23

1.5K 158 2
                                    

"Nggak semuanya harus diingat dan dilupakan, karena bisa jadi dari situlah jawabannya."

🥀

🔊turn on the music🔊

🥀

"Ayok ke track nya." Ucap Lia.
"Oh iya lupa kan mau jogging ya, gue ingetnya makan bubur ayam cuk." Ucap Yeonjun.

Mereka ber empat pun pergi ke tempat jogging, sambil mengobrol-ngobrol hal tidak jelas.

"Lia Lia, tau nggak Soobin-"
"Nggak Li nggak usah denger, emang sesat anaknya." Ucap Soobin yang spontan menutup mulut Yeonjun.
"Bweh, tangan lo kotor tau nggak, kan muka hensem gue jadi kotor." Ucap Yeonjun.
"Ih sombong nya luar biasa." Ucap Yeji.
"Yeji udah kenapa sih, berantem mulu." Ucap Lia sambil menyenggol Yeji.
"Lia, aneh nggak sih kata lo jogging berempat gini gue insecure sumpah." Bisik Yeji.
"IH IYA SAMA." Ucap Lia.
"Eh kenapa cuk?" Tanya Yeonjun.
"Nggak, apa sih ikut-ikut aja." Ucap Yeji.
"Udah sih ah lo berdua, belum juga lari beneran udah capek duluan gue dengerin lo berdua." Ucap Soobin.

🦥

Ryujin kini sedang membersihkan kamarnya. Ia teringat banyak hal saat ini, salah satunya ya tentu saja, siapa lagi kalau bukan seorang Choi Soobin.

7 bulan yang lalu , Minggu, 19 Mei ~

"Neng ojek neng!"
"Neng cantik amat neng sini sama abang."
"Neng bening amat."
"Kiw kiw."

Ryujin kini melewati semacam lorong atau jalan tikus dimana ada pangkalan ojek dan juga terdapat preman di situ, kini Ryujin berjalan ketakutan, belum lagi ada satu orang dari sekumpulan preman di situ yang kini melihatnya dengan tajam. Ryujin hanya bisa berdoa sekhusyuk mungkin, sampai salah satu dari mereka berdiri dan mendekati Ryujin.

Tapi Ryujin juga tak selemah itu, ia sering ikut taekwondo saat SMA dan sudah mendapat sabuk merah. Ryujin kini sudah mengambil ancang-ancang ingin menabok pria yang ingin menyakitinya itu. Tak lama pria laknat itu memegang paha Ryujin. Ryujin pun segera menendang dan menampol nya sekeras mungkin hingga hidung pria itu terlihat mimisan.

Sekumpulan preman yang tadinya hanya tertawa-tawa kini ikut mendekati Ryujin, salah satu dari mereka memegang pisau. Ryujin yang melihat itu pun langsung melemparkan tasnya ke salah satu dari mereka. Sampai orang yang memegang pisau itu mengiris tangan Ryujin, hampir saja terkena nadi, tentu saja itu membuat Ryujin kaget dan meringis.

Semua tukang ojek yang ada di sana malah lari dan buru-buru pergi dengan motornya, karena mereka tahu preman disini memang berbahaya, jadi menurut mereka dari pada menolong orang lain lebih baik menolong diri sendiri.

Tiba-tiba dari jauh terlihat orang yang baru saja menyelamatkannya kemarin saat hujan deras, iya itu Soobin. Terlihat Soobin mengambil ancang-ancang dan menonjok salah satu dari mereka yang memegang pisau, Soobin menendang dan menonjok kumpulan preman itu. Sambil melepas almamater, tas dan menggulung kemejanya. Soobin baru kali ini terlihat seperti itu, bahkan mungkin satu kampus tidak akan pernah tahu apa yang Soobin lakukan.

"LO PERGI UDAH JANGAN DIEM AJA." Ucap Soobin yang kini masih berusaha melumpuhkan preman-preman itu.
"NGGAK, BENTAR GUE NYARI SESUATU DULU." Ucap Ryujin.

Ryujin pun membuka tasnya, terlihat ada parfum di dalamnya. Ia pun segera mengambil dan menyemprotkannya dengan membabi buta. Lalu Ryujin segera menarik Soobin yang rahangnya sudah terlihat berdarah dan terluka.
Mereka segera berlari dari lorong perkampungan itu secepat mungkin.

Between Us [LIA & SOOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang