Chapter 1

219 14 5
                                    

Aku tidak ingin jatuh cinta.
Tepatnya, aku belum siap terluka.
-Aldera Olivia-

🌳🌳🌳

Jakarta, Mei 2018

Seorang gadis terlihat tergesa-gesa ketika berjalan di trotoar. Sesekali ia menatap ke belakang, ke kanan dan ke kiri, seolah sedang memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya. Keringat dingin mulai bercucuran. Jantungnya berdegup cepat. Dia khawatir akan keselamatannya sendiri.

"Vi, berhenti!" Gadis itu mempercepat langkahnya. Dia menyempatkan diri menoleh ke belakang dan mendapati ada empat orang cowok yang berseragam sama sepertinya sementara berlari mengejarnya. "Woy, Vi!"

Tangannya tiba-tiba dicekal. "Lepasin!" Gadis itu memberontak. "Jangan ganggu hidup gue lagi. Cukup!"

"Pulang bareng gue."

"Gak mau!" tegas gadis itu. "Gue udah putusin lo dan gue nyesel pernah nerima cinta lo. Lo cuma manfaatin gue!"

Cowok yang mencekal tangannya itu tertawa renyah. "Masa manfaat lo belum habis, Vi. Jangan macem-macem sama gue."

"Lepasin! Atau lo mau gue teriak?!" Gadis itu mengancam.

"Sori, kawan." Mata mereka tertuju pada seorang cowok seusia mereka yang baru saja menghentikan motornya. Cowok itu melepaskan helmnya, lantas turun dari motor untuk menghampiri mereka. "Cewek diciptain bukan untuk dikasarin."

"Lo siapa berani ikut campur, hah?!" Cowok itu bertanya.

Samuel Arsatya—cowok yang dengan berani menghalangi geng yang paling ditakuti di SMA Cemerlang untuk menjalankan aksi mereka itu—hanya bisa tertawa kecil. Ia melepaskan cekalan cowok yang bernama Andro itu dari tangan Viona—sang most wanted girl SMA Cemerlang. "Yang jelas, gue adalah cowok yang bisa menghargai perempuan."

"Emang perempuan itu harganya berapa?"

Lagi-lagi, Samuel tertawa. "Jelas banget kalau lo, tuh, bodoh. Pertanyaan lo barusan sama aja kayak lo nanya sama diri lo sendiri, 'berapa harga diri gue?'."

"Kayaknya lo belum kenal siapa kita." Andro mengepalkan kedua tangannya.

Samuel menarik tangan Viona, lantas menyembunyikan Viona di balik punggungnya. "Ya, udah, kenalan dulu, yuk. Nama gue Samuel Arsatya dari SMK Cahaya. Mau minta juga nomor telepon gue, atau id Line, mungkin?"

Andro melayangkan pukulannya, namun Samuel tampak santai menahan pukulan itu. Sama sekali tidak ada ketakutan dari raut wajahnya. "Gini cara lo kenalan sama orang baru?"

"Ndro, jangan cari masalah." Salah satu sahabat Andro memegang pundaknya. "Lebih baik kita pergi."

"Urusan kita belum selesai. Gue pastikan, kita akan bertemu lagi." Andro memperingatkan.

Samuel sedikit menunduk. "Dengan senang hati."

Selepas kepergian mereka, Samuel balik badan. Dia mencari cewek yang baru saja dibantunya itu, namun tidak ada. Entah sejak kapan cewek itu menghilang.

"Kayaknya dia lupa mau bilang terima kasih." Samuel mengedikkan bahunya. Ia kembali naik ke atas motornya, kemudian menjalankannya.

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang