CHAPTER 41

1.3K 42 0
                                    

Hallo guys! Jangan lupa vote dan follow akun author ya! Thankyou 🙏.

Revan masih terdiam. Ia tidak tau harus menjawab apa, semua yang dikatakan Arya memang ada benarnya. Entah sejak kapan hatinya luluh dengan sikap manja gadis bernama lauren itu.

"kenapa lo diem? Gak tau jawabannya? Atau apa yang gue duga bener?". Tanya Arya lagi dengan nada lantang nya.

"huhh iya gue mulai suka sama lauren, tapi gue juga cinta sama adek lo".

"cinta? Cinta apaan kalo lo suka juga sama cewek lain".

"gue gak tau Ar entah kenapa gue luluh sama lauren".

"udah gak perlu banyak alasan, jauhin adek gue atau lo bakal bikin dia lebih sakit lagi".

Setelah mengatakan apa yang dipikirkannya, Arya pun pergi meninggalkan tempat itu dan pergi menuju kelasnya.

Dirumah Kirana hanya merenung saja, matanya yang sembam seperti panda akibat menangis dari tadi malam. Makanan yang disediakan tak pernah ia sentuh sedikitpun. Yang ia butuhkan sekarang adalah perhatian dari lelaki yang membuatnya dalam keadaan seperti ini. Revan, hanya itu yang ia butuhkan.

Semenjak hari itu Revan tak pernah menghubungi nya apalagi berkunjung kerumah nya. Apakah Revan setega itu padanya?. Kirana merindukan Revan yang perhatian, dan yang selalu membuatnya bahagia. Namun, semua itu telah lenyap.

Kirana bangkit dari tempat tidurnya, memutuskan untuk membersihkan badannya supaya terlihat lebih fresh.

Semenjak kejadian tadi pagi, tidak ada yang memulai berbicara antara revan dan Lainnya. Semuanya saling mendiami.

"hehh udah kali, jangan pade gini!". Kata Agam yang sudah bosan melihat suasana kantin yang sepi.

"tau nih dua orang". Sambung Randi.

Tiba-tiba revan bangkit dari duduk nya dan meninggalkan meja perkumpulan anak famous sekolah.

"lah tu curut mau kemana juga?". Tanya Andre.

"lo berdua ikutin kemana pergi nya tuh anak, gue sama Andre ada urusan sebentar, kalo ada apa-apa hubungi gue langsung". Perintah Arya kepada Agam dan Randy. Mereka berdua hanya mengangguk mengikuti apa yang diperintahkan Arya.

Revan berjalan menuju arah gedung sekolah yang nampak kosong. Ia mulai memasuki ruangan itu. Sedangkan dua mata-mata bingung ada tujuan apa revan menuju kesana. Revan mengambil handphone nya dan membuka galeri yang dipenuhi fotonya bersama gadis yang sangat dicintainya, yaitu Kirana.

Revan sangat merindukan gadis itu. Ingin rasanya ia memeluk, mencium, bahkan bila gadis itu izinkan maka ia akan memperlakukan gadis itu seperti bayi kecil. Rasa rindu yang ia alami semenjak mengalami konflik pada tempo hari sungguh menjadi beban baginya. Belum lagi keadaan mamanya yang sekarang terus mencari keberadaan Kirana.

Revan menekan tombol panggilan. Bertujuan untuk menghubungi gadis itu. Berharap panggilan nya diangkat.

"pleasee kir angkat, gue rindu sama lo". Ujarnya. Dan akhirnya panggilan nya berhasil.

"halo assalamualaikum!".

"apa? Ngapain hubungin gue?".

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang