CHAPTER 7

2.8K 121 1
                                    

Jam istirahat!, kirana dengan segera berlari menuju ke kantin karena sudah ditunggu teman-teman nya. Kirana sendiri ke kantin dikarenakan selesai menjalankan hukuman ia ditindak lanjutin oleh pak sutio.

Dengan kecepatan kilat kirana berlari menuju ke kantin, dan tanpa sengaja lagi-lagi ia menabrak seseorang yang juga pernah ia tabrak pada tempo hari sebelumnya.

"s___soryy kak gw buru-buru". Dengan nada halus kirana menundukkan kepala seraya meminta maaf kepada lelaki bernama Revan.

Entah apa yang merasuki lelaki itu. Ia hanya diam sesaat sambil memperhatikan kirana dari atas ke bawah.

Cantik. Ujarnya dalam hati, tapi perkataan itu ia tarik kembali sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"hmm lain kali hati-hati". Ujarnya lalu berlalu meninggalkan kirana. Kirana ternganga dalam hati melihat sikap Revan yang sangat dingin, apakah hatinya terbuat dari es? Aisshh aigoo memang.

Sesampainya di kantin ia melihat mita dan asya yang sedang menunggu nya. Kirana pun menghampiri mereka lalu duduk di dekat mita.

"lama lo!, dari mana aja?". Cetus Asya, asya memang begitu sedikit diam, tapi sekali ngomong langsung tancap gas.

"sorry sya gw tadi ada masalah dikit di jalan".

"masalah? Lo diganggu lagi sama tante kuda?". Ujar mita sambil meneguk minuman nya.

"kak jes maksud lo?".

"iya".

"ngga lah, pokoknya ada deh, kepo banget si".

"udah sono pesen makanan sendiri, kita dah kenyang". Saut asya.

"yee kenapa ga tunggu gw bego!".

"lo nya kelamaan udah 10 menit juga ditunggu masi belom dateng ya udah gw sama mita makan duluan".

"yee yawdah lah gw pesen makanan dulu, tungguin ya".

"hmm".

°°°

Pulang sekolah kirana langsung menuju ke parkiran. Sesampainya disana ia tidak mendapati Arya. Kemana kakaknya yang satu ini?. Ia pun memutuskan untuk menelepon nya.

"Hallo dek apaan?".

"abang dimana, kirana dah di parkiran nih".

"astagfirullah sorry dek abang lupa ngasi tau kamu kalo gw lagi kerja kelompok".

"yaahh, terus kirana pulang sama siapa?".

"nunggu taksi aja di halte".

"ya udah deh".

Tutt tuttt

Kirana dengan terpaksa pergi menuju halte untuk menunggu taxi. Harap-harap semoga saja ada taxi yang lewat di depan sekolahnya.

Sudah 5 menit ia menunggu. Namun, satu saja tidak ada taxi yang lalu lalang di dekat sekolah nya. Tiba-tiba sebuah ninja hitam berada tepat di depannya. Detak jantung kirana mulai mengencang. Ia takut jika orang yang menggunakan ninja itu adalah penjahat.

Lelaki dengan tubuh yang diselimuti hoodie hitam itu pun membuka helm nya. Kirana mematung melihat orang yang ia sangka penjahat itu adalah Revan. Kenapa Revan kesini? Apakah dia disuruh kakak nya?.

"naik!". Dengan nada dingin Revan memerintahkan kirana untuk naik ke motornya. Tapi kirana ragu akan kedatangan Revan secara tiba-tiba.

"kirr naik gw anter". Revan mendengus pelan.  Tunggu dari mana dia tau namanya, ahh tentu saja dari kakaknya Arya.

"ng___ngga g__gw naik taxi aja". Jawab kirana gugup. Hendak pergi namun tangan kekar menahan nya dari belakang.

"pulang sama gw". Ahh sungguh memaksa, dia siapa? , dia anak baru, bagaimana mana mungkin seorang kirana langsung menerima begitu saja ajakan Revan.

"gw...".

"gw ga akan macem-macem".

"tap__tapi lo anak baru disini kak, gw ga bisa nerima begitu aja".

"bawel". Tanpa aba-aba Revan membawa tubuh mungil kirana kemotornya ala brydal style. Kirana hanya melotot melihat perilaku Revan. Revan pun mendudukkan kirana dengan perlahan di motornya.

"sorry, gw ga sengaja, karena lo bandel mau ngikutin perintah gw". Aishh aigoo lelaki ini. Andai saja dia adalah kakaknya, mungkin kirana akan menabok nya, atau mungkin akan mencincang dagingnya.

Revan pun dengan segera menancapkan gas nya menuju ke rumah kirana. Selama di perjalanan hanya tercipta keheningan. Hingga akhirnya Revan terlebih dahulu mengangkat suaranya.

"RUMAH LO DIMANA?"

"APA?, GW GA DENGER JALANAN RAME!!".

"RUMAH LO DIMANA?".

"OHH NTAR PEREMPATAN BELOK KANAN TERUS ADA GERBANG WARNA ITEM".

Dengan sigap Revan menambah kecepatan motor nya. Hingga mereka sampai di depan bangunan menjulang ke atas, dengan desain warna putih.

"thanks kak".

"sama-sama". Ujar Revan lalu tersenyum manis kepada kirana.

Degg

Secara langsung tangan kekar Revan merapikan rambut kirana yang berantakan akibat terbawa angin lalu lintas. Entah kenapa detak jantung kirana tidak terkontrol.

"gw duluan". Ujar Revan lalu kembali menjalankan ninja hitam nya dan pergi dari rumah kirana.

Kirana dengan segera memasuki rumahnya dengan perasaan yang entah karuan. Seorang Revan yang dingin ternyata memiliki sikap manis di belakangnya.


Next part👇
Kalo ada kesalahan kata dikomen dan ditandai bagian yang mana!.

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang