BAB 2

1.9K 211 4
                                    

Namjoon kembali ke kelas, ia melihat bahwa ada guru di kelasnya. Tanpa rasa takut Namjoon langsung masuk ke dalam kelas tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Namjoon, dari mana saja kamu? Jam segini kenapa tidak ada di kelas? Harusnya kalau tidak ada guru, kamu baca-baca buku di dalam kelas, bukannya malah keluyuran kayak gini. Heii kamu dengar gak saya ngomong." bentak Gurunya Namjoon kesal karena melihat Namjoon dengan santai duduk di bangkunya dan mengabaikan pertanyaannya.

"Ck, saya dengar bu. Malah saya pikir ibu yang gak dengar suara ibu sendiri sampai harus teriak-teriak." jawab Namjoon

Seisi kelas gemar di buatnya. Namjoon memang terkenal sangat berani pada guru. Baginya jika dia di keluarkan dari sekolah, dia akan mencari sekolah baru, tidak begitu susah. Dia pintar, sekolah selalu mendapatkan namanya atas kepintaranya memenangkan beberapa olimpiade.

"Kamu benar-benar ya. Awas kamu. Sekarang duduk dan perhatikan pelajaran saya." ucap guru Namjoon karena sudah lelah berdebat dengan murid sendiri.

"Hem." gumam Namjoon.

*****

Sudah hampir satu jam duduk dengan keringat yang membasahi keningnya. Namjoon menggigit bibir bawahnya berusaha menahan sesuatu yang hampir keluar dari balik celananya.

"Lo kanapa joon?" bisik Jimin yang melihat Namjoon seperti orang sekarat.

"Gue udah gak tahan, Jim."

Jimin yang melihat Namjoon pun mengerti. "Yaudah, lo izin ke toilet sana." suruh Jimin.

"Tapi, gue malas sendiri."

"Daripada lo kelepasan di sini." ucap Jimin yang sangat di benarkan oleh Namjoon.

Tanpa tunggu lama lagi, Namjoon langsung berdiri. "Bu, saya boleh izin ke toilet?"

Guru yang mengajar di kelas Namjoon pun hanya melirik sesaat. "Cepat!!"

Dengan kecepatan kilat Namjoon langsung berlari dari kelas menuju toilet. "Sialan, udah sampai di ujung banget ini. Kenapa toiletnya berasa jauh banget yak." gumam Namjoon di tengah-tengah larinya.

Saat berlari tanpa sengaja Namjoon menabrak Jungkook.

Bruukk!

"Maaf." ucap Namjoon dan hendak pergi, namun Jungkook menahan tangan Namjoon.

Namjoon melihat siapa pelakunya. Lagi-lagi ia di buat kesal. "Aduh Jungkook ada apa lagi sih?" bentak Namjoon sambil melompat-lompat kecil.

"Lo mau kemana? Mau kabur? Gak bakal bisa." ucap Jungkook.

"Astaga. Bisa bahas nanti gak? Gue udah gak tahan ini." ucap Namjoon sambil jingkrak-jingkrak menahan agar tidak kelepasan.

"Lo udah nabrak gue."

"Gak lecet juga."

"Lo harus tanggung jawab."

"Gue udah minta maaf tadi."

"Baju gue kena kuman dari lo." tatapan tajam itu membuat Namjoon tidak bisa menahanya lagi.

Wajah Namjoon memucat. "Sial, udah keluar setetes." ucapnya lirih.

Jungkook yang di buat mengerti pun melepaskan tangan Namjoon, dan Namjoon yang langsung berlari menuju toilet sebelum dirinya ngompol di celana.

"Ahhh, leganya." ucap Namjoon sambil bercermin merapikan rambutnya.

"Sialan, gue hampir ngompol di celana gara-gara Jungkook. Awas aja bakal gue balas. Makhluk purba dari kutub" umpat Namjoon sambil beralalu menuju kelas. Ia terus saja mengumpat pada Jungkook di setiap perjalanan menuju kelas.

*****

Bel pulang berbunyi...

Jungkook mendesah lega dan mulai membereskan buku-buku yang berserakan di atas mejanya.

Setelah selesai, ia dengan santai berjalan di koridor sekolah menuju parkiran sekolah ingin menjemput motor kesayangannya.

Saking sayangnya Jungkook kepada motornya itu, ia bahkan sengaja datang pagi sekali untuk parkir di bawah pohon yang agak sudut dari parkiran sekolah agar motornya tidak kepanasan.

"Motor let's go home ... Baby!" mata Jungkook melotot kaget melihat ban belakang motornya sudah tidak ada. Dengan cepat-cepat ia menarik surat yang ada di atas jok motornya.

Dengan tidak sabar ia membaca surat itu, lalu membelalakkan matanya kaget.

'Hallo makhluk purba dari kutub utara. Coba nengok ke atas, selamat memperbaiki.
Salam sayang
Kim Namjoon.'

Cepat-cepat ia menoleh ke atas dan menemukan ban motornya tergantung di sana. Dengan kesal Jungkook meremas kertasnya.

"Namjoon!" Jungkook berteriak kesal.

*****

Namjoon sedang tiduran di kamarnya dengan senyum-senyum membayangkan bagaimana marahnya Jungkook karena ban motornya sudah ia gantung di atas pohon.

Sejak kejadian Namjoon tidak sengaja melempar sepatunya dan mengenai Jungkook, membuat ia dan Jungkook terus bertengkar. Dan akhirnya kedua temanya juga ikut membenci Jungkook.

"Rasain lo." gumam Namjoon dan mulai memejamkan matanya untuk tidur.

*****

Jangan lupa buat vote, komen, dan share ke temen temen kalian y..
Thanks yg udh baca, sorry klo ada typo..

See yu♡

MONOKROMASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang