CHAPTER 13

2.2K 83 1
                                    

Hari berikutnya, kirana sudah diperbolehkan sekolah seperti biasa. Hari ini ia bisa terbebas menghirup udara segar di luar rumahnya. Karena selama ia sakit, ia hanya terkurung dalam kamarnya.

Kirana dengan santai nya berjalan melalui koridor sekolah. Namun, langkahnya berhenti ketika ia beraspasan dengan lelaki blasteran yang selama tiga hari tidak pernah bertemu dengan nya. Revan.

"lo dah sehat?". Tanya Revan

"iya". Jawab kirana singkat.

"makanya jangan keseringan begadang, gw ga suka liat lo sakit".

Degg

Gw ga suka liat lo sakit!. Apa maksud perkataan Revan?.

Setelah itu Revan berlalu meninggalkan kirana yang masih terdiam di tempat karena perkataan Revan. Ia pun menggelengkan kepala pelan lalu melanjutkan langkahnya menuju ke kelas.

Sesampainya di ruang kelas nya. Ia disambut oleh mita dan asya dan memeluk ya erat.

"uluu anak umi dah sehat, umi rindu sama kamu nak". Ujar Asya, lalu mengecup singkat pipi mungil kirana.

"apa si jijik deh". Cetus kirana. Mita dan Asya hanya tertawa terbahak-bahak.

"kirana akhirnya lo masuk juga, gw rindu sama lo by". Saut satya dan memeluk kirana seperti bantal guling. Kirana hanya tersenyum singkat saja.

"udah pagi-pagi mesraan di kelas, liat tu kirana nya aja jijik di peluk lo". Ujar bobi yang baru saja datang.

"hahaha kalian ini". Ucap kirana sambil terkekeh.

"oh ya gimana keadaan lo Kir?". Tanya boby.

"hamdalah sehat binti walafiat". Ujar kirana sambil tersenyum dengan gaya jari tangan membentuk V.

"aduhh imut banget sih neng, pengen cubit deh".

"apa sih, dah ahh gw mo ke meja gw".

Lalu kirana pun melangkah menuju ke meja nya dan diikuti oleh mita dan Asya.

°°°
Empat laki-laki sedang berbincang di kelas mereka. Siapa lagi kalo bukan geng famous Arya, Agam, Andre, Revan, dan Randy.

"eh Ar sekolah kita bakal tanding basket minggu depan, lo dah tau kan?". Ujar Andre.

"iya, dan kelompok kita yang ditunjuk".

"so, kapan kita mulai latihannya?". Tanya Randy.

"besok". Jawab Arya singkat.

"van lo ikut kan?".

"hm".

"ya udah besok kita latihan sepulang sekolah". Ujar Agam dan dibalas anggukan.

Disisi lain semua Murid XI - MIPA³ sedang memperhatikan guru yang sedang menerangkan mereka materi. Namun, beda dengan kirana yang masih kepikiran akan maksud dari ucapan Revan 'gw ga suka liat lo sakit'. Ahh menyebalkan.

BRAKKK

Suara pukulan meja membuat khayalan kirana menghilang. Ia mendapati buk Gema yang sedang menatap nya tajam.

"Ada apa buk?". Tanya kirana sok polos.

"ada apa ada apa kamu ini tau ibu lagi ngejelasin di depan kenapa kamu melamun hm?". Tegas buk gema.

"m__maaf buk".

"maap - maap, kirana kamu ini murid kebanggaan semua guru, gunakan kepintaran mu itu dengan baik".

"iya buk saya khilaf".

"sudah sekarang kamu pergi bersihkan lab bahasa". Perintah buk gema.

"yahh buk saya baru aja sehat, masa di suruh beresin lab sih".

" kamu ini, ga ada alasan cepet beresin". Tegas buk gema. Dengan terpaksa kirana melaksanakan hukuman nya.

Selama di perjalanan kirana hanya menghentakkan langkahnya. Tanpa ia sadari Jessica dan Ceci melihat dan mengikutinya dari belakang.

Kirana pun sampai di lab bahasa yang sejuk karena AC. Kirana pun mulai membersihkan lab bahasa.

BRAKKK

Kirana pun menoleh ketika melihat pintu lab sudah tertutup rapat. Kirana pun berlari menuju ke arah pintu. Ia berusaha membuka pintu tersebut, namun nihil, pintu itu sudah dikunci dari luar.

"WOYYY SIAPA DI LUAR BUKAIN PINTU INI SEKARANG!". teriak kirana dari dalam ruangan.

"mampus lo, makanya jangan sering ganggu baby Arya kan sekarang lo kena imbasnya". Ujar Jessica sambil tersenyum sumringah.

"Sekarang rencana lo apa lagi?". Tanya Ceci yang mulai penasaran.

"gw bakal naikin suhu ruangan ini, yuk ikut gw". Ceci hanya ikut saja, tanpa bertanya lagi kepada Jessica.

BRAKKK BRAKKK

"SIAPA PUN LO DILUAR BUKAIN PINTUNYA, KALO GA GW GEMLENG KALIANNN!!". Sekuat tenaga kirana mendobrak pintu itu. Namun, tidak ada seorang pun yang menyahut.

Lalu ia teringat akan ponsel. Ia pun segera mengambil ponselnya disaku. Akan tetapi ia lupa bahwa ponsel nya sendiri ketinggalan di dalam tas nya. Kirana tetap saja mencari cara untuk keluar dari lab.

Tiba-tiba suhu udara di dalam lab berubah menjadi sedikit lebih dingin. Hingga membuat kirana menggigil kedinginan.

"TOLONG BUKAIN PINTU BUAT GW HIKSS HIKSS, SIAPA PUN LO BUKAIN PINTU INI HIKS". kirana sudah tak kuat menahan tangis nya.

Sedangkan disisi lain Revan sedang duduk di pinggir taman. Entah mengapa firasatnya berbau buruk sekali. Serasa akan terjadi sesuatu terhadap kirana. Ia pun memutuskan untuk mencari gadis itu.

Setelah sampai di kelas kirana, ia bertanya kepada salah satu teman dekat nya, yaitu Mita.

"Kirana mana?". Tanya nya judes.

"kirana tadi disuruh buk gema bersihin lab, tapi sampe sekarang belum balik".

"oh thanks". Ujar Revan, saat ingin melangkahkan kakinya sebuah tangan menghentikan langkah nya.

"Apa?". Cetus Revan.

"lo ada urusan apa sama kirana?".

"dia dicariin Arya!". Kata Revan berbohong, padahal dia sendiri yang mencari kirana.

"oo, ntar kalo ketemu kirana bilang dicariin sama mita ya!".

"iya".

Setelahnya Revan bergegas menuju lab bahasa, perasaan yang tidak karuan membuatnya khawatir kepada gadis itu.

Bersambung!
10:21

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang