Saat kau mengetahui ada yang sedang memperjuangkanmu, tapi kau lebih memilih untuk memperjuangkan orang lain, di saat itulah kebodohanmu akan terlihat.
-Cia Story-🌳🌳🌳
"Ini yang terakhir, Sam. Tapi, ini mungkin akan membuat lo sangat menyesal."
Samuel menatap Raka penasaran dengan dada yang terlihat naik turun. Tiba-tiba jantungnya memompa sangat cepat. "Maksud lo?"
"Hari di mana lo mengecewakan Aldera adalah hari di mana dia membuktikan bahwa lo lebih berharga dari dirinya sendiri," jawab Raka, dan berhasil membuat Samuel mengernyitkan dahi.
"Waktu lo masuk rumah sakit, Aldera mengorbankan banyak hal. Bukan hanya kesehatannya, tapi juga barang kesayangannya."
"Kalung itu? Dari mana lo tahu kalung itu adalah barang kesayangan Aldera?" Samuel tentu tahu barang kesayangan Aldera tanpa Raka mengucapkan nama barang itu. Seperti yang Raka katakan tadi, sebagian besar hal dalam hidup Aldera sudah Samuel tahu. "Maksud lo bilang dia korbanin kalung itu apa?"
"Aldera rela gunain kalung itu sebagai ongkos ojek karena dia lupa bawa uang."
"Apa?!" Samuel terkejut. Tidak mungkin Aldera rela menjadikan kalung itu sebagai ongkos ojek. Selama ini Aldera selalu menjaga kalung pemberian Richard dengan baik.
"Lo juga gak tahu, kan, kalau Aldera sempat pingsan di tempat Andro mukulin lo?" Raut wajah Raka tampak serius. Dia membayangkan bagaimana hancurnya Aldera malam itu. "Tapi anehnya, lo bahkan gak nyari tahu kenapa baju Aldera sampai kotor."
Raka terdiam sejenak. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Samuel saat dia menceritakan semuanya kepada Samuel.
"Gimana lo bisa tahu semuanya?"
"Aldera yang ceritain ke gue, tanpa gue minta," jawab Raka dengan penuh percaya diri.
"Seberapa dekat lo sama Aldera saat ini?"
"Lebih dekat dari sebelumnya. Karena gue akan jadi orang yang melindungi Aldera dari siapapun ... termasuk dari lo sebagai sahabatnya."
"Hei!" Samuel menunjuk Raka menggunakan jari telunjuknya. "Jauhin Aldera!"
"Sadar atau gak sadar, sebelumnya lo adalah satu-satunya orang yang sering membuat Aldera menangis."
"Jauhin Aldera," kata Samuel penuh penekanan sambil mengepalkan tangannya erat.
"Yang berhak menjauh dari Aldera adalah orang yang sering membuatnya terluka."
Karena tidak bisa menahan emosinya lagi, Samuel menghamburkan barang-barang di atas nakas yang terletak di samping brankar.
"Lo gak tahu apa-apa soal Aldera! Ucapan lo barusan semuanya ngaco!" tegas Samuel.
"Sam, kenapa?" Emosi Samuel perlahan mereda saat melihat kedatangan Pak Cakra.
Pak Cakra berjalan mendekat seraya mengamati barang-barang yang berserakan di lantai. "Ada apa ini?"
"Usir dia dari sini, Pak."
Pak Cakra menatap Raka. Setelah beberapa detik mengamati wajah itu, Pak Cakra akhirnya bisa mengingatnya. "Dia temannya Aldera."
Samuel terkejut saat mengetahui bahwa ternyata Pak Cakra mengenal Raka. "Bapak kenal dia?"
"Kenal. Dia pernah ke rumah bersama Aldera. Dia baik," jawab Pak Cakra sesuai penilaiannya.
"Dia bukan orang baik, Pak. Dia deketin Aldera karena maksud tertentu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Samudera
Teen Fiction[SELESAI] #kisahseries1 Hatimu boleh pergi ke mana ia mau. Hatimu boleh mencari siapa yang ingin ia temui. Hatimu juga boleh berbohong tentang siapa yang sebenarnya ia cintai. Namun pada akhirnya, hatimu pasti akan kembali kepada orang yang tepat. D...