BAB 7

1.4K 173 1
                                    

Namjoon baru sampai di tempat tujuannya, rumah seseorang yang lebih nyaman di banding rumah yang selama ini ia tempati. Namjoon memarkirkan mobilnya dan langsung duduk di ruang tamu menyalakan TV tanpa Permisi. Semua pelayan di sini sudah kenal dengan Namjoon karena hampir setiap hari ia selalu datang ke sini.

"Kenapa lagi lo? Bukanya tadi lo pulang? Kenapa ada di rumah gue?"

Sebuah suara dingin khas Yoongi terdengar, pemiliknya langsung duduk di samping Namjoon.

"Terserah gue mau kemana" Yoongi menatap malas Namjoon yang terlihat sedikit mabuk.

"Eh, malem ini gue nginep di rumah lo, boleh?" Namjoon mengeluarkan muka melas andalannya, tapi Yoongi dengan tegas menggeleng membuat Namjoon cemberut.

"Kenapa?"

"Lo harus pulang, hyung lo baru aja pulang dari Jerman setelah sepuluh tahun yang lalu. Apa lo gak kangen?"

Namjoon menundukkan kepalanya, "Gue kagen banget sama Seok Jin Hyung, tapi sekarang semuanya udah beda. Semuanya udah gak kayak dulu lagi."

Yoongi mengangkat dagu Namjoon, menatap mata Namjoon yang berkaca-kaca, ia sudah menganggap Namjoon sebagai adiknya sendiri. "Lo gak boleh ngomong kayak gitu, semuanya masih sama dan lo harus hadapi semua masalah lo. Jangan putus aja!"

Ucapan Yoongi di balas gelengan, terlihat wajah Namjoon yang menunjukan putus asa, "Gue capek!"

Yoongi menghela napas melihat Namjoon menundukkan kepalanya dalam-dalam, mengusap kepala Namjoon dengan lembut. "Yaudah lo boleh nginep di sini."

Namjoon mendongakkan kepalanya menatap Yoongi dengan berbinar-binar. "Wah, beneran? Makasih Yoongi lo emang yang paling terbaik." Yoongi hanya mengangguk saja.

"Yaudah, gue mau ke kamar dulu ya." Yoongi mengangguk dan Namjoon langsung berjalan ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke atas kasur yang empuk.

"Malem ini gak pulang, sekarangkan malam Minggu." Gumam Namjoon pelan dan mulai memejamkan matanya.

****

Namjoon melangkah dengan lesu memasuki rumahnya. Ia terus menggerutu di sepanjang jalan mengutuk Yoongi yang dengan seenak jidatnya mengusir dirinya agar segera pulang. Padahal Yoongi tahu bahwa ia sangat malas ada di rumah itu.

"Joonie, kamu dari mana?"

Terdengar suara di belakangnya, namun Namjoon tidak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan menaiki tangga dan menghiraukan orang-orang yang berada di meja makan.

Irene yang melihat Namjoon mengabaikan putranya Seok Jin merasa geram, ia segera pergi menyusul Namjoon dan segera menarik tangan Namjoon dan Namjoon yang hanya menurut.

"Apa kamu tidak bisa untuk tidak membuat ulah?" tanya Irene kesal.

"Apa saya membuat ulah?" tanya Namjoon membuat Irene semakin emosi.

"Apa kamu tidak bisa duduk di meja makan dan makan makanan di sana? Kamu tahu Seok Jin baru pulang dari Jerman kemarin, dia capek dan kamu ja-" Namjoon langsung turun menuju meja makan karena ia tahu apa yang akan di ucapkan Irene.

"Coba saja kalau bukan karena Seok Jin saya tidak sudi bicara dengan orang seperti kamu." Namjoon hanya menundukkan kepalanya dan merasakan sesak di dadanya mendengar ucapan Irene.

Namjoon langsung duduk dan memakan makanannya dalam diam ketika yang lain tengah makan sambil bercanda ria.

Setelah selesai makan Namjoon langsung berdiri dan berjalan pergi menuju kamarnya. Seok Jin yang baru pulang merasa bingung dengan sikap adiknya itu, ia tiba-tiba terpikir dengan ucapan Taehyung kemarin.

Apa yang di katakan Taehyung kemarin benar? Namjoon berubah. Batin Seok Jin bingung.

"Eomma apa Namjoon selalu seperti ini?" Tanya Seok Jin pada Irene membuat Irene bingung untuk menjawab.

"Ah, Namjoon mungkin hari ini sedang lelah." sahut Joonmyeon penuh kebohongan sedangkan Seok Jin hanya mengangguk.

"Eomma appa, aku mau ke kamar dulu." ucap Seok Jin di balas anggukan Irene dan Joonmyeon.

"Aku juga ingin ke kamar" Taehyung berjalan menuju kamarnya.

"Rumah ini jadi sepi gara-gara anak sialan itu. Aku menyesal membesarkan anak itu." ucap Irene lirih takut Seok Jin dan Taehyung mendengar ucapanya.

Sedangkan Namjoon yang mendengar ucapan itu hanya menunduk dan menahan tangisnya.

*****

Sorry banyak typo mwhehehehe...
Jangan lupa buat vote, komen, dan share ke temen temen kalian y

See yu♡

MONOKROMASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang