CHAPTER 47

1.1K 44 3
                                    

Waktu terasa singkat, mengingat segala kenangan yang sudah Kirana jalani bersama lelaki yang merupakan cinta pertama nya. Tak terasa hubungan yang ia jaga sudah usai. Hatinya yang terus menggerutu membuatnya semakin gelisah.

Matanya yang sibuk melihat beberapa foto kebersamaannya dengan revan. Kenapa ia harus melalui kisah cinta yang pahit?. Mirna yang tau masalah anaknya hanya bisa mengelus rambut Kirana. Berharap ada lelaki yang lebih pantas.

Sedangkan revan?, sejak pulang sekolah hanya terdiam merenung, tak tau harus berbuat apa. Gelisah akibat kekasihnya sudah pergi meninggalkannya. Dirinya yang bodoh karena terbawa suasana akibat mantan nya. Kenapa ia tidak bisa mengendalikan perasaannya?.

Sekarang sudah tidak ada lagi Kirana yang manja, Kirana yang ceria. Yang ada hanya lah kenangan. Kenangan yang indah bagaikan rembulan. Tidak ada yang tau apakah kenangan itu akan terjadi lagi atau tidak.

Hari demi hari Kirana sudah sedikit berhasil melupakan revan. Sedangkan revan? Ntahlah apakah ia masih memikirkan Kirana atau tidak. Suara gelak tawa kedua sahabatnya membuat Kirana tersenyum tipis.

"eh guys ntar pulang sekolah ke mall yuk". Ajak mita sembari meminum air putih.

"yuk lah dah lama juga gak pernah ke mall". Timbal asya kegirangan.

"oke aja". Jawab Kirana.

Sesekali matanya melirik pria yang tengah duduk bersama wanita. Terlihat jelas jika pria itu sangat tidak nyaman. Itu adalah revan dan lauren. Ya, semenjak revan bertengkar dengan arya, tidak ada seorang pun yang berani bersamanya. Arya maupun yang lainnya sudah membenci sosok revan.

Tepat saat Kirana tengah menatap revan, revan pun menatap balik dirinya. Sehingga membuat Kirana mengalihkan pandangannya. Sedangkan revan hanya tersenyum lalu bangkit meninggalkan kantin.

Setelah selesai dari kantin. Kirana dan kedua sahabatnya pergi menuju kelas. Namun, di perjalanan menuju kelas. Kirana berhenti ketika jessica menyenggolnya dan membuat dirinya terjatuh.

"woyy jalan pake mata lo". Omel asya sambil membantu Kirana berdiri.

"diem ya lo, mau gue bikin menderita juga?".

"memangnya lo siapa disini, sok berkuasa banget jadi kakel, udah baju ketat kaya cabe tau nggak". Cerocos asya membuat orang yang berada disekitar mereka tertawa. Jessica yang merasa malu pun pergi meninggalkan mereka.

Sedangkan Revan masih termenung sendiri didalam kelasnya. Ntah apa yang yang harus ia lakukan sekarang. Agam yang melihatnya pun merasa kasihan.

"Ar maafin si revan napa dah, kasian tu anak sendiri mulu". Bujuk Agam, sedangkan arya hanya memutar matanya malas.

"gak, gue masih kesel sama dia". Cetus arya.

"yaelah yang diputusin siapa yang kesel siapa". Celetuk randy membuat arya menatap nya tajam.

Arya pun bangkit dari duduk nya dan meninggalkan kelas. Dengan santai nya arya berjalan di koridor, meskipun banyak kaum hawa yang teriak histeris melihat dirinya. Namun, matanya tertuju pada wanita yang tengah duduk sendiri sambil membaca buku. Merasa pernah melihat revan pun menghampiri gadis itu.

"hai". Kata arya. Dan gadis itu hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus pada Novel nya.

"gue boleh duduk gak?". Tanya arya lagi. Merasa risih gadis itu hanya mendengus kesal.

"duduk aja". Jawab gadis itu.

"thanks, emmm nama lo siapa?".

"jihan audreynia". Jawab jihan yang masih fokus pada Novelnya.

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang