CHAPTER 49

979 32 1
                                    

"siap___". Kaget. Itu yang dirasakan Kirana sekarang. Melihat seorang pria menggunakan switer berwarna putih diadu dengan celana jeans.

"hai kir". Sapa lelaki itu.

"bryan, lo masih tinggal disini?".

Ya, itu bryan teman masa kecilnya. Yang sejak SMP pindah ke sumatra rumah nenek nya. Kirana dan bryan dibilang akrab karena mereka selalu saja bersama waktu masih kecil.

Bryan tersenyum. "iya gue tinggal disini, kemaren aja pindah".

"ayo masuk, mama ada di dalem". Kata Kirana memberikan jalan agar bryan masuk ke dalam rumah.

Bryan tersenyum melihat rumah Kirana yang masih saja sama seperti dulu. Tidak ada yang berbeda. Ornamen ruang tamu yang dibilang cukup tradisional membuat kesan indah pada ruangan itu.

"udah kali liatin rumah gue kayak gitu". Kata  Kirana tiba-tiba membuat bryan menoleh.

Bryan pun mengambil tempat duduk di sofa yang tersedia di sana. "tante mana?".

"ada kok lagi mandi kayaknya".

"oh ya ini buat lo sama tante". Ujar bryan sambil menyerahkan tas. Sepertinya dia habis dari mall.

"ehh makasi loh".

"iya sama-sama lo pakek ya".

Kirana membuka isi dari bingkisan yang diberikan bryan kepadanya. Terlihat sebuah dress berwarna navy dipandu dengan manik-manik yang menempel pada bagian pinggang nya.

"aduh yan ngapain sih pake beliin gue segala, ngerepotin loh".

Bryan terkekeh. "gak ngerepotin, malah gue seneng. Nanti malem lo pake oke".

Kirana mengerutkan dahinya, "loh emang mau kemana?".

"ada deh, pokoknya ntar jam 8 gue jemput, udah ya gue pulang dulu, jangan lupa kasi itu ke tante. Assalamualaikum". Kata bryan sebelum benar-benar meninggalkan rumah Kirana.

Sepulangnya dari sekolah. Revan terlebih dahulu mampir ke sebuah toko yang menjual berbagai macam jenis coklat. Revan kali ini memberanikan dirinya untuk pergi ke rumah Kirana. Meskipun ia tahu resiko nya mungkin bisa fatal baginya. Ia membeli 2 kotak cokelat rasa vanila dicampur dengan karamel.

Revan pun langsung menancapkan gas menuju rumah Kirana. Tak butuh waktu lama bagi revan untuk sampai disana. Karena toko cokelat tersebut bisa dibilang cukup dekat dengan rumah gadis itu. Revan turun dari mobil berwarna hitam tersebut dan menghampiri satpam yang berjaga dirumah tersebut.

"permisi, pak Kirana nya ada gak?".tanya revan.

"non Kirana ada didalam, ada perlu apa?".

"bisa panggilkan Kirana? Saya temennya". Ujar revan berbisik karena tidak mau ketahuan arya. Jika tidak ia bisa saja diusir dari rumah itu.

"ohh oke".

"pak langsung ke kamarnya ya, diem-diem jangan sampai Arya tau oke?".

Satpam tersebut menganggukkan kepala bertanda paham, "oke". Ujarnya dan langsing melangkah menuju kamar Kirana.

Dengan cepat satpam tersebut berlari menuju kamar Kirana. Dengan langkah hati-hati sambil melihat kiri kanan memastikan keadaan benar-benar aman. Setelah sampai satpam tersebut mengetuk pintu terlebih dahulu.

"ada apa pak?". Terlihat Kirana yang baru saja keluar dari kamarnya.

"ada temen nya non yang mau ketemu, tapi dia suruh saya buat diem-diem katanya takut ketauan den arya".

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang