CHAPTER 6

3K 116 3
                                    

Cinta pandangan pertama?,
Apakah mungkin?. _Revan.gs

Wanita dengan seragam setengah lutut dengan rok setinggi lutut, lalu rambut yang dibiarkan terurai dengan sedikit poni melengkung menyusuri koridor sekolah dengan santai.

"KIRANAAAA!". Teriak seseorang dari belakang, membuatnya menghentikan langkah nya. Tanpa ia sadari Bima sang ketos di sekolahnya sudah berdiri tak jauh darinya.

"Ehhh kak Bim, ada apa kak?". Tanya kirana ala anak cupu.

"ga ada lo mau ke kelas kan?".

"iya emang napa?".

"gw anter ya, takutnya Jessica ganggu lo kayak tempo hari". Ahh alasan yang tidak faminim saja, batin kirana dalam hati.

"tapi kelas lo kan disana kak".

"ga papa".

"yaudah kalo gitu, ayo!".

Kirana dengan senang hati menerima ajakan Bima, sebenarnya ia merasa bahwa ia menyusahkan Bima. Tapi mau gimana lagi Bima memaksa nya.

Sesampai nya di depan kelas, dengan tatapan yang bercahaya Bima tersenyum kearah kirana, lelaki itu sangat kagum melihat kecantikan yang dimiliki kirana.

"ohh ya kak Bim thanks ya, mian nyusahin".

"ga papa, gw balik ke kelas ya, belajar yang bener dek". Ujar nya lalu mengacak pelan rambut kirana.

"kheemm". Deheman yang terdengar secara tiba-tiba membuat kirana terkejut.

"Ehhh setan ngagetin". Kirana hanya mendesak kesal kepada satya, sedangkan satya terlihat sangat cemburu melihat Bima memperlakukan kirana dengan sangat manisnya.

"lo jahat by lo jahat".

"jahat apaan sih, gw ga bunuh lo kok".

"lo ga bunuh gw, tapi lo numbuhin rasa panas di hati gw, lo tega jalan sama orang lain di depan gw".

"apa sih sat, gw cuma jalan doang, ga lebih, lo cemburu, you Just my friend satya".

"tapi gw anggep lo pacar gw, pokoknya pulang sekolah sama gw".

"ga mau".

"Ehhh apa-apaan ini suami istri kok berantem di kelas, rumah sana sekalian ntar kalo baikan saling tancep gas hahaha". Ujar boby tiba-tiba membawa otak mesum nya.

"gw bunuh lo, awas gw mau duduk cape gw sma kalian berdua".

Kirana pun melalui mereka berdua, dan mengehempaskan tas nya diatas meja, ohh Tuhan kenapa engkau membuat pagiku rusak seperti ini?, batin ya dalam hati.

Kringgg Kringgg Kringgg

Bel masuk berbunyi, semua murid masuk ke kelas mereka masing-masing.

"wehh guys pak marbot dateng". Teriak Alva dari ambang pintu membuat para seisi kelas duduk di meja mereka masing-masing.

"selamat pagi anak-anak". Ucap pak sutio selaku guru matematika peminatan serta waka kesiswaan.

"pagi pak". Jawaban para murid serentak.

"baik, bapak sudah memberikan kalian tugas minggu kemarin, saya harap kalian sudah mengerjakannya, dan yang tidak mengumpulkan harap berdiri dan lari di lapangan". Tegas pak sutio.

"ehh ehh mit pr yang mana?".

"Nahh kan mulai lo, kirr kirr tugas belom selesai ngedrakor mulu".

"bacot ihh".

"fakkkk banget hidup gw, gw lupa kalo ada tugas". _lirihnya dalam hati.

"cepat kumpulkan". Semua murid sudah mengumpulkan, pak sutio mulai menghitung buku yang ada di atas meja nya.

"ini baru 31 orang satu lagi mana?". Lanjut pak sutio dengan nada lebih tegas lagi.

"kirr ngaku aja lo belum ngerjain, ntar pak sutio marah". Lanjut mita.

"bacot ahh".

"dibilangin juga".

"KIRANA buku kamu mana?, kamu belum mengerjakan?".

"i___iy__iya pak". Jawab kirana dengan nada sedikit gugup.

"keluar dan lari di lapangan sampai jam saya habis". Tegas pak sutio, tanpa basa basi kirana hanya mengangguk setuju.

Kirana mulai berlari melaksanakan hukuman nya, astaga dia lupa kalau hari ini kelas XII-MIPA¹ olahraga. Pantas saja Arya dari tadi melihatnya dengan tatapan tajam.

"aduhh demi bakso bang mamat bang Arya merhatiin gw, malah temen-temen nya juga, ehh what the hell si Revan murid baru juga se-geng sama abang gw jinja". Lirihnya dalam hati.

Ia pun melanjutkan hukuman ya dengan tertunduk supaya tidak di perhatikan terus oleh Arya. Namun, langkahnya terasa tertahan oleh tangan kekar seseorang dari belakang, dengan berat hati ia menoleh.

"ehh lo?, ngapain megang gw". Ujar kirana ketus, dan dihempaskan tangan mungil ya itu oleh lelaki itu.

"nih". Lelaki itu memberikan kirana sebotol air putih kepadanya dengan sigap kirana mengambil botol itu dan meminum nya.

"thanks van".

"well, itu dari Arya, dia suruh gw buat kasi lo". Jawab Revan datar.

"ehh terus abang gw ehh maksud gw kak Arya mana?".

"kelas, gw duluan".

Revan pun berlalu meninggalkan kirana, sedangkan kirana terdiam mematung karena dia tidak siap mendengarkan ocehan kakak nya yang mengetahui jika ia dihukum di lapangan.

Next part👇

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang