Chapter 14

80 7 2
                                    

Cara terbaik untuk melepaskan seseorang adalah memaksa hati untuk untuk mengikhlaskan.
-Cia Story-

🌳🌳🌳

Aldera berusaha mengerti ketika Samuel mengiriminya pesan yang berisi permintaan maaf karena akan terlambat menjemputnya. Alasannya adalah Samuel hendak mengantar Viona pulang ke apartemen ibunya.

Ada satu pertanyaan yang ingin Aldera tanyakan, namun berusaha dia tahan. Dia yakin Samuel pasti akan menceritakan kepadanya nanti.

Seperti biasa, Aldera menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Gadis itu memutuskan untuk menunggu Samuel di halte karena semua siswa-siswi sepertinya sudah pulang. Pasalnya sekolah sudah usai setengah jam yang lalu. Tidak ada yang mau menghabiskan waktunya lebih lama di sekolah kecuali ....

"Halo, Aldera."

... ada maksud tertentu.

Seseorang yang Aldera kenal, namun tidak pernah berinteraksi dengannya tiba-tiba datang dan berdiri di sampingnya.

Aldera bergeser untuk menciptakan jarak. Karena meskipun menyumpal telinga dengan earphone, Aldera bisa mendengar orang itu menyebut namanya.

"Kenalin, nama gue Andro." Cowok itu mengulurkan tangannya. Namun, tangannya dibiarkan begitu saja oleh Aldera.

Meskipun ada rasa takut dan khawatir yang tiba-tiba menyerang dirinya, Aldera berusaha untuk tetap tenang.

"Kalau Samuel sama Viona, gimana kalau lo sama gue?"

Aldera meneguk salivanya setelah sadar akan satu hal. Aldera telah mengambil keputusan yang salah dengan membiarkan Samuel bersama Viona. Ya, Aldera terlalu memikirkan kebahagiaan Samuel sampai lupa masalah apa yang akan Samuel hadapi jika terus bersama Viona.

Masalah yang Aldera maksud adalah cowok yang berdiri tepat di sampingnya saat ini.

"Aldera?"

Aldera menaikkan volume musik yang diputarnya untuk mengabaikan Andro. Itu adalah cara Aldera untuk menganggap Andro tidak ada, dan dirinya benar-benar sendiri saat ini.

Melihat tidak ada respon dari Aldera, Andro pun menahan pergelangan tangan gadis itu. Aldera berusaha melepaskan, tapi semakin dia mencoba, semakin Andro mempererat cekalannya.

Tit...tit!

Sebuah motor ninja berwarna hitam tiba-tiba berhenti tepat di depan mereka.

Pengendara motor itu membuka kaca helmnya, lantas berucap, "Yuk, Al."

Perlahan cekalan Andro terlepas. Cowok itu berusaha mengenali pengendara motor itu, namun sepertinya Andro belum pernah melihatnya. Pengendara motor itu tidak mengenakan seragam sekolah. Jadi bisa Andro pastikan, dia sudah tidak bersekolah.

Sama halnya dengan Andro, Aldera juga berusaha mengenali orang itu. Aldera yakin dia tidak pernah melihat orang itu sebelumnya. Tapi, bagaimana bisa orang itu mengenalnya?

"Ayo, Al. Katanya mau makan bareng." Setelah mengucapkan itu, orang itu mengedipkan sebelah matanya seolah mengisyaratkan sesuatu yang tidak bisa Aldera pahami.

Andro menatap wajah Aldera yang tampak kebingungan sama sepertinya. Cowok itu merasakan ada sesuatu yang aneh.

"Al, Samuel sama Viona udah tungguin kita di kafe. Lo gak mau mereka kelamaan nunggu, 'kan?"

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang