CHAPTER 33

1.1K 47 0
                                    

Huaaa gak ada yg vote:( author males up deh 🥴.
Ehh boong kok author bakal up kalo ide muncul 😁.
Next part!!!

Mereka sudah sampai di sebuah kedai es krim yang sering mereka kunjungi. Revan pun memesan es krim rasa vanilla untuk dirinya dan taro untuk kirana.

"nih es krim nya!". Kata Revan dan memberikan es krim rasa taro kepada kirana.

"gomawo chagia". Kirana tersenyum.

"gak usah bawa bahasa oppa mu itu, gak paham". Celetuk Revan.

"heheh sorry aku Khilafff kang mamat marah". Kata kirana diselipi cengingiran.

Hening! Tak ada pembicaraan, tak ada apa pun, tak ada yang mau mulai bicara. Serba tak ada. Seketika pintu toko es krim itu terbuka Revan menoleh dan melihat gadis memakai baju hodie dan celana jeans.

Revan memperhatikan gadis itu lekat-lekat. Dan mungkin gadis itu merasa di perhatikan, ia pun menoleh. Dan benar saja dugaan Revan itu adalah lauren. Lauren tersenyum sedangkan Revan hanya menatap ya datar.

"pergi yuk". Ajak Revan tiba-tiba.

"loh kenapa?, es krim aku belum abis".

"udah ayo, ntar beli lagi aku males disini".

"yaudah".

Tanpa mau Revan membentak nya, kirana hanya menurut pasrah. Lauren? Ia hanya tersenyum bangga melihat Revan yang berusaha menjauh darinya.

Lo bakal balik ke gue Revan, kita liat aja, rencana gue baru awal doang. Batin nya dalam hati.

Sedangkan dalam perjalanan pulang, kirana masih bingung dengan sikap revan yang tiba-tiba berubah. Padahal tadi it's okey doang.

"van kenapa kita pergi dari sana?". Tanya kirana lembut.

"gak papa".cetus Revan.

"kamu ada masalah? Cerita aja!".

"gak ada".

Sabar ngomong sama kulkas mah biasa. Kesal kirana dalam hati.

"van, besok aku boleh gak main ke rumah kamu?, aku mau ketemu tante".

"iya".

"yeayy makasih zeyeng".

"lebay".

"biarin wle~~~". Ujar kirana sambil menjulurkan lidahnya. Revan hanya tersenyum melihat tingkah laku kekasih nya yang kadang kekanak - kanakan.

Setelah dari toko es krim lalu menghantarkan kirana pulang, Revan membaringkan tubuhnya, lalu memejamkan matanya agar pikiran nya lebih fresh.

Gue gak bisa kayak gini terus, gue harus bisa lupain dia, lo harus bisa Revan, jangan sampai lo buka hati lagi buat dia, lo harus bisa. Batin nya dalam hati.

"Arghhh!, kenapa lo balik lagi?". Umpatnya dan memegang kepala frustrasi.

Drttt Drttt

Seketika nomor tak dikenal tiba-tiba menghubungi dirinya. Awalnya Revan tak ingin mengangkat namun, siapa tau itu temannya.

"halo, siapa?". Judesnya.

"hai sayang!".

"lo siapa?".

"masa lo gak kenal sih?".

"bacot".

"kamu kok gitu sih, ini aku loh lauren".

"oh".

"kamu kok judes gitu?, kamu gak kangen sama aku?".

"gak, gue tutup sibuk".

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang