BAB 16

1.2K 147 1
                                    

Namjoon berjalan menuju kantin rumah sakit, namun saat ia ingin kembali ke ruangan Jungkook ia melihat Jackson. Ia pun menghampiri Jackson.

"Jack" Jackson menoleh melihat Namjoon yang memanggilnya, lalu tersenyum.

"Joonie? Ngapain lo ada di sini? Lo sakit?"

"Enggak gue di sini jengukin Jungkook, lo sendiri ngapain?"

"Jungkook? Dia sakit?" Namjoon mengangguk sebagai jawaban.

Jackson mengerutkan dahinya, "Sakit apa?"

Jackson gak boleh tahu penyakit Jungkook, mereka kan gak deket.

"Cuman kecapean"

Jackson mengangguk, "Eh, gue boleh jengukin Jungkook gak?"

"Boleh yuk"

Mereka berjalan menuju ruangan Jungkook dan sesekali bercanda ria.

*****

Namjoon membuka pintu, terlihat Jungkook yang duduk di tempat tidur. Jungkook terlihat bosan, lalu menatap Namjoon dengan senang.

Jungkook beralih menatap Jackson yang berdiri di samping Namjoon dingin, lalu mendengus. "Ngapain lo ke ruangan gue? Pergi sana"

Jackson mengangkat sebelah alisnya, "Gue niatnya baik, mau jengukin lo. Di sambut kek"

Jungkook mendengus dan mengalihkan pandanganya.

Jackson berjalan menuju Jungkook, "Gimana? Lo sakit apa?"

"Apa peduli mu"

"Yah, lo kan sahabat gue. Gue harus peduli dong"

"Itu dulu! Sekarang lo bukan sahabat gue, gue gak punya sahabat kayak lo!" ucap Jungkook dingin.

Jackson tersenyum, "Kalau lo gak anggap gue sahabat gak apa-apa, gue tetap anggap lo sahabat gue"

"Lo pergi atau gue yang pergi!"

Jackson tersenyum lalu berbalik melihat Namjoon yang masih mematung di samping pintu dan menatap ke arahnya bingung, "Namjoon, gue pergi dulu ya. Kayaknya Jungkook gak suka gue datang, bye"

"Tu-tunggu Jack-"

"Mau kemana lo? Lo lebih milih Jackson dan ninggalin gue?" tanya Jungkook tiba-tiba, dan Namjoon mengurungkan niatnya untuk mengejar Jackson.

"Sorry" Namjoon berjalan menuju Jungkook.

Namjoon menatap mata Jungkook, tiba-tiba semua kata yang ia persiapkan menghilang. "Lo udah tau kan?" Jungkook mengangguk.

"Gimana keadaan elo? Udah baikan?" Jungkook mengangguk.

"Gue udah pernah bilang ke lo sebelumnya, jangan dekat-dekat Jackson. Tapi lo kenapa bandel banget jadi orang"

Namjoon menatap Jungkook bingung, "Kenapa?"

"Gue bilang gak ya gak!" bentak Jungkook tiba-tiba membuat Namjoon menatapnya kaget.

"Gue-"

"Udahlah tinggal nurut susah banget si lo"

"Kenapa lo salahin gue?"

"Emang lo salah" jawab Jungkook ketus.

Namjoon menatap Jungkook kesal, "Udah gue pergi aja, lo juga udah sadar."

Jungkook mendengus menatap kepergian Namjoon. Menatap kosong ke depan, "Kenapa Jackson datang ke sini?"

*****

Namjoon berjalan menuju rumahnya, membuka pintu dan berjalan masuk.

"Udah berasa pinter ya sekarang, kelayapan gak pulang, baru pulang, malem mangkal di mana kamu?" sahut Irene tiba-tiba membuat Namjoon menghentikan langkahnya.

"Joonie gak kemana-mana, Joonie cuma jengukin temen Joonie yang lagi sakit"

"Udah salah ngeles lagi"

"Eomma selalu nganggep Joonie salah, jadi percuma kalau aku jelasin ke eomma. Di depan mata eomma aku selalu salah, eomma anggap aku apa si"

Irene menatap dingin Namjoon, "Kamu itu cuma anak cacat gak berguna. Saya nyesel pernah besarin kamu"

Namjoon menunduk menatap kepergian Irene, "Apa segitunya Joonie gak diinginkan? Sampai eomma nyesel ngebesarin Joonie" lirih Namjoon pada dirinya sendiri, lalu pergi menuju kamar.

Namun, tanpa Namjoon dan Irene sadari, ternyata sedari tadi ada satu orang yang mendengar dan melihat kejadian itu. Orang itu menatap kosong kedepan, ia benar-benar merasa terpukul mengetahui ini semua.

Sebenarnya apa yang terjadi? Semuanya berubah.

*****

Jangan lupa vote+komen!
Sorry typo.

See yu..

MONOKROMASI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang