CHAPTER 21

1.6K 61 0
                                    

Agam pun bangkit dari tempat duduk nya untuk mencari botol kosong. Setelah mendapatkan nya Agam kembali menghampiri teman-teman nya.

"yukk lah mulai, gue yang puter ya botolnya!". Ucap Andre dan dibalas kalimat 'iya' saja.

Andre memulai memutar botol kosong itu. Dan botol itu pun tepat berhenti di depan Randy.

"Nahh Truth Or Dare?". Tanya Arya dengan senyum smirk nya.

"Truth". Jawab Randy singkat.

"Yahh gak seru lo, kenapa gak pilih Dare sih". Keluh Agam.

"terserah gue lah, dah cepet mau nanya apa?". Cetus Randy.

"gue duluan ya, lo suka sama siapa di sekolah ini?". Tanya Andre.

"Nahh hayo jawab". Saut Agam. Randy hanya memutar bola malas karena meladeni temannya yang satu ini.

"gue suka sama Asya". Jawab Randy penuh percaya diri. Arya dan lainnya hanya tertawa dengan pengakuan Randy.

"lo serius suka Asya, kenapa gak tembak?". Tanya Arya.

"belum waktunya bego, dah ahh siapa lagi nih". Ujar Randy.

Arya dan yang lain masih tertawa. Namun, tawa mereka berhenti ketika melihat Kirana, Mita dan Asya melalui mereka dengan tatapan yang tak biasanya. Kirana dan kedua temannya mengambil tempat duduk tak jauh dari meja Arya dan teman-teman nya.

"Weyyy lanjut dong ah". Kata Andre yang membuat pandangan Arya dan lainnya mengalih ke Andre.

Mereka pun melanjutkan permainan mereka. Hingga yang kena beriku nya adalah Revan, tak ada reaksi sedikit pun dari Revan hanya tatapan datar saja.

"bang es mau Truth Or Dare?".tanya Agam.

"Dare lah sesekali aja, dari tadi pada milih Truth mulu". Kata Arya sengaja menggoda Revan.

"iya tunjukin dong kejantanan lo ye kan". Saut Andre dan dibalas anggukan setuju.

"hm yaudah, gue pilih Dare!". Ucap Revan terpaksa, karena ia tak mau dibacoti demi permainan kekanak- kanakan ini.

"siapp gue duluan ya!". Ujar Arya penuh semangat.

"hm serah!". Jawab Revan singkat.

"oke sekarang Dare lo dari gue adalah, lo harus nembak kirana adek gue sekarang di kantin!". Tegas Arya membuat Randy dan yang lainnya menatap Arya bingung.

"l__lo serius?". Tanya Randy.

"iya, gimana berani nggak?". Tanya Arya dengan senyum smirk nya.

"itu aja?, gampang!". Ujar Revan

Lalu ia pun melangkah kan kakinya menuju meja tempat kirana dan kedua sahabat nya tengah menikmati makanan mereka. Asya dengan tak sengaja melihat Revan yang melangkah menuju meja mereka.

"wehh kak Revan jalan ke meja kita wehh". Ujar Asya, dengan sekilas mita melihat yang dikatakan Asya. Benar saja Revan sedang melangkah menuju arah kirana.

"wahh aigooo pangeran serius mau kesini?, ehh ehh kir kak Revan ke sini tuh". Ujar Mita

"biarin aja napa, gue laper nih!". Kata kirana.

"SEMOGA BERHASIL BRO!". teriak Agam dari ujung sana.

Revan pun sampai tepat di depan kirana. Sebenarnya dalam hati Revan sangat senang akhirnya ia bisa mengungkapkan perasaan nya terhadap gadis yang bernama kirana. Namun, ia takut jika gadis itu menolak nya. Tapi tidak ada salahnya jika ia mencoba.

"kir!" ujar Revan memanggil gadis itu.

"apa?". Jawab kirana tanpa menoleh ke arah Revan karena saking nikmat nya bakso kantin yang membuat kirana tak menghiraukan panggilan dari Revan.

"kirana?". Panggil Revan lagi. Namun, kirana tetap saja tak menoleh dan memilih memakan bakso nya.

