Chapter 25

81 7 1
                                    

Mencintai boleh,
tapi jangan sampai menyakiti diri sendiri juga.
-Viona Aninditha-

🌳🌳🌳

"Sam!"

Saat mendengar namanya dipanggil, Samuel berusaha mencari sumber suara. Dia melihat Viona sedang menyeberang jalan untuk menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.

Ketika sudah berdiri di samping Samuel dengan nafas yang tersengal-sengal, Viona menatap Andro dengan penuh permohonan. "Jangan cari masalah, Ndro."

Andro berdecih saat melihat Viona bersikap seperti pahlawan. "Lo tahu, kan, kalau hobi gue emang suka cari masalah?"

"Ingat baik-baik kalau bukan cuma lo yang bermasalah di sini, tapi sahabat lo yang polos itu juga," ujar Andro seraya menatap sinis ke arah Samuel. "Aldera Olivia."

Tangan Samuel terkepal erat.

"Sam, pergi dari sini, yuk."

"Lo suka, kan, cari masalah?" tanya Samuel seraya menatap Andro dengan tatapan menantang. "Sini, gue tunjukin."

"Samuel!" Viona menyebut nama Samuel dengan tegas, seolah memperingatkan Samuel untuk tidak macam-macam.

"Kamu tenang aja." Samuel mengenakan helmnya, lantas menyalakan mesin motornya.

"Sam, kamu mau ngapain?"

"Ikut aku." Samuel memakaikan helm kepada Viona, sehingga membuat Viona menatapnya bingung. "Lo semua ikut gue," ucapnya kepada semua anggota geng Chaser.

Andro menarik sebelah sudut bibirnya. Dia tidak sabar untuk menghancurkan Samuel tepat di depan Viona agar mereka berdua tahu bahwa ancamannya tidak pernah main-main.

Ketika Viona sudah naik ke atas jok motor bagian belakang Samuel, cowok itu menjalankannya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Di belakang, Viona mempererat pelukannya. Dia sama sekali tidak tahu apa yang ada di pikiran Samuel.

"Sam, kenapa kita gak kabur aja?" tanya Viona dengan suara keras.

"Sampai kapan kita kabur? Mereka gak akan berhenti sampai apa yang mereka inginkan akan mereka dapatkan."

"Kamu mau ngapain, sih? Apa rencana kamu?"

"Membuat mereka paham bahwa gak semua yang mereka inginkan harus mereka dapatkan," jawab Samuel mantap seraya menambah kecepatan motornya.

Kalau lo pengen main, oke, gue juga pengen. Saat melihat Samuel menambah laju motornya, Andro pun melakukan hal yang sama. Dia ingin menunjukkan pada Samuel bahwa tidak ada satupun yang berani melawannya.

Di saat yang sama, Raka mencoba untuk menenangkan diri agar bisa berpikir jernih. Kalau pikirannya kalut, dia tidak akan bisa menemukan jalan keluar.

***

"Aku sendiri aja, Bi." Aldera berusaha berdiri dari atas spring bed untuk mengambil segelas air putih yang ditaruh di atas nakas. Bibi sudah menawarkan bantuan, tapi Aldera menolak.

"Bi, boleh minta tolong?"

"Boleh atuh, Non."

Kisah SamuderaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang