MONOKROMASI

BAB 35

Namjoon sampai di rumah Jungkook. Ia turun dan menunggu Jungkook untuk memarkirkan mobilnya.

"Ayo masuk," Namjoon mengangguk mengikuti Jungkook yang masuk terlebih dulu.

"Eomma, Jungkook pulang!"

Namjoon melihat seorang wanita parubaya yang berjalan mendekati Jungkook, ia yakin dia adalah ibunya Jungkook.

"Astaga Kook, kamu kenapa? Ini kenapa basah? Habis ujan-ujanan? Kan eomma udha bilang jangan kayak anak kecil main hujan."

Namjoon tersenyum miris memperhatikan Eommanya Jungkook yang begitu mengkhawatirkan kondisi Jungkook, sedangkan dirinya? Boro-boro di khawatirkan, Irene melihat dirinya saja sudah jijik.

"Jungkook gak apa-apa eomma, Kenalin ini pacar Jungkook." Jungkook menarik tangan Namjoon agar ia mendekat padanya.

Namjoon tersenyum lebar, "Hallo, saya Namjoon."

Nyonya Jeon tersenyum lebar menatap Namjoon, "Hallo Namjoon, kamu manis. Panggil aja eomma kayak Jungkook. Kan sebentar lagi kamu jadi mantu eomma. "

Namjoon tersenyum kikuk menatap Nyonya Jeon, "Iya eomma."

"Yaudah, ayo masuk-masuk. Kalian ganti baju aja dulu, takut masuk angin. Jungkook, kamu pinjamin baju kamu ke Namjoon."

Jungkook mengangguk dan menarik tangan Namjoon ke kamarnya untuk ganti baju.

"Ini, kamu pakai ini ya. Kamu ganti aja dulu, aku bakal keluar." Jungkook memberikan baju warna putih polos dengan celana pendek.

Namjoon mengangguk dan segera ganti baju di kamar Jungkook.

*****

Hoseok berjalan menuju kamar rawat ibunya, berdiri di depan pintu dengan menggigit bibir bawahnya berusaha menahan kegugupannya.

"Dok, gimana keadaan eomma saya?" tanya Hoseok melihat dokter yang meriksa ibunya keluar.

Dokter itu tersenyum, "Udah stabil, tapi adek harus segera membayar biayanya segera. Atau perawatan ibu adek akan di hentikan."

Hoseok menunduk, matanya berkaca-kaca. "Kasih saya waktu dok, besok bakal saya bayar. Jangan hentikan perawatan eomma saya."

Dokter itu mengangguk, menatap iba Hoseok. Ia tahu anak ini sedang kesusahan, tapi bagaimana lagi.

Hoseok segera masuk ke rawat inap, lalu terduduk lesu melihat ibunya yang masih berbaring di ranjang.

Drttt... Drttt!

Suara ponsel membuat Hoseok terperanjat kaget dan melihat Chanyeol menghubunginya ia mengangkatnya.

"Hallo." ucap Hoseok parau.

"Kamu gak apa, kan? Kalau ada masalah bilang aja aku pasti bantu. Gimana keadaan eomma kamu?"

"Baik-baik aja kok," Hoseok tersenyum tipis.

"Beneran? Kalau kamu butuh bantuan atau biaya rumah sakit bilang, aku bakal bantu."

Hoseok segera menggelengkan kepalanya cepat, ia tidak ingin merepotkan orang lain. "Gak kok, aku punya tabungan."

"Yaudah, kamu jangan lupa makan. Aku tutup ya bye."

"Bye."

Hoseok menghela napas dan mengambil kartu nama di sakunya. Apa gue terima aja ya kerjaan itu? Tapi, gimana sama Chanyeol?

FLASHBACK ON..

"Gimana gue bisa dapet uang buat bayar ruma sakit." ucap Hoseok menatap anak-anak di taman yang sedang bermain.

Terlihat wanita cantik menatap Hoseok dengan senyuman, lalu berjalan mendekatinya.

"Hai.. Kamu butuh uang? Kalau kamu butuh, aku punya kerjaan buat kamu."

Hoseok menoleh menatap bingung wanita di depannya, "Kerjaan apa?"

Wanita itu duduk di samping Hoseok, "Menjadi gigolo." bisiknya membuat Hoseok melotot menatapnya.

"A-apa?"

"Ini kartu nama, kalau kamu mau melamar, hubungi saja aku. Aku pergi dulu bye!"

Hoseok tercengang melihat kartu nama di tangannya dna memperhatikan wanita itu pergi.

FLASHBACK OFF..

Dengan ragu Hoseok menatap kartu nama di tangannya, mengetik nomer ponsel di sana dan menghubungi wanita itu.

"Hallo."

Hoseok menghela napas, menatap ibunya yang berbaring di ranjang, "Hallo, maaf saya Hoseok orang yang kamu temui di taman tadi."

"Taman? Oh, kamu. Ada apa? Apa kamu mau menjadi gigolo?"

"Iya."

Terdengar wanita itu tertawa pelan, "Sudah aku duga kamu akan setuju. Besok kita akan bertemu, aku akan mengirimkan alamatnya. Datang dan temui aku. Jangan lupa dandan yang cantik. Sampai jumpa."

"Ya, sampai jumpa."

Hoseok melirik cincin di jari manisnya, Sorry Chanyeol.

*****