"Jadi pacar gue sekarang!". Ujar pria yang bernama Revan yang berstatus sebagai kakak kelasnya. Kirana pun menghentikan aktivitas makannya. Asya dan mita pun ikut terkejut dengan kalimat yang baru saja Revan katakan.

"ehh k__kok tiba-tiba!". Ujar kirana menghadap Revan, lalu ia meminum air putih yang baru saja ia beli. Kirana hanya terkejut dengan kalimat Revan.

Ada apa dengan manusia es ini?. _batin kirana.

"lo diem  berarti iya, so lo sekarang pacar gue". Lanjut pria itu dengan senyum smirk nya.

"hahh tapi gue __".

Belum sempat kirana melanjutkan kalimatnya. Sebuah benda kental dan basah tiba-tiba saja menyerang bibir nya. Semua orang yang melihat adegan itu bertepuk tangan. Mita dan Asya syok dengan kelakuan Revan.

Kirana masih mematung dan akhirnya Revan pun melepaskan ciuman nya dan melihat kirana sekilas. Ia pun mendekat dan berhenti tepat di telinga kirana.

"maaf, pulang sekolah bareng gue, ntar gue jemput". Bisik Revan lalu pergi meninggalkan kantin dan disusul Arya dan teman-teman nya.

Disisi lain sepasang mata menyaksikan adegan itu. Satya, tanpa disadari Satya menyaksikan semuanya. Ia merasakan sesak di dada. Hati yang selama ini dijaga ternyata telah hancur. Ia pun putuskan untuk kembali ke kelas nya.

Di kantin, kirana masih saja terdiam mematung dengan tindakan Revan yang lagi-lagi membuat dirinya bingung. Apakah Revan benar-benar mencintai nya? Karena setaunya tadi Revan dan kakaknya serta temannya yang lainnya hanya sekedar main TOD.

"wihh Anjirr kak Revan tadi nekat banget sumpah tipe gue banget". Ujar Mita lalu dijitak oleh Asya.

"kirr lo gak papa kan?". Tanya Asya.

"ehh enggak papa". Jawab kirana.

"gak usah bohong, lo pasti marah karena first Kiss lo diambil kakak kelas kan?".

"udah lah nggak papa".

"yaudah yuk ke kelas". Ajak mita.

"kalian duluan aja, gue mau ke toilet bentar". Ujar kirana. Ia terpaksa berbohong kepada teman-teman nya. Karena ia akan menghampiri Arya dan menanyakan yang terjadi sebenarnya.

Setelah memastikan Asya dan mita menjauh darinya. Kirana segera menuju kelas Arya. Di tengah perjalanan Bima sang ketua Osis menarik lengan nya, hingga membuatnya menghentikan langkah nya.

"ehh kak bima, ada apa?". Tanya Kirana.

"lo mau ke mana dek tergesa - gesa gitu?". Tanya Bima.

"gue mau ke kelas XII - MIPA¹".

"ohh ya udah gue anter!".

"ehh nggak usah kak gue sendiri aja!".

"yaudah deh, bye neng manis". Ujar Bima lalu mengelus rambut kirana seperti boneka. Kirana pun melanjutkan langkahnya menuju kelas Arya.

Sesampainya disana ia melihat Arya yang sedang berkumpul bersama teman-teman nya. Tak disangka sepasang mata menatap nya.

"Kak Arya!". Ujar nya dari ambang pintu dan membuat Arya menoleh.

"ehh ada kirana, lo cari Revan ya?tuh Revan nya lagi duduk sendiri". Saut Andre sambil terkekeh. Revan hanya menatap kirana sekilas lalu bangkit dari tempat duduknya dan melalui kirana begitu saja.

"Ada apa dek?". Tanya Arya sok polos. Karena ia tau apa tujuan kirana menghampiri nya.

"ikut gue". Tanpa aba-aba kirana langsung menyeret Arya entah mau kemana. Dan hal itu dilihat oleh orang yang sudah benar-benar kena virus Arya. Jessica, ia merasa bahwa Arya dan kirana tidak seperti adik kakak lainnya.

Bersambung!
NA ; 10:17

SOMEBODY TO YOU [ REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang