CHAPTER 15

2.1K 78 0
                                    

Keesokan harinya mita, Asya, dan teman-teman nya Arya sedang berkumpul di meja taman belakang sekolah.

"kira-kira yang ngelakuin ini semua siapa?". Tanya Mita.

"menurut gw sih Jessica". Ujar Randy.

"mm gw juga ngerasa gitu, biang keroknya tu si jes". Saut Andre.

"Jessica siapa?". Tanya Revan.

"lo anak baru sini kan?, Jessica tu cewe yang selalu ganggu kirana karena dia selalu deket sama Arya".jelas Asya.

"ooh".

"so, rencana kita gimana?". Tanya Agam.

"kita liat video cctv, disekolah kita banyak cctv, so kita liat orang nya lewat rekaman cctv". Ujar mita dan dibalas anggukan setuju.

"yaudah yuk otw!". Ujar Agam.

Mereka pun pergi menuju ke ruang rekaman cctv yang terletak di sebelah ruang BK. Sesampainya disana mereka langsung menuju ke komputer yang merekam semua kejadian di dekat lab bahasa.

"oke, sekarang kita bakal tau siapa yang udah nyelakain adenya Arya".ujar Randy.

Mereka pun mulai memutar rekaman cctv yang kemarin. Saat video tersebut sudah terputar selama 30 detik mata mereka tertuju pada dua orang wanita yang berdiri di dekat pintu lab. Mereka pun memberhentikan video tersebut.

"itu bukannya kak jes sama kak Ceci ya?". Tanya Asya.

"tuhh kan pasti mereka yang ngelakuin ini". Ujar mita. Sedangkan disisi lain Revan sudah mengepalkan tangannya. Mungkin untuk saat ini entah mengapa ia sangat marah jika melihat kirana terluka.

Ia pun beranjak dari duduknya, dan langsung pergi dari ruangan itu. Ia tidak memperdulikan panggilan Agam. Ia melangkahkan kakinya tanpa menghiraukan sapaan dari para siswi.

Dan Akhirnya ia sampai di depan ruang kelas XII - MIPA6. Ia melihat ke sekelilingnya dan matanya tertuju pada orang yang dia cari, Jessica. Ia pun masuk ke dalam ruangan itu tanpa izin untung saja jam istirahat.

"lo yang namanya Jessica?". Tanya nya datar. Sedangkan Jessica hanya kagum melihat seorang famous berdiri di depannya.

"iy__iya kenapa?".

"lo ikut gw sekarang!". Tegas Revan. Namun saat ingin melangkah, tangan nya ditahan oleh Jessica.

"Revan sayang kalo mau maen sama aku bilang aja, kita maen sekarang juga ga papa,tapi jangan disekolah tapi dirumah yuk!". Ujar Jessica sambil membelai dada bidang Revan. Revan pun menepis tangan Jessica lalu menggenggamnya erat.

"kita main tapi bukan disini, tapi di ruang kepala sekolah". Ujar Revan penuh penekanan, lalu menyeret Jessica menuju ke ruang kepala sekolah. Sedangkan Ceci dan lainnya hanya ikut saja.

"sana!". Ujar Revan lalu mendorong tubuh Jessica hingga terbentur oleh sofa. Semua guru yang ada disana terkejut akan perlakuan Revan.

"Revan apa yang kamu lakukan?". Tanya buk nurul.

"dia ini adalah orang yang ngejebak kirana, terus ngunciin dia di lab". Tegas Revan.

"Nak Revan kita bisa bicarakan ini dengan baik". Ujar kepala sekolah.

"Pak dia ini keterlaluan dia mencelakai anak orang hingga kedinginan karena dia menurunkan suhu AC nya".

"apa itu benar Jessica?". Tanya pak bandi selaku wakasek dengan nada tegas.

"ng__nggak kok pak dia bohong, anak baru ga tau apa-apa maen asal nuduh doang". Elak Jessica.

"saya punya bukti". Ujar Revan.

Ia pun mengeluarkan ponselnya dan memutar video aksi Jessica. Kepala sekolah dan guru yang ada di sana hanya bisa mendengus pelan.

"ASTAGFIRULLAH JESSICA! APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN?". bentak pak kepala sekolah. Sedangkan Jessica  dan ceci hanya menunduk malu. Dalam hatinya ia sangat dendam dengan teman-teman nya Arya dan kirana.

"SAYA AKAN PANGGIL PAPA KAMU, DAN KAMU JUGA CECI DI SKOR 2 HARI". lanjut pak kepala sekolah.

"Yah pak jangan, ntar papa saya marahin saya pak". Keluh ceci sambil menunduk.

"tidak ada alasan, sekarang kalian pergi, dan untuk Agam dan teman-teman nya terimakasih karena telah mengungkapkan pelaku pengurungan Kirana". Ujar kepala sekolah. Lalu semua orang pun keluar dari ruang kepala sekolah.

"puas? Puas udah bikin harga diri gw rusak, hm?. Puas kalian?, dan lo gw ga bakal maafin lo, gw bakal bikin lo sengsara". Ujar Jessica penuh penekanan sambil menunjuk kearah mita dan Asya.

"hehh gw gak takut sama lo". Bentak Asya.

"tunggu pembalasan gw, yuk". Setelah mengucapkan kalimat itu Jessica langsung menarik tangan ceci dan menjauh dari hadapan Mita dan lainnya. Mereka hanya menggelengkan kepala lalu kembali ke kelas masing-masing.

°°°
Di rumah sakit Arya masih setia menunggu kirana tertidur dari kemarin. Ia sangat khawatir akan keadaan kirana. Kapan adik kecilnya ini akan bangun?.

Tanpa disadari kirana menggerakkan jarinya dan membuat Arya yang sedang tertidur terbangun.

"dek.. Lo bangun?". Ujarnya sambil meggengam jari kirana.

"Eughh".

"dek bangun yuk, abang dah rindu sama lo".

"kirana dimana bang?". Ujar kirana lesu.

"rumah sakit, lo dah tidur seharian".

"emm mama mana?".

"mama lagi pulang bentar, sarapan gih!". Kirana hanya mengangguk setuju saja.

Suapan demi Suapan, akhirnya sarapan kirana sudah habis. Lalu Arya memberikan obat kepada kirana.

"dek jujur sama gw, siapa yang buat lo celaka?". Tanya Arya.

"jes". Jawab kirana singkat.

"keterlaluan tu anak, gw bakal sidangi  dia". Ujar Arya sambil mengepalkan tangannya.

"ga usah kak, gw ga papa kok, lagian juga gw yang salah nempel terus sama lo".

"lo kan adek gw, wajar dong lo nempel terus sama gw!".

"di luar sekolah lo emang kakak gw, tapi di sekolah lo bukan kakak gw, tapi cuma sebatas kakak kelas".

"iya dek gw paham maksud lo".

"lohh lo gak sekolah?".

"ngga gw ijin buat jagain lo, lagian gw juga males ke sekolah".

"yee yaudah thanks ya!".

"well dek". Ujar Arya dan mengacak rambut kirana pelan.

Bersambung!
21:07

Votee!!!!

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang