BAB 23

1.2K 152 3
                                    

Drrttt... Drrtt..!

Namjoon memijat pelipisnya yang terasa berdenyut, menggerutu dalam hati mendapatkan hukuman dari ayahnya. Menghela napas kasar melirik ponselnya yang terus berdering.

Namjoon mengerinyitkan dahi heran ketika melihat nama 'Makhluk Kutub' berada di layar ponselnya tersebut.

"Hallo," ucap Namjoon menjawab panggilan tersebut.

"Ini gue Jongin, Jungkook tiba-tiba pingsan cepet ke sini." suara itu terdengar panik.

"Share lokasi!" seru Namjoon cepat. Ia segera mengantongi ponselnya dan segera mengambil kunci mobil.

"Mau kemana kamu?" tanya Joonmyeon, namun ia mengabaikannya dan terus berjalan.

Tubuhnya terhempas kebelakang ketika ada tangan yang menyentaknya kuat.

Plak!

"Kamu sedang masa hukuman, kembali ke kamar!" seru Joonmyeon mengambil kunci mobil dari tangan Namjoon.

"Tapi, temen Joonie dalam bahaya."

"Appa gak peduli. Kembali ke kamar!"

Dengan terpaksa Namjoon kembali ke kamar. Mengunci kamarnya dari dalam, ia segera membuka pintu balkon kamarnya. Dengan segera ia melompat ke arah pohon mangga di depanya.

Sesaat matanya bertatapan dengan Seok Jin, ternyata laki-laki itu sedang berada di balkon kamarnya. Menatap Namjoon tajam.

"Kembali atau hyung benci kamu selamanya." ucap Seok Jin dengan nada rendah dan dingin.

Untuk sesaat Namjoon terpaku.

Ia tidak ingin kakaknya membencinya, namun sekarang seseorang sedang membutuhkan bantuannya.

Tangannya mencengkram batang pohon kencang. Menatap Seok Jin dengan serius, ia segera melompat menuju pagar rumahnya dan keluar.

Ia berlari kencang, tak terasa air matanya menetes.

Lebih baik ia merasakan kebencian kakaknya, daripada akan menyesal di kembudian hari jika terjadi hal buruk pada Jungkook.

*****

Namjoon kini berada di depan rumah sakit, ia segera berlari ke UGD. Melihat Jongin yang berdiri di depan pintu UGD dengan raut wajah cemas membuat Namjoon segera bergegas ke arahnya.

Dengan terengah-engah Namjoon menepuk pundak Jongin membuat Jongin terkejut dan menatapnya kesal.

"Gimana? Kenapa bisa kayak gini?"

Jongin menghela napas, "Gak tahu. Tadi setelah pulang sekolah awalnya Jungkook baik-baik aja, tapi tiba-tiba dia pingsan gitu aja."

"Terus, udah hubungi keluarganya?"

"Udah"

Akhirnya dokter keluar. Ia menyesuaikan kaca matanya lalu menatap Namjoon, "Namjoon, apa yang terjadi dengan Jungkook?"

Namjoon mengerutkan dahinya, "Seharusnya saya yang bertanya"

Dokter itu menghela napas, menatap Namjoon, "Ikut saya ke ruangan"

Namjoon mengangguk, hendak berjalan menuju ruangan dokter tersebut, namun ia segera di tahan oleh Jongin.

"Gue ikut"

Namjoon tidak punya pilihan lain selain mengangguk. Toh mereka juga sahabatan bahkan sudah seperti saudara, jadi tidak masalah jika Jongin tahu. Pikir Namjoon.

*****

Dokter itu menatap Jongin dengan khawatir,  Namjoon yang tahu tatapan dokter itu tersenyum tipis.

"Dia sahabatnya Jungkook"

Dokter itu tersenyum lega dan mulai menjelaskan semuanya.

"A-apa kanker?" tanya Jongin memastikan. Ia terkejut dengan kenyataan itu.

"Iya, jaga Jungkook jangan sampai kelelahan."

Jongin mengepalkan tangannya menatap Namjoon, "Lo udah tahu?"

Namjoon mengangguk.

"Kenapa lo gak kasih tahu gue?" tanya Jongin marah.

"Jungkook yang mau rahasiain ini."

Jongin terdiam.

*****

Mata yang sedari tadi tertutup perlahan terbuka. Merasa ada pergerakan tangan, Namjoon melihat ke arah Jungkook.

"Sudah sadar?"

"Minum." sahut Jungkook.

Namjoon segera bangkin dan memberikan Jungkook minum.

Hening.

Tidak ada yang berniat memulai pembicaraan, semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Thanks." ucap Jungkook tiba-tiba membuat Namjoon menatapnya bingung.

"Buat?"

"Lo udah tolongin gue"

Namjoon mennggigit bibir bawahnya, menatap Jungkook gugup. "Um, tapi yang tolongin lo bukan gue, gue dateng ke sini pas lo udah di UGD."

Jungkook menatap Namjoon bingung, "Terus?"

Namjoon menunjuk seseorang yang berdiri di samping pintu, Jungkook melihat apa yang di tunjuk Namjoon. Dan tubuhnya membeku.

"Jongin? Lo?"

Jongin yang sedari tadi menunduk, mengangkat kepalanya. Tersenyum tipis menatap Jungkook, "Lo kenapa gak cerita?"

"Apa?"

"Gue udah tahu tentang penyakit lo."

Jungkook menatap Jongin terkejut, "Sorry. Gue gak mau repotin lo."

Jongin berjalan menuju ranjang Jungkook, "Gue udah anggep lo kayak saudara gue, jadi jangan ngerasa lo ngerepotin gue"

Jungkook menatap Jongin dengan tatapan tak terbaca, "Thanks"

Entah kenapa melihat Jungkook dan Jongin, Namjoon jadi teringat dengan Yoongi. Laki-laki yang ia anggap seperti kakaknya.

Gimana ya keadaannya Yoongi? Udah lama gak kesana.

*****

MONOKROMASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang