Chapter 17

73 6 3
                                    

Jangan egois.
Bukan hanya kita yang berhak bahagia.
Semua penghuni bumi juga menginginkan kebahagiaan.
-Cia Story-

🌳🌳🌳

Aldera masuk ke kamarnya setelah Samuel sudah pulang. Richard sudah tertidur di sofa, tapi Aldera tidak tega membangunkannya. Wajah Richard tampak kelelahan karena mungkin bekerja sambil menunggu Aldera pulang. Jadi Aldera memutuskan untuk menyelimuti ayahnya itu tanpa membuat tidurnya terganggu.

Gadis itu menghampiri meja belajar sekaligus meja kerjanya—tempat untuk menulis novel—, lantas membuka laptopnya.

Setelah itu, Aldera mulai mengetik sambil meneteskan air mata. Dia menguraikan semuanya lewat kata-kata.

Kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, sampai halaman demi halaman. Sepenggal kisah antara Samuel dan Aldera yang terjadi hari ini, ditulisnya.

Aldera yakin suatu hari nanti, sepenggal kisah itu akan menjadi kisah yang utuh. Kisah yang tidak akan pernah dilupakan karena sudah diabadikan, sekaligus kisah yang akan menyatukan meskipun nanti akan berpisah.

***

Sepertinya Viona tidak cukup hebat untuk menghindar dari Andro. Ya, memang. Buktinya saat ini Andro sudah berdiri di hadapannya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada.

Saat wali kelas Viona menyuruhnya untuk mengembalikan buku Biologi ke perpustakaan, ternyata Andro ada di sana. Keberadaan Andro di perpustakaan tentu saja bukan untuk belajar, melainkan untuk bolos. Tiga bulan lebih menjalin hubungan dengan Andro cukup membuat Viona mengerti sikap cowok terjahat yang pernah dia kenal ini.

Sampai saat ini Viona masih mempertanyakan kenapa saat itu dia menerima Andro menjadi pacarnya. Mungkin saat PDKT, Andro begitu manis dan selalu membuatnya merasa seperti perempuan yang sangat dicintai.

Viona memang sudah tahu bahwa Andro bukan cowok baik-baik saat itu. Tapi, Andro pernah berjanji untuk berubah demi Viona. Awalnya Viona tidak percaya, namun seiring berjalannya waktu, Viona berhasil dibuat jatuh cinta oleh sikap Andro yang sangat manis dan romantis.

Sikap Andro seketika berubah setelah sebulan mereka pacaran. Andro sering memaksanya untuk mengerjakan tugas cowok itu, dan mengajaknya untuk pergi ke club-club yang membuat Viona merasa tidak nyaman.

Mulai saat itu, Andro selalu memperlakukan Viona sebagai perempuan rendahan. Meskipun cantik dan kaya, Viona bukan tipe cewek yang sombong dan suka dengan hal-hal duniawi.

"Rasanya udah lama banget, ya, Vi?" Andro menyandarkan tubuhnya pada rak buku sambil menatap Viona.

Sungguh, Viona sangat benci tatapan itu!

Viona berusaha untuk tidak merespon. Gadis itu meletakkan buku-buku Biologi itu di raknya.

"Gue denger, lo lagi dekat sama anak SMK yang bantuin lo waktu itu. Gampang banget move on dari gue," kata Andro, lantas tertawa kecil. "Balikan, yuk!"

Viona menghela nafas. Saat dia hendak melangkahkan kaki, Andro menghadang langkahnya. Viona tidak bisa bergerak banyak karena di sebelah kiri dan kanan ada rak buku.

"Mau ke mana, sih? Lo gak kangen sama gue?"

"Minggir."

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang