Chapter 38

79 9 2
                                    

When you love others so crazy,
and makes yourself hurt,
it's makes you really crazy!
-Cia Story-

🌳🌳🌳

23.50

Motor itu berhenti secara tiba-tiba saat hampir menabrak bagian belakang mobil.

Nafas Samuel memburu. Dia tahu apa yang baru dia lakukan barusan akan sangat membahayakan dirinya dan orang lain, apalagi keadaan jalanan yang licin akibat hujan.

Setelah aman, Samuel kembali melajukan motornya.

"Come on, please ...."

Ciittt!

Samuel membanting stir motornya, sehingga membuat motornya itu menabrak trotoar saat hampir bertabrakan dengan motor lain.

"Ah, sial!" Samuel mengerang kesakitan saat kakinya ditimpa oleh motornya sendiri.

Beberapa orang datang membantu Samuel.

"Makanya, Dek, hati-hati," kata salah satu dari mereka setelah berhasil membuat motornya berdiri.

"Gak apa-apa, Dek?"

"Iya, Pak. Saya gak apa-apa. Maaf." Samuel menaiki motornya. Dia menekan klakson sebelum kembali menjalankan motornya itu.

***

23.57

Entah sudah berapa lama Aldera berdiri di depan pohon yang ditanam oleh Samuel sepuluh tahun lalu. Dia ingat bahwa dia pernah mengatakan sesuatu yang seharusnya akan dilakukannya dan Samuel secara bersama-sama malam ini.

"Kalau pohon ini sudah berumur sepuluh tahun, aku mau kamu tulis nama aku di pohon kamu dan aku juga akan tulis nama kamu di pohon aku," kata Aldera.

"Ide bagus."

"Janji?"

Samuel mengangguk. "Janji."

***

23.58

Pandangan Samuel kabur karena air hujan yang mengganggu penglihatannya. Akan tetapi, Samuel tidak bisa mengurangi laju motornya. Dia takut terlambat.

Mustahil memang jika dia tiba di taman dalam waktu kurang dari dua menit. Tapi, semoga saja semesta akan berpihak kepadanya, setidaknya malam ini saja.

***

23.59

"Aku mulai, ya, Sam." Aldera mengangkat pisau kecil yang ada di tangannya, kemudian mulai mengukir nama Samuel di pohon yang dia tanam.

***

Di saat yang sama.

Bodoh amat dengan apa yang akan terjadi. Samuel semakin menambah laju motornya sambil terus menyalip kendaraan yang ada di depannya.

"Come on!" Samuel berteriak dengan sangat keras.

***

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang