BAB 13

1.3K 157 4
                                    

Jimin berjalan mencari Jungkook, ia melihat Jungkook yang ada di taman sekolah sedang membaca buku. Jimin menghampirinya dan langsung duduk di sampingnya. Sedangkan Jungkook, ia hanya meliriknya sekilas.

"Kook" panggil Jimin gugup menatap wajah tampan Jungkook.

"Hem"

"Anu, um lo nanti sibuk gak?"

"Kenapa?"

"Gue mau minta tolong sama lo, kasih tahu Namjoon kalau tadi ada tugas melukis"

Jungkook menatap Jimin heran, "Kenapa gak lo kasih tahu sendiri?"

Jimin menggelengkan kepalanya, "Gue sibuk"

Jungkook hanya mengangguk, "Ya, nanti gue kasih tahu"

Jimin tersenyum senang, "Yaudah, gue pergi dulu. Dahh!"

Jimin berjalan pergi, ia berhenti dan menatap punggung Jungkook. "Bentar lagi rahasia lo bakalan kebongkar, Namjoon" Jimin menyeringai berfikir rencananya akan berjalan lancar, lalu ia berjalan menuju kelas.

*****

Bel pulang berbunyi..

Jungkook mengendarai motornya dengan santai, sampai matanya menangkap sosok Namjoon yang sedang berjalan dengan Jackson.

Jungkook mengerem motornya, ia menatap punggung Jackson dengan tajam. Hatinya semakin memanas melihat kedekatan mereka berdua, apalagi ketika Jackson mengusap kepala Namjoon.

Dengan kesal Jungkook berjalan menuju mereka berdua, ia langsung mencengkam tangan Namjoon. Namjoon berbalik, menatap Jungkook dengan penuh kebingungan.

"Jungkook? Ada apa?"

"Pulang  sekarang. Gue antar." ucapnya dingin menatap Jackson yang juga menatapnya datar.

"Namjoon datang bareng gue, jadi dia pulang juga harus bareng gue" sahut Jackson.

"Eh?"

"Pokoknya Namjoon pulang bareng gue." Jungkook mengencangkan genggaman pada tangan Namjoon.

Namjoon meringis merasakan sakit di pergelangan tanganya, ia yakin tanganya akan memerah. "Kook sakit" bisiknya.

Jungkook langsung melepaskan genggamannya dan melihat pergelangan tangan Namjoon yang memerah.

Jackson tersenyum sinis menatap Jungkook, "Heh. Lo belum antar Namjoon pulang aja udah bikin dia sakit, apalagi kalau udah di antar. Gue gak jamin"

"Sialan!" Jungkook maju hendak memukul Jackson, namun di hentikan dengan Namjoon yang menarik tanganya.

"Udah, ayo pulang. Jackson gue pulang dulu sama Jungkook ya, daahh!" Namjoon menyeret Jungkook pergi.

Jungkook memberikan senyum kemenangan pada Jackson, Jackson mengepalkan tangannya marah.

"Lo kenapa sih?" tanya Namjoon kesal menatap Jungkook, sedangkan Jungkook hanya diam.

Jungkook menahan tangan Namjoon, membuat Namjoon menghentikan langkahnya, dan menatapnya. "Apa?"

Jungkook menunduk, menatap manik mata Namjoon. "Jangan deket-deket sama Jackson, dia gak baik. Gue gak suka" bisik Jungkook tepat di telinga Namjoon.

Wajah Namjoon memerah, jantungnya berdegup kencang. Ia segera mendorong tubuh Jungkook menjauh. "Lo apa-apaan sih"

Namjoon berjalan mendahului Jungkook, dan Jungkook yang mengikuti dari belakang dengan senyum yang mengembang.

"Ayo pulang, oh gue hampir lupa. Kata Jimin ada tugas buat melukis"

"Jimin? Kenapa bukan dia yang ngasih tahu?"

Jungkook mengangkat bahunya acuh, "Mana gue tahu, katanya dia sibuk"

"Oh"

*****

Mereka sekarang sudah sampai di depan rumah Namjoon.

"Yaudah sana masuk"

Namjoon mengangguk menatap Jungkook, "Lo pulangnya hati-hati."

Jungkook mengangguk dan tersenyum.

Setelah melihat Jungkook yang pergi, Namjoon masuk ke rumahnya, menatap ayahnya yang juga menatapnya datar. Namjoon menundukkan kepalanya.

"Dari mana saja kamu? Kenapa enggak datang ke sekolah? Percuma saya membayar sekolah mu jika kamu saja tidak niat sekolah" ucap Joonmyeon datar.

"Maaf appa"

"Gak berguna, mau kamu apa sih? Masih mending saya mau nampung bocah sialan kayak kamu di rumah ini" ucap Joonmyeon. Mendengar itu membuat Namjoon semakin menundukkan kepalanya.

"Sana pergi"

Namjoon mengangguk.

Namjoon membuka kamarnya, ia langsung membantingkan badanya ke atas kasur. Ia benar-benar lelah hari ini.

Namjoon memijat kepalanya yang terasa pusing, ia mengingat tentang tugas melukis itu.

Mengambil ponsel dan menghubungi Jimin.

"Hallo"

"Jim, soal tugas melukis kapan di kumpulin?"

"Minggu depan"

"Lo sibuk gak besok? Gue mau minta bantuan lo"

"Sorry gue sibuk banget. Gue tutup ya telponnya" telponya pun di tutup sepihak.

Namjoon menghela napas, sekarang ia harus minta bantuan ke siapa lagi. Ia memainkan telponya, menatap kontak Jungkook dan menelponnya.

"Kenapa lagi? Baru juga ketemu udah kangen aja sama orang cakep kayak gue"

"Gue butuh bantuan lo, besok ketemu di kafe deket sekolah"

"Oh, kalau ada maunya doang lo telpon gue? Idih"

"Udahlah jangan banyak bacot, besok tinggal ketemu"

"Iya iya"

Namjoon melemparkan ponselnya sembarangan, merebahkan tubuhnya dan mulai terlelap.

*****

Jan lupa vote + komen.
Sorry banyak typo.
See yu.

MONOKROMASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang