dunia ini."

🍂

🔊turn on music🔊

🍂

Soobin kini sedang ada di ruangan khusus BEM, ia sedang menata susunan kerja baru.

"Hai hai." Ucap Yeonjun.
"Kaget gue, ngapain lo?" Tanya Soobin.
"Ospek nya udah selesai, eh by the way gue mau cerita deh." Ucap Yeonjun, ia pun segera menarik kursi di depan meja Soobin dan duduk di depan Soobin.
"Apa nih?" Tanya Soobin sambil membolak-balikan halaman kertas.
"Gue lagi naksir ama maba." Ucap Yeonjun.
"Hah apa? Serius lu?" Tanya Soobin ia langsung berhenti membolak-balikan kertas.
"Iya, lo juga pernah liat kok." Ucap Yeonjun.
"Li-Lia?" Tanya Soobin cemas.
"Hah? Nggak ah gak tertarik gue ama anak gubernur hehe." Ucap Yeonjun sambil tersenyum.

Soobin pun menghela nafas sebentar, ia cukup lega entah kenapa.

"Terus siapa?" Tanya Soobin.
"Ada, rambutnya panjang, matanya sipit-sipit lucu gitu, cakep, menarik banget." Ucap Yeonjun.
"Siapa nih? Langsung to the point dong." Ucap Soobin.
"Yeji." Ucap Yeonjun singkat.
"Maba yang lo hukum kemaren itu? pfffffft." Ucap Soobin sambil menahan tawa.
"Iya, gak tau kenapa dia ngeselin, tapi lucu aja gitu." Ucap Yeonjun.
"Pdkt in atuh." Ucap Soobin.
"Gimana ya, masa gue udah galak ke dia terus tiba-tiba minta nomor wa." Ucap Yeonjun.
"Ya gapapa lah, apa yang salah." Ucap Soobin.
"Gengsi bro." Ucap Yeonjun.
"Lah? Kalo gengsi mah lo ampe kiamat juga ga bakal dapetin tuh cewek." Ucap Soobin.
"Ah bingung gue." Ucap Yeonjun.
"Tunggu aja bentar lagi, masih maba udah lo embat aja. Kasian ama dia nya, nanti di hujat seniornya, lo gini-gini juga kan banyak yang naksir." Ucap Soobin, ia kembali membuka berkas yang sedang ia kerjakan.
"Bener juga sih, yaudah deh pdkt in dikit-dikit aja, pelan-pelan tapi pasti hahahah." Tawa Yeonjun.
"Ya suka-suka lo aja deh." Ucap Soobin.

Tiba-tiba Wakil ketua BEM, Ahn Yujin, datang ke ruangan BEM.

"Nah akhirnya ketemu juga lo Jun, ada yang nyariin noh ciwi-ciwi." Ucap Yujin.
"Eh tumben, siapa dah?" Tanya Yeonjun.
"Permisi." Lia dan Yeji pun masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Dah ya gue balik dulu, bye." Ucap Yujin.

Soobin yang melihat kedatangan Lia pun langsung terpaku. Ia tak bisa mengalihkan pandangannya dari cewek tersebut, entah mengapa, padahal ia baru bertemu dengannya dua hari yang lalu, namun justru ia merasa sangat penasaran pada cewek ini.

"Kak Yeonjun, nih." Ucap Yeji sambil menyodorkan dompet berbahan jeans itu.
"Eh, dapet dari mana kalian?" Tanya Yeonjun.
"Tadi jatoh, di bawah pohon, sorry ya tapi tadi gue buka dulu buat tau punya siapa dan ternyata punya lo." Ucap Yeji.
"Oh ok thanks ya, apa yang bisa gue lakuin buat bales lo?" Ucap Yeonjun.
"Smooth njun, bagus." Ucap Soobin pelan.
"Thanks, tapi nggak usah, lagian tumben banget baik, nggak marah-marah, galak, cerewet." Ucap Yeji.
"Oh jadi gue cerewet?" Ucap Yeonjun.
"Iya emang kenapa?" Ucap Yeji.
"Bilang lagi, yang keras. Biar lo gue cium." Ucap Yeonjun.

Lia dan Soobin terlihat menahan tawa, mata Soobin tetap tak bisa teralihkan, lain halnya dengan Lia yang meliriknya malu-malu.

"Idih amit-amit." Ucap Yeji.
"Nggak usah macem-macem." Ucap Yeonjun.
"Bodo amat emang gue takut." Ucap Yeji.

Yeonjun pun mendekatkan wajahnya ke wajah Yeji, kini wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. Melihat Yeonjun yang begitu Yeji pun hanya diam, ia tak bisa lagi berkata-kata karena jantung berdebar-debar hingga hampir meledak.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang