Chapter 37

87 12 2
                                    

Aku siap jika memang semuanya harus berakhir. Karena aku tahu, semuanya tidak ada yang abadi.
-Aldera Olivia-

🌳🌳🌳

Jakarta, 21 Juli 2018.
16.20

Samuel bergegas mengenakan jaketnya setelah mendapat pesan dari Viona yang memintanya untuk segera datang menemuinya di rumahnya, karena Viona takut sendirian di rumahnya.

Saat Samuel menanyakan kenapa Viona begitu takut, Viona tidak menjawab. Katanya nanti akan dijelaskan saat Samuel tiba di rumah Viona.

Masih setengah lima, jadi masih keburu, pikir Samuel seraya menaiki motornya.

Ulang tahun Aldera sekaligus peringatan hari persahabatan mereka yang memang selalu dirayakan di Taman Samudera, rencananya akan dilaksanakan pukul tujuh malam ini.

Jadi, Samuel akan berusaha untuk kembali dari rumah Viona sebelum pukul tujuh.

Hadiah sudah dia persiapkan. Hadiah yang tidak terduga, tentunya spesial untuk Aldera di hari ulang tahunnya yang ketujuh belas. Karena hadiah untuk hari persahabatan mereka bukan dalam bentuk barang, melainkan nilai hasil ujian yang lalu. Ya, nilai mereka masih menjadi rahasia. Mereka akan saling memberitahukan nilai mereka nanti malam di hadapan Pak Cakra tentunya.

Samuel tiba di rumah Viona delapan menit sebelum pukul lima sore. Cowok itu segera turun dari motor dan masuk ke rumah Viona dengan bebas karena pintu rumah tidak ditutup.

"Viona?"

"Sam!" Samuel menoleh ke arah tangga, di mana pacarnya itu menuruni anak tangga sambil tergesa-gesa.

"Kenapa, Sayang?"

Tanpa menjawab pertanyaan Samuel, Viona langsung memeluk Samuel erat. "Aku takut ...."

"I-iya. Tapi, takut kenapa?"

"Tadi ada yang ngetuk-ngetuk pintu rumah. Pas aku keluar, orangnya gak ada. Adanya ...."

Samuel melerai pelukan, lantas menangkupkan kedua tangannya pada pipi Viona. "Adanya apa?"

Dengan tangan yang gemetar, Viona menunjuk box hitam berukuran sedang di atas meja.

Mata Samuel mengikuti arah tunjuk Viona. Cowok itu kemudian berjalan mendekati box hitam itu, lalu membukanya. Kedua alisnya saling bertaut saling melihat isinya adalah beling.

"Kamu diteror?"

Viona mendekati Samuel, lalu memeluk pacarnya itu dari belakang sambil menangis tak karuan. "Aku takut, Sam ...."

"Bibi mana?"

"Gak ada."

"Papa kamu?"

"Lagi tugas ke luar kota. Pulangnya besok sore."

Samuel berbalik badan agar dia bisa merengkuh tubuh Viona. "Ke apartemen Mama kamu aja, gimana? Nanti aku yang anterin."

"Mama masih kerja. Aku udah telpon tadi. Katanya dia juga harus lembur hari ini."

"Ya, udah. Kita di sini aja. Aku akan menemani kamu sampai Mama kamu pulang," kata Samuel lembut seraya mengusap rambut Viona.

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